Indonesia dan Amerika sepakat menjalin kerjasama meningkatkan jumlah pertukaran mahasiswa hingga 100% dalam beberapa tahun kedepan. Hal tersebut dilakukan sebagai wujud tindak lanjut dari deklarasi bersama antara Presiden AS Barack Obama dan Presiden RI Susilo Bambang Yudoyono yang berkomitmen menjalin kerjasama secara komperehensif, salah satunya adalah dalam bidang pendidikan.
“Pemerintah Indonesia memang sedang berupaya meningkatkan jumlah mahasiswa untuk belajar di Amerika, begitu pula meningkatkan jumlah mahasiswa Amerika ke Indonesia, kalau bisa sampai dua kali lipat†kata Sekertaris Dewan Pendidikan Tinggi, Prof. Nizam, Kamis (19/4) usai menghadiri acara US-Indonesia Joint Council on Higher Education Partnership di Balai Senat UGM.
Nizam menyebutkan bahwa kerjasama tersebut ditujukan untuk meningkatkan kembali jumlah mahasiswa Amerika yang mengambil studi di Indonesia dan sebaliknya. Pasalnya sejak peristiwa serangan 11 September 2001 silam jumlah pertukaran mahasiwa menjadi banyak berkurang. “ Sebelum peristiwa 9/11 jumlah mahasiswa Amerika ke Indonesia, Indonesia ke Amerika masih banyak, tapi sejak peristiwa itu jadi turun drastis. Sekarang tinggal sekitar 7 ribu,†jelas Guru Besar Fakultas Teknik UGM ini.
Melalui kerja sama ini Indonesia fokus memperdalam ilmu dalam bidang science, technology, engineering dan mathematics (STEM). Sementara Amerika fokus pada bidang seni dan budaya. “Amerika itu kan bagus di bidang STEM jadi kita dorong mahasiswa belajar kesana. Sementara kita unggul di bidang seni, budaya, dan bidang-bidang humaniora jadi kita ajak dan dorong mahasiswa Amerika kesini,†ujarnya.
Dewan Kerjasama Indonesia-AS untuk Kemitraan Pendidikan Tinggi (Indonesia-US Joint Council on Higher Education Partnership) saat ini berupaya memfasilitasi pertemuan perwakilan dari 13 universitas di AS dengan 16 perguruan tinggi di Indonesia, salah satunya adalah UGM. Dari pertemuan tersebut diharapkan muncul kerjasama tidak hanya dalam pertukaran mahasiswa tetapi juga dalam kerjaama penelitian serta penyelenggaraan seminar maupun workshop bersama. “ Program joint council memang mendorong prinsip kerjasama kesepadanan antara Indonesia-AS. Kita sama-sama saling memberi dan menerima baik dalam joint research dan kerjasama,†ungkapnya (Humas UGM/Ika)