Tim Robot UGM kembali berhasil meraih penghargaan dalam kompetisi robot dunia. Kali ini, tim robot UGM berhasil membawa pulang 2 medali emas dan 1 medali perak pada ajang Robogames 2012 di San Mateo, California, Amerika Serikat .
Robogames 2012 yang berlangsung pada 20-22 April 2012 diikuti oleh 16 negara di dunia. Sebanyak 238 tim, 682 robot, dan 1.039 engineers dari sejumlah negara seperti Argentina, Denmark, India, Jepang, Korea, dan Amerika turut meramaikan kompetisi bergengsi ini. Setidaknya ada 59 kategori yang dipertandingkan mulai dari humanoid, halang rintang, kungfu, dan pertempuran. Selain UGM, tim robotika Unikom, Bandung juga berhasil menambah perolehan emas untuk Indoensia. Unikom berhasil mendapatkan 3 medali emas dalam kompetisi Robogames 2012.
Tim robot UGM yang saat itu diwakili oleh Luis Rizki Ramelan (Teknik Elektro 2009), Noer Aziz Ismail (Teknik Elektro 2009) dan Ridwan Widoyoko (Teknik Mesin 2008), membawa tujuh robot untuk dipertandingkan dalam ajang Robogames 2012. “Saat itu kami membawa 7 robot, dan berhasil meraih medali pada tiga kategori,†kata Ridwan Wiyoko saat jumpa pers dengan wartawan di Stana Parahita UGM , Kamis (26/4).
Ridwan mengatakan dalam Robogames kali ini tim robot UGM berhasil memperoleh medali dari kategori Fire Fighting, Stand Balancing, dan Walker Challenge. Satu emas diraih robot Iron Fire yaitu robot yang memadamkan lilin pada kategori fire fighting. Emas berikutnya diperoleh robot Isorobot Stand Balancing yakni robot kesetimbangan dua roda di kategori stand balancing. Sementara medali perak dipersembahkan oleh robot I-Kinematic berkaki untuk kategori jalan haling rintang (walker challenge).
Aziz menambahkan keberhasilan yang diraih oleh tim robot UGM dikarenakan robot-robot UGM bersifat lebih stabil dan handal dibanding robot dari negara lainnya. Dalam beberapa kali uji coba dan dipertandingkan jarang menemui eror. “Meskipun sering dimainkan tingkat erornya kecil. Sedangkan robot lainnya sering mengalami eror,†jelasnya sembari menambahkan bahwa robotnya juga unggul dalam hal kecepatan mencapai tujuan.
Dijelaskan Aziz, robot-robot yang dipertandingkan dalam Robogames 2012 tersebut seluruhnya dibuat dengan bahan atau komponen dari dalam negeri.Hampir keseluruhan bagian dirakit sendiri, kecuali pada bagian sensor. Dana yang dikeluarkan untuk pembuatan robot pun bervariasi antara Rp. 500 ribu hingga Rp. 40 juta. “Sebenarnya tidak keluar banyak dana untuk membuat robot-robot ini. Sebagian robot kami buat dari komponen-komponen robot yang sudah ada, kita daur ulang untuk dipakai kembali,†ungkapnya.
Wakil Dekan Bidang Kemahasiswaan, Penelitian, dan Kerjasama Fakultas Teknik UGM Prof. Ir. Jamasri, Ph.D., menyebutkan sebelum Robogames 2012, tim UGM juga telah mengikuti kompetisi Trinity Fire Fighting Home Robot Contest and RoboWaiter Competition (TCFFHCRC) pada 2011 lalu. Saat itu tim robot UGM berhasil meraih medali emas dan perak pada kategori Senior Wheeled Robot. “Tahun lalu tim robot UGM berhasil membawa 1 medali emas dan 1 medali perak. Kali ini prestasi meningkat menjadi 2 medali emas dan 1 perak,†katanya.
Sementara Direktur Kemahasiswaan UGM, Drs. Haryanto, M.Si., menuturkan bahwa UGM sangat mendukung upaya pengembangan robot yang dilakukan mahasiswa. Sejak tahun 2005 pihaknya telah mensinergikan sejumlah Fakultas yaitu Fakultas Teknik, MIPA, dan Sekolah Vokasi menjadi sebuah tim untuk pengembangan robot UGM.
Sebagai bentuk dukungan tersebut, UGM berencana memberikan ruang khusus bagi pengembangan robot di UGM. “ Tidak lama lagi UGM akan meresmikan ruang untuk kegiatan robot di lantai 3 gedung bekas perpustakaan UGM,†ujarnya. (Humas UGM/Ika)