Kondisi ekonomi terakhir memperlihatkan Indonesia menikmati pertumbuhan yang solid atas berbagai keuntungan pengeluaran investasi. Bahkan kinerja ekonomi terakhir juga memperlihatkan manajemen makro yang meningkat serta terjadi keseimbangan pembayaran yang sehat dan sistem keuangan yang stabil.
Demikian disampaikan Dr. Muhammad Ehsan Khan, Principal Economicst, Asian Development Bank, di R.Auditorium BRI lt 3, Program Magister Sains dan Doktor FEB UGM, Kamis (29/3). Menjadi pembicara pada diskusi “Diagnosing the Indonesian Economy – Toward Inclusive and Green Growth” yang digelar FEB UGM dan Asian Development Bank, ia menandaskan meski kinerja ekonomi membaik Indonesia dihadapkan pada tantangan besar pembangunan. Melihat ancaman terhadap pertumbuhan tinggi yang berkelanjutan, maka dalam jangka panjang masih banyak yang harus dilakukan Indonesia. Selain mengurangi kemiskinan dan kesenjangan, Indonesia dihadapan tantangan terutama dalam menciptakan lapangan kerja dan menyediakan akses untuk pendidikan berkualitas.
Hal itu tentu bukan pekerjaan ringan. Meski sesunguhnya Indonesia telah memiliki modal, setidaknya tercatat sebagai salah satu negara dengan pertumbuhan PDB tertinggi dan ekonomi yang dijalankan selama ini tahan terhadap guncangan eksternal selama terjadi krisis ekonomi global. Sementara investasi rate (pembentukan modal tetap bruto sebagai rasio dari PDB) terus mengalami peningkatan dan inflasi menurun semenjak terjadi lonjakan di tahun 2008. “Posisi pertumbuhan dan posisi fiskal memperlihatkan ekspor barang naik dan investasi langsung asing megalami surplus sehingga transaksi mengalami peningkatan,” papar Muhammad Ehsan. (Humas UGM/ Agung).