Yogya, KU
UGM merupakan satu-satunya dari empat PT BHMN lain UI, ITB, dan IPB yang mendapat penilaian “wajar tanpa pengecualian†dalam masalah transparansi dan kepatutan laporan keuangan dari Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) melalui audit eksternal lembaga kantor akuntan publik Irwan, Sugandhi&Jajat Marjat.
Hal ini diakui oleh Sekretaris Eksekutif UGM Drs Djoko Moerdiyanto MA saat menerima kunjungan dari 30 perwakilan PTN dan PTS asal Kalimantan Timur, Jumat ( 22/8) di Ruang Multi Media UGM.
Menurut Djoko, pencapaian UGM menjadi satu-satunya dari PTN dan PT BHMN yang mendapat penilaian bagus dari BPK dikarenakan UGM memiliki sistem manajemen keuangan yang transparan dengan adanya keberadaan lembaga satuan audit internal dan 380 unit sub pelaksana keuangan.
“Saat ini sistem keuangan kita bersifat online, jadi berapa pun uang yang dikeluarkan di tingkat fakultas bisa diketahui langsung di kantor pusat, sehingga sistem keuangan kita betul-betul transparan,†ujarnya.
Sementara Direktur Administrasi Akademik UGM Dr Budi Prasetyo mengungkapkan transparansi keuangan ini memang dijadikan sebagai kepatutan untuk menjadi PT BHMN. Dirinya mencontohkan, adanya transparansi keuangan juga bisa diketahui bahwa biaya langganan internet di UGM menghabiskan dana sebesar kurang lebih satu milyar.
“Biaya langganan internet UGM perbulannya menghabiskan dana seharga satu mobil Mercedes Benz, bayangkan dana ini dalam satu tahun UGM bisa 12 mobil mercedez, tapi khan kita berpikir bagaimana meningkatkan peringkat webometrics UGM dan memperlancar kegiatan pendidikan di UGM,†katanya
Budi juga sempat menyinggung tentang jumlah mahasiswa yang diterima pada tahun 2008 ini UGM telah menerima 8780 mahasiswa yang berasal dari 902 SMU dan SMK Se-Indonesia dari 255 kabupaten/kota.
“Di Indonesia ada 400 lebih kabupaten/kota namun UGM sudah menyerap setengahnya, memang tidak seluruh kabupaten dapat kita tampung arena ada standar-standar tertentu untuk masuk ke UGM,†ungkap Budi Prasetyo. (Humas UGM/Gusti Grehenson)