Fakultas Geografi UGM mendeklarasikan diri sebagai kampus anti plagiarisme. Pernyataan tersebut secara tegas disampaikan oleh Dekan Fakultas Geografi, Prof. Dr. Suratman, M.Sc., saat membuka rangkaian kegiatan peringatan Dies Natalis ke-49 Fakultas Geografi, Jumat (13/4), di kampus setempat. Deklarasi ditandai dengan merilis banner ‘Anti Plagiarisme’.
Suratman mengatakan deklarasi tersebut sebagai wujud perhatian Fakultas Geografi untuk menekan dan mewujudkan kampus yang bebas dari tindakan plagiat. “Kami mendorong gerakan anti plagiarisme untuk semua civitas akademika fakultas, baik mahasiswa, dosen, maupun karyawan. Harapannya bisa menjadi kampus bebas plagiarisme dan bisa ditiru oleh fakultas lainnya,†jelasnya.
Dalam kesempatan itu, Suratman juga menyampaikan hingga kini fakultasnya selalu berupaya untuk meningkatkan kualitas, salah satunya ialah melakukan pengembangan program double degree dengan berbagai universitas di luar negeri, Eropa dan Jepang. Selain itu, juga dilakukan riset bersama. “Kita mengalokasikan dana sebesar 5 miliar rupiah untuk meningkatkan kegiatan-kegiatan riset,†tambahnya.
Di samping hal tersebut, Fakultas Geografi juga menargetkan pada tahun 2013 jumlah guru besar mencapai 30 persen dan doktor sebanyak 50 persen. “Semua diarahkan sesuai dengan standar WCRU,†ujarnya.
Ketua peringatan Dies Natalis ke-49 Fakultas Geografi, Drs. Joko Christanto, M.Sc., menyebutkan pada peringatan kali ini fakultas menyelenggarakan serangkaian kegiatan berupa Workshop Pengembangan Double Degree dan Leadership Forum (5-8 April), Seminar Permukiman, Transmigrasi, dan Daerah Perbatasan (11-12 Juni), serta Seminar Hasil Penelitian Dosen (1-3 Agustus).
Selain menyelenggarakan kegiatan yang bersifat akademis, pihaknya juga mengagendakan serangkaian kegiatan untuk meningkatkan iklim kekeluargaan antar civitas akademika, antara lain pertandingan olah raga (10 Juli), jalan sehat dan lomba anak-anak (15 Juli), pembacaan Laporan Tahunan Dekan dan orasi ilmiah, launching grand plan Fakultas Geografi (31 Agustus-1 September), serta reuni akbar (1 September). (Humas UGM/Ika)