Tim Legislative Drafting (LD) Fakultas Hukum (FH) UGM berhasil meraih juara I dalam kompetisi Legislative Drafting Tingkat Nasional Padjadjaran Law Fair 2012 “Tribute to Prof. Dr. Sri Soemantri Martosoewignjo, S.H.”. Kegiatan diselenggarakan di Universitas Padjadjaran Bandung 30 Maret – 2 April 2012 lalu.
Tim LD FH UGM yang dibidani oleh Komunitas Hukum Tata Negara (Komunitas HTN) FH UGM yaitu Aji Bagus Pramukti, Moch. Adib Zain, Ananda Prima Yurista, M. Aprian Wibowo, dan Yuli Yuliah, serta dibimbing oleh Dian Agung Wicaksono, S.H berhasil menyisihkan 15 tim lainnya dari 10 perguruan tinggi di Indonesia. Dalam kompetisi tahunan yang diadakan oleh Fakultas Hukum Universitas Padjajaran tersebut, tim UGM mengajukan rancangan Undang-Undang tentang Kepresidenan. “Di tengah ketiadaan suatu pengaturan spesifik (sui generis) mengenai kepresidenan, Tim LD FH UGM mencoba memberikan suatu pengaturan spesifik terhadap kepresidenan di Indonesia,†jelas pembimbing TIM LD FH UGM, Dian Agung Wicaksono, dalam rilis yang dikirim Rabu (4/4).
Dian menuturkan penataan organ di bawah kepresidenan juga menjadi sorotan dalam melakukan pengaturan mengenai kepresidenan dalam undang-undang. Disamping itu rancangan undang-undang tersebut juga mencoba menjabarkan lebih lanjut kewenangan konstitusional presiden yang belum dijabarkan lebih lanjut dalam undang-undang seperti menganai amnesti, abolisi, rehabilitasi, serta kriteria keadaan bahaya.
Dalam babak final yang digelar di Rektorat Universitas Padjadjaran Lantai 3 Kampus Iwa Koesoemasoemantri, Dipati Ukur, Bandung, Tim LD FH UGM mempresentasikan gagasan tersebut yang dituangkan dalam Naskah Akademik (NA) dan Rancangan Undang-Undang (RUU) tentang Kepresidenan dengan dipersandingkan dengan 4 finalis yang lain yang dinyatakan lolos seleksi administratif. Tercatat terdapat 15 berkas yang berasal dari 10 universitas se-Indonesia yang mengikuti kompetisi legislative drafting ini. Selain UGM, empat finalis yang telah lolos berkas, yaitu Universitas Sumatera Utara, Universitas Indonesi, Universitas Parahyangan, dan Universitas Diponegoro. “Setelah presentasi Dewan Juri memutuskan UGM sebagai Juara 1 dan Universitas Diponegoro sebagai Juara 2,†kata Dian.
Dian menyebutkan prestasi Tim LD FH UGM merupakan bentuk ikhtiar untuk senantiasa menghidupkan tradisi menulis dan berpikir kritis dalam kerangka keilmuan. “Bagaimanapun, tujuan utama berkompetisi bukanlah sekedar mendapatkan piala. Yang lebih penting adalah mendapatkan ilmu dan mengamalkan ilmu, serta upaya menjaga tradisi keilmuan tetap hidup di kalangan mahasiswa hukum UGM,â€ujarnya.(Humas UGM/Ika)