YOGYAKARTA – Fakultas Peternakan dan PT. Perkebunan Nusantara (Persero) menjalin kerjasama dalam program pengembangan usaha peternakan sapi di kawasan perkebunan kelapa sawit dalam rangka menyukseskan program nasional swasembada daging sapi dan peningkatan produktivitas perkebunan kelapa sawit.
Guru Besar Ilmu Peternakan UGM, Prof. Dr. Ir. Ali Agus, DAA., DEA mengatakan perkebunan kelapa sawit banyak menuai kritik karena ketergantungan yang tinggi terhadap pupuk kimia sehingga kurang ramah lingkungan yang pada akhirnya turut memperburuk efek pemanasan global. “Adanya program ini, perkebunan kelapa sawit dapat menurunkan ketergantungan terhadap pupuk kimia hingga 50% karena kotoran sapi dapat diolah menjadi pupuk organik baik padat maupun cair,†kata Ali Agus dalam siaran pers kepada wartawan, Jumat (20/4).
Umumnya, rumput yang tumbuh di perkebunan dibasmi dengan herbisida, namun dengan adanya ternak sapi, rumput tersebut dapat dijadikan sebagai bahan pakan yang murah. Bagi masyarakat sekitar, program ini juga mampu membantu meningkatkan pendapatan. “Petani-pekebun dapat membuat kandang sederhana di pinggir perkebunan sawit sehingga program sebagai solusi yang mudah, murah dan fungsional integrasi sawit dan sapi,†katanya.
Direktur Perencanaan dan Pengembangan PT. Perkebunan Nusantara V, Berlino Mahendra Santosa, mengungkapkan bahwa kerjasama ini merupakan upaya agar PT. Perkebunan Nusantara V dapat berpartisipasi dalam program swasembada daging. Berlino berharap agar kemitraan ini melembaga dan dapat menjadi profit center bagi PT. Perkebunan Nusantara V di masa mendatang.
Penandatangan kerjasama di kampus LPP Yogyakarta dilakukan Wakil Dekan I Fakultas Peternakan UGM, Dr. Ir. Adiarto, M.Sc, dengan Direktur Utama PT. Perkebunan Nusantara V (Persero). Ir. Fauzi Yusuf, MM. (Humas UGM/Gusti Grehenson)