YOGYAKARTA – Lima belas tahun mendatang, Indonesia mendapatkan ‘bonus demografi’ yakni mayoritas penduduk lebih banyak dipenuhi usia angkatan kerja. Penduduk yang berada di usia angkatan kerja tersebut bisa menjadi potensi bagi Negara Indonesia menjadi Negara maju. Sebaliknya justru menjadi boomerang apabila usia produktif tersebut minim kualitas sumber daya manusia.
“Modal untuk pembangunan ini kualitas SDM. Pada rentang waktu 2010-2025, Negara ini akan dipenuhi oleh usia produktif. Kalo diisi orang berpengatahun, kita akan menjadi negara maju. Ini yang saya sebut sebagai bonus demografi,†kata Kepala Biro Perencanaan dan Kerjasama Luar Negeri, Kemendikbud, dalam acara penganugerahan beasiswa unggulan program master Fakultas Geografi UGM yang berlangsung di gedung UC UGM, Sabtu (7/4).
Menurut Ananto, kualitas SDM menjadi kunci dan modal pembangunan Indonesia dalam 15 tahun ke depan. Sehingga peningkatan akses pendidikan tinggi bagi rentang usia 19-23 dirasakan sangat penting. Pasalnya, dari 21 juta penduduk yang di usia 19-23 tersebut, hanya 5,4 juta yang bisa mengakses jenjang pendidikan tinggi.
Di lain sisi, pemerintah juga kesulitan untuk memberikan layanan akses beasiswa pendidikan. Bahkan dari 5,4 juta mahasiswa tersebut hanya 750 ribu orang yang mendapatkan beasiswa. “Adapun untuk beasiswa unggulan kita bisa menyalurkan 4 ribu orang saja,†katanya.
Dihadapan 124 penerima beasiswa unggulan, Ananto menegaskan bahwa mereka untuk tidak menyia-nyiakan kesempatan untuk mengenyam pendidikan dan pengetahuan yang lebih tinggi. “Beasiswa ini diperuntukan kepada putra-putri terbaik. Unggulan dari sisi selektif dan prestasi akademik,†katanya
Sementara Dekan Fakultas Geografi Prof. Dr. Suratman, M.Sc mengatakan jumlah beasiswa untuk lulusan geografi dari tahun ke tahun kian meningkat. Menurutnya, beasiswa untuk lulusan geografi ini akan menambah jumlah pakar geograf yang saat ini jumlahnya sangat sedikit. “Profesor geografi Di Indonesia hanya 40 orang, sedangkan doktor baru 50 orang,†katanya.
Dalam kesempatan itu juga disampaikan penganugerahan beasiswa unggulan bagi peserta yang mendapatkan kesempatan double degree program Magister Perencanaan Pengelolaan Pesisir dan Daerah Aliran sungai (MPPDAS) UGM yang bermitra dengan beberapa perguruan tinggi seperti Chiba University Jepang, Cologne University of Applied Science, Jerman, dan tiga perguruan tinggi lainnya di Belanda, Brazil dan Nepal. Disamping itu juga sosialisasi beasiswa program master untuk guru-guru SMA yang ingin melanjutkan pendidikan di fakultas Geografi UGM.(Humas UGM/Gusti Grehenson)