• Berita
  • Arsip Berita
  • Simaster
  • Webmail
  • Direktori
  • Kabar UGM
  • Suara Bulaksumur
  •  Indonesia
    • English
Universitas Gadjah Mada Universitas Gadjah Mada Universitas Gadjah Mada Universitas Gadjah Mada
  • Pendidikan
    • Promosi Doktor
    • Pengukuhan Guru Besar
    • Wisuda
  • Prestasi
  • Penelitian dan Inovasi
    • Penelitian
    • PKM
    • Inovasi Teknologi
  • Seputar Kampus
    • Dies Natalis
    • Kerjasama
    • Kegiatan
    • Pengabdian
    • Kabar Fakultas
    • Kuliah Kerja Nyata
  • Liputan
  • Cek Fakta
  • Beranda
  • Liputan/Berita
  • 11 Sektor Penyusun Industri Pariwisata di NTB

11 Sektor Penyusun Industri Pariwisata di NTB

  • 15 Agustus 2008, 12:53 WIB
  • Oleh: Gusti
  • 6638

Yogya,KU

Sedikitnya sebelas sektor penyusun industri priwisata yang memberikan dampak ekonomi cukup kuat di Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB). Enam sektor diantaranya memiliki keterkaitan dalam pengembangan industri, sektor industri mutiara, restoran, angkutan travel dan wisata, perhotelan non berbintang, angkutan udara dan industri ukiran kayu. Sisanya, perhotelan berbintang, industri gerabah, penukaran uang, atraksi budaya dan pramuwisata belum menjadi sektor kunci.

Demikian hasil penelitian Disertasi yang disampaikan Drs Lalu Fathurahman Msc dalam ujian Promosi Doktor Fakultas Ekonomika dan Bisnis UGM, di ruang auditorium BRI, Jumat (15/8). Dalam mempertahankan disertasi dihadapan penguji yang berjudul ”Dampak Ekonomi Industri Pariwisata Provinsi Nusa Tenggara Barat”, disebutkan bahwa Provinsi Nusa Tenggara Barat merupakan salah satu daerah tujuan wisata di Indonesia yang sedang mengalami peningkatan pertumbuhan kunjungan wisatawan selama periode 1999-2005 yang mencapai rata-rata 5,78 persen per tahun.

“Pariwisata telah menjadi salah satu industri andalan utama dalam menghasilkan devisa diberbagai negara seperti Thailand, Singapura, Filipina, Maladewa, Hawaii, Tonga, Galapagos, Barbados dan kepulauan Karibia. Maka dari itu Industri pariwisata di NTB diharapkan memiliki keterkaitan ke belakang yang kuat dengan sektor-sektor ekonomi lainnya,” imbuhnya

Diakui oleh Kepala Bapedda NTB ini, pengembangan industri pariwisata di NTB telah berdampak positif terhadap pendapatan regional (PDRB), penyerapan tenaga kerja dan pemerataan distribusi pendapatan masyarakat.

“Dampak positif tersebut terjadi akibat dari keterkaitan antarsektor dalam proses produksi guna memenuhi permintaan,” jelasnya.

Yang menjadi fokus penelitiannya, Faturahman menjelaskan dukungan dan pembinaan terhadap atraksi seni budaya perlu ditingkatkan dalam upaya meningkatkan struktur obyek pariwisata NTB sehingga tidak semata-mata mengandalkan obyek wisata alam tetapi dapat dikembangakan seperti di daerah lain, Bali dan DIY yang memiliki obyek wisata alam dan wisata budaya yang sama-sama berkembang dengan baik.

Objek-objek wisata budaya terutama seni dan budaya, menurut pria kelahiran Lombok Timur, 29 Nopember 1954, sangat banyak menyerap tenaga kerja tetapi belum berperan memadai keterkaitan dan dampak bagi industri pariwisata, sehingga perlu dikembangkan agar dapat menjadi objek wisata yang menjadi setingkat dengan obyek wisata alam sebagaimana peranan seni budaya pada daerah tujuan wisata lainnnya seperti Bali dan sebagainya.

Sementara penyerapan tenaga kerja dari industri pariwisata di bidang jasa hiburan dan atraksi budaya diakuinya cukup besar yakni mampu menyerap sekitar 30 ribu orang tenaga kerja dari 47 ribu tenaga kerja yang bekerja di bebagai sektordi NTB.

Selain atraksi seni budaya, imbuhnya, industri mutiara perlu mendapat perhatian khusus dalam hal pembinaan untuk meningkatkan kuantitas dan kualitas produksi dan dukungan dalam proses perdagangan terutama dalam proses promosi. (Humas UGM/Gusti Grehenson)

Berita Terkait

  • Industri Jasa Berpotensi Besar Terhadap Peningkatan Ekonomi Indonesia

    Friday,15 April 2016 - 0:09
  • Kota Tual dan Puspar UGM Kembangkan Pariwisata

    Thursday,24 June 2021 - 18:18
  • Pelaku Industri Pariwisata Harus Bisa Antisipasi Disrupsi Teknologi

    Wednesday,28 February 2018 - 16:10
  • Puspar UGM dan Pemkot Palangka Raya Kembangkan Wisata Kereng Bangkirai

    Monday,02 December 2019 - 9:58
  • FIB Jalin Kerja Sama dengan Jogja Plaza Hotel

    Wednesday,06 December 2017 - 13:27

Rilis Berita

  • UGM Resmi Lepas Varietas Padi Unggul Gamagora 7 30 March 2023
    Universitas Gadjah Mada resmi melepas varietas padi unggul inbrida G7 dengan nama Gamagora 7 ke p
    Gusti
  • Tim Calon Pemborong Juara 3 National Tender Competition The 20th CENS Universitas Indonesia 2022 29 March 2023
    Tim Calon Pemborong yang digawangi tiga mahasiswa UGM berhasil meraih juara 3 National Tender Com
    Agung
  • Pengamat Sosial UGM: Validasi DTKS Perlu Dilakukan Agar Penyaluran Bansos Tepat Sasaran 29 March 2023
    Pemerintah akan menyalurkan sejumlah bantuan sosial (bansos) bagi warga kurang mampu di bulan ram
    Ika
  • UGM Bangun Kolaborasi Riset Internasional 29 March 2023
    Beberapa perguruan tinggi di Indonesia seperti UGM, UI, ITB, IPB, ITS dan Universitas Airlangga t
    Gusti
  • Pengamat UGM: Penting, Energi Murah dan Topang Ekonomi Berkelanjutan 29 March 2023
    Dalam penyusunan Rencana Pembangunan Jangka Panjang Nasional (RPJPN) 2025-2045, Presiden Joko Wid
    Agung

Agenda

  • 02Jul Dies Natalis MM UGM...
Universitas Gadjah Mada
UNIVERSITAS GADJAH MADA
Bulaksumur Yogyakarta 55281
   info@ugm.ac.id
   +62 (274) 6492599
   +62 (274) 565223
   +62 811 2869 988

Kerja Sama

  • Kerja Sama Dalam Negeri
  • Alumni
  • Urusan Internasional

TENTANG UGM

  • Sambutan Rektor
  • Sejarah
  • Visi dan Misi
  • Pimpinan Universitas
  • Manajemen

MENGUNJUNGI UGM

  • Peta Kampus
  • Agenda

PENDAFTARAN

  • Sarjana
  • Pascasarjana
  • Diploma
  • Profesi
  • Internasional

© 2023 Universitas Gadjah Mada

Aturan PenggunaanKontakPanduan Identitas Visual