Fakultas Pertanian UGM selama tiga hari, 3 s.d 5 April 2012 menggelar pameran karya mahasiswa di bidang fotografi, sinematografi, jurnalisme, dan public speaking. Kegiatan yang diusung Program Studi Penyuluhan dan Komunikasi Pertanian Fakultas Pertanian UGM, ini berlangsung dengan mengambil tema “Bali Local Wisdomâ€.
Pameran Ketelu yang berlangsung di Auditorium Prof. Dr. Ir. Harjono Danoesastro Fakultas Pertanian UGM dan dibuka Dekan, Prof. Ir. Triwibowo Yuwono, Ph. D menampilkan beberapa karya seperti Fotografi Pertanian, pameran poster, leaflet, dan folder yang merupakan output dari Praktikum Dasar-Dasar Penyuluhan dan Komunikasi Pertanian. Juga di gelar sinematografi film dokumenter berjudul “Merapi dan Penambang Pasirâ€, hasil Praktikum Audio Video Pertanian.
“Saya menyambut baik pameran ini. Kegiatan ini tentu menjadi penting sebagai media promosi jurusan-jurusan Fakultas Pertanian UGM. Juga sebagai langkah kongkrit dalam menjawab tantangan minimnya minat siswa SMA dalam bidang pertanian,†ujarnya saat membuka pameran.
Mendapat dukungan penuh dari fakultas pagelaran Katelu terasa apik, sebab jurusan-jurusan turut meramaikan dengan poster dan foto-foto yang dikemas secara rapi hingga mampu menyuguhkan pertanian dalam perspektif lain. Hari pertama pameran, Selasa (3/4) panitia menyelenggarakan short course fotografi dengan pembicara Boy. T. Harjanto, photo stringer Jakarta Globe news paper. Selain itu juga short course jurnalisme oleh Achmad Chairudin ex-jurnalis Balairung Koran.
Hari kedua, Rabu (4/4) pameran diramaikan dengan penyelenggaraan short course audio video dengan nara sumber Bayu dari Bekisar Moving Picture. Disamping itu dilaksanakan pula short course public speaking oleh Bunda Esyta Kolopaking, Dirut Puspadanta.
Im. Deny Krisna Aji selaku ketua panitia merasa senang dengan terlaksananya Pagelaran Pameran Katelu ini. Disamping untuk menampilkan berbagai karya mahasiswa, pameran ini bertujuan sebagai sarana persuasif Fakultas Pertanian UGM kepada siswa-siswa SMA. “Lebih kurang 50 SMA kami undang dalam Pameran Katelu ini, semoga mereka tertarik dan terbuka perspektif baru terhadap pertanian,” katanya di sela-sela pameran.
Dr. Agr. Sri Peni Wastutiningsih selaku Kaprodi Penyuluhan dan Komunikasi Pertanian, Faperta UGM turut merasa senang. Sebab selain menyuguhkan bidang pertanian dalam bentuk yang berbeda, Pagelaran Katelu banyak mengangkat khazanah kebudayaan lokal Indonesia. “Bila di Pagelaran Kapisan mengambil tema budaya Jawa, Kapindo budaya masyarakat Kalimantan, maka di Pagelaran Katelu ini banyak mengangkat tema budaya lokal Bali†tuturnya.
Serangkaian acara Pagelaran Katelu ditutup dengan penyerahan berbagai macam penghargaan untuk kategori foto, poster, leaflet, folder, dan film dokumenter terbaik. (Humas UGM/ Agung)