YOGYAKARTA – Kabupaten Sleman dinobatkan sebagai kabupaten yang memiliki usia harapan hidup tertinggi di Indonesia, yakni 75,6 tahun. Usia harapan hidup masyarakat Sleman bahkan melebihi usia harapan hidup rata-rata penduduk DIY berkisar 74 tahun dan angka usia harapan hidup nasional berkisar 70 tahun. Namun tingginya angka usia harapan hidup mau tidak mau makin meningkatnya kebutuhkan pelayanan kesehatan bagi kelompok lansia.
Bupati Sleman, Sri Purnomo, mengakui predikat kabupetan sleman sebagai kabupaten dengan angka usia harapan hidup tertinggi di Indonesia menjadikan pelayanan kesehatan untuk para lanjut usia kian meningkat. Salah satunya kebutuhan penanganan penyakit degeneratif dan gangguan mata katarak. Oleh karena itu dirinya menyambut baik pelaksanaan operasi katarak gratis yang rutin dilaksanakan Rumah Sakit Akademik (RSA) UGM, Minggu (15/4) bagi keluarga kurang mampu. “Kami berharap usaha yang baik ini bisa diteruskan dan ditingkatkan di masa depan. Operasi gratis semacam ini peminatnya banyak dan tentunya budgetnya terbatas, maka perlu diseleksi dari sisi ketidakmampuan secara ekonomi, †katanya.
Direktur RSA UGM, Prof. dr. Arif Faisal, Sp.Rad(K)., Ph.D., ditemui disela-sela kegiatan operasi katarak, Minggu (15/4), menuturkan, sebanyak 60 pasien dari masyarakat kurang mampu ikut serta dalam operasi katarak gratis. “Sudah 60 orang yang mendaftar operasi katarak gratis ini,†kata Arif Faisal.
Dia menambahkan, kegiatan pengabdian masyarakat ini sebagai kelanjutan dari rangkaian pembukaan pelayaan kesehatan RSA UGM yang resmi dibuka sejak awal maret lalu. Selain operasi katarak, RSA UGM membagikan kacamata baca gratis. “Ada 200 kacamata baca yang kita bagikan gratis bagi lansia di pedesaan,†ungkapnya.
Ketua Persatuan Dokter Mata Indonesia (Perdami) DIY, Prof. Dr. dr. Suhardjo, S.U., SP.M(K), menuturkan kenaikan angka kebutaan di DIY rata-rata mencapai 0,1 % tiap tahun. Sementara angka kebutaan di DIY kini mencapai 1,1 % dari total jumlah penduduk. Angka tersebut masih di bawah angka nasional yang mencapai 1,4%. Perdami menargetkan menurunkan angka kebutaan nasional menjadi 0,5 persen pada tahun 2020. Oleh karena itu dia berharap dukungan pemerintah dan kelompok masyarakat untuk membantu pelaksanaan operasi katarak gratis. “Biaya operasi katarak masih mahal, rumah sakit rata-rata biayanya di atas Rp 5 juta. Apalagi banyak masyarakat yang takut melakukan operasi. Tapi lewat operasi, angka kebutaan di masyarakat bisa dikurangi,â€pungkasnya. (Humas UGM/Gusti Grehenson)