YOGYAKARTA-Menyambut hari Kartini yang jatuh 21 April 2012, Fakultas Kedokteran Gigi (FKG) UGM bekerjasama dengan RSGM Prof. Soedomo, Klinik Dokter Keluarga KORPAGAMA UGM dan BMT Beringharjo mengadakan pemeriksaan kesehatan dan pemeriksaan gigi gratis kepada 250 orang buruh gendong Pasar Beringharjo. Uniknya, sekitar 40 tim medis, baik dokter gigi dan dokter umum yang kebanyakan perempuan itu mengenakan pakaian kebaya ala Kartini.
Menurut Direktur RSGM, Dr.drg.Ahmad Syaify, Sp.Perio (K), layanan tambal dan cabut menjadi prioritas, karena di masyarakat kasus terbesar masih berupa gigi berlubang (karies) dan gigi yang sudah tidak layak dipertahankan lagi, misalnya karena membusuk (bangren) sehingga terpaksa dilakukan pencabutan.
“Kebetulan gigi karies paling dominan di RSGM Soedomo. Ini sejalan pula dengan data nasional bahwa karies masih menempati urutan teratas prevalensi penyakit gigi dan mulut,â€papar Syaifi di sela-sela acara, di Aula Masjid Muttaqien kompleks Pasar Beringharjo, Sabtu (21/4).
Syaifi menuturkan selain pencabutan dan penambalan gigi, para buruh gendong juga berkonsultasi masalah lain yang menyangkut masalah gigi dan mulut maupun penyakit umum seperti kawat gigi, bedah mulut, berlian gigi hingga pemasangan implant gigi. Dalam kegiatan ini, RSGM Soedomo juga mengerahkan pula mobil khusus yang dilengkapi Dental Unit yang menyerupai ruang praktek dokter gigi.
“Nantinya pasien akan mendapatkan pelayanan tambal dan cabut gigi seperti layaknya di ruang praktek dokter yang ber-AC,â€imbuhnya.
Digelarnya acara pemeriksaan kesehatan dan pemeriksaan gigi gratis ini disambut baik oleh para buruh gendong. Meskipun harus rela antri dan menunggu mereka merasa terbantu dengan kegiatan ini. Seperti penuturan salah satu buruh gendong asal Sentolo, Kulon Progo, Paijem (50 tahun). Paijem merasa senang karena giginya yang rusak dan keropos sudah bisa dicabut tanpa harus keluar biaya.
“Tadi dicabut dan gak sakit mas. Kebetulan gigi saya sudah keropos,â€papar Paijem.
Sementara itu Uut, salah satu pengurus BMT Beringkarjo mengatakan selama ini perempuan jasa gendong memang sudah mendapatkan pelayanan kesehatan rutin, namun khusus untuk kesehatan gigi dan mulut belum pernah.
“Ini yang pertama kali dan semoga bisa terus berlanjut di waktu mendatang,â€kata Uut (Humas UGM/Satria AN)