YOGYAKARTA – Dosen Jurusan Teknik Mesin dan Industri, Fakultas Teknik UGM, Prajitno, meraih gelar doktor setelah mempertahankan hasil penelitian disertasinya tentang studi instabilitas transisi aliran taylor-coutte-poiseuille, yakni sistem aliran fluida aksial dengan silinder berputar. Sistem aliran ini sering dijumpai pada bantalan luncur, generator, pengeboran minyak bumi, reaktor, dan penukar kalor.
“Kajian yang saya lakukan mempelajari instabilitas aliran dengan mengetahui parameter geometri dan dinamis terhadap pola aliran dan faktor gesekan saat aliran transmisi dan laminar menuju turbulen,†kata Prajitno yang ditemui usai ujian doktor di Fakultas Teknik UGM, Sabtu (7/4). Bertindak selaku promotor ialah Ir. Sutrisno, MSME., Ph.D., dan ko-promotor Prof. Dr. Ir. Indarto, D.E.A. serta Ir. Purnomo, MSME, Ph.D.
Dalam pemaparan hasil disertasi, Prajitno menerangkan aliran Taylor-Couette-Poiseuille dapat dikendalikan dengan mengatur debit dan putaran. Dengan demikian, umur pakai rotating filter menjadi lebih panjang karena pola aliran vortex dapat menghambat pertumbuhan fouling pada permukaan filter.
Menurut pria asal Temanggung, Jawa Tengah ini, hasil penelitiannya dapat dimanfaatkan untuk teknologi filtrasi air melalui metode reverse osmosis, terutama untuk mengatasi terbentuknya plak pada filter sehingga menyebabkan usia pemakaian rotating filter menjadi lebih pendek. “Dengan protecting filter, kita bisa mengatur debit dan putaran untuk menjaga permukaan filter tetap bersih dan pembentukan plak diperlambat,†katanya.
Teknologi rotating reverse osmosis saat ini terus mengalami perkembangan yang sangat pesat. Dicontohkan, antara lain, teknologi yang diguanakan NASA untuk menyediakan kebutuhan minum para awak kapal ruang angkasa. “Mereka sudah sampai pada generasi kedua, berhasil memurnikan bekas urine untuk dimurnikan kembali menjadi air minum,†tambahnya. (Humas UGM/Gusti Grehenson)