• Berita
  • Arsip Berita
  • Simaster
  • Webmail
  • Direktori
  • Kabar UGM
  • Suara Bulaksumur
  •  Indonesia
    • English
Universitas Gadjah Mada Universitas Gadjah Mada Universitas Gadjah Mada Universitas Gadjah Mada
  • Pendidikan
    • Promosi Doktor
    • Pengukuhan Guru Besar
    • Wisuda
  • Prestasi
  • Penelitian dan Inovasi
    • Penelitian
    • PKM
    • Inovasi Teknologi
  • Seputar Kampus
    • Dies Natalis
    • Kerjasama
    • Kegiatan
    • Pengabdian
    • Kabar Fakultas
    • Kuliah Kerja Nyata
  • Liputan
  • Cek Fakta
  • Beranda
  • Liputan/Berita
  • Riset One Health, UGM Gandeng Dua Universitas Amerika Serikat

Riset One Health, UGM Gandeng Dua Universitas Amerika Serikat

  • 08 May 2012, 09:35 WIB
  • Oleh: Gusti
  • 7367
Riset One Health, UGM Gandeng Dua Universitas Amerika Serikat

YOGYAKARTA – Diperkirakan tiap tahun minimal muncul satu jenis penyakit infeksi baru yang tingkat penyebarannya dapat meluas ke berbagai negara, salah satu contoh ialah mewabahnya flu babi di Meksiko. Umumnya, penyakit ini hasil dari interaksi manusia dengan hewan dan manusia dengan lingkungannya. Oleh karena itu, penanganan penyakit ini dilakukan melalui kolaborasi multidisiplin dan multisektor melalui konsep one health yang digulirkan oleh Badan Kesehatan Dunia, WHO.

Fakultas Kedokteran (FK) dan Fakultas Kedokteran Hewan (FKH) UGM baru-baru ini menjalin kerja sama dengan University Minnesota dan Tufsts University, Amerika Serikat, untuk mengembangkan aplikasi one health melalui tukar pengetahuan dan pengalaman, kolaborasi riset, serta pertukaran dosen dan mahasiswa.

Pakar Mikrobiologi FK UGM, dr. Abu Tholib M.Sc., Ph.D., Sp.M.K., menuturkan konsep one health sangat dibutuhkan di Indonesia. Pasalnya, Indonesia merupakan bagian dari kawasan Asia Tenggara yang dianggap menjadi endemik terbesar munculnya jenis penyakit infeksi baru, antara lain penyakit flu burung, malaria dengue, TBC, dan rabies, yang kini terus mengalami perkembangan dan perubahan akibat mutasi genetik. “Jika tidak diantisipasi, penyakit baru dari Indonesia bisa menyebar ke seluruh dunia dalam satu minggu,” kata Abu Tholib yang ditemui di sela-sela diskusi di FK, Selasa (8/5).

Melalui konsep one health, penyakit infeksi dari zoonosis dapat diatasi secara intensif dan lebih awal. Namun, diperlukan pendidikan dan pelatihan yang melibatkan berbagai peneliti dari berbagi disiplin ilmu, meliputi dokter, dokter hewan, ahli gizi, perawat, ahli ekologi dan ilmuwan sosial.

Senada dengan itu, pakar zoonosis FKH UGM, Prof. Dr. drh. Wayan Tunas Artama, menegaskan penanganan penyakit zoonosis tidak dapat hanya ditanggulangi melalui treatment dokter manusia, tetapi juga membutuhkan keterlibatan dokter hewan. “Penyebaran penyakit ini kepindahan dari hewan ke manusia dan sebaliknya sehingga perlu penaganan penyakit hewan yang lebih intensif,” katanya. Diakui Wayan bahwa penyakit dari hewan tersebut tidak terlepas dari dampak kebiasaan dan perilaku manusia yang berinteraksi dengan hewan. Mau tidak mau, interaksi tersebut manjadi medium penularan.

Peneliti dari University of Minnesota, Linda Olson Keller, mengatakan pengawasan dan kontrol penyebaran penyakit harus melibatkan banyak peneliti dari berbagai bidang ilmu. Di Amerika ditemukan rata-rata satu jenis penyakit baru yang muncul setiap tahunnya. Kendati dapat dikatakan bahwa tidak semua betul-betul baru, karena di antaraya hasil dari perubahan dan perkembangan dari penyakit sebelumnya. “Paling tidak, kita temukan satu penyakit baru tiap tahun,” tambahnya.

Wanita yang kerap membantu Departemen Kesehatan Amerika Serikat ini mengatakan penyakit jenis influenza masih menjadi sorotan dan mendapat pengawasan intensif Departemen Kesehatan Amerika. Flu babi di Meksiko dan West Nile Virus (Virus Nil Barat) dari Timur Tengah terus dipantau agar tidak sampai mewabah ke Amerika Serikat. (Humas UGM/Gusti Grehenson)

Berita Terkait

  • Institute of International Education Amerika Serikat Adakan Seminar di UGM

    Tuesday,21 February 2012 - 13:54
  • Amerika Tingkatkan Keberagaman Penduduk

    Wednesday,07 November 2007 - 7:53
  • RAMAH TAMAH AMERICAN CORNER UGM

    Tuesday,12 July 2005 - 12:26
  • Staf Gedung Putih Pastikan Kerja Sama dengan UGM Semakin Intensif

    Tuesday,26 January 2010 - 16:54
  • Mahasiswa Amerika Serikat Belajar Pancasila

    Friday,30 September 2011 - 8:07

Rilis Berita

  • Pukat UGM Sesalkan Kemunduran Pemberantasan Korupsi di Indonesia 08 February 2023
    Peneliti Pusat Kajian AntiKorupsi (Pukat) Fakultas Hukum Universitas Gadjah Mada, Yuris Rezha Kur
    Gusti
  • Belajar dari Gempa Turki, Masyarakat Perlu Memiliki Rencana Evakuasi Mandiri 07 February 2023
    Bencana gempa bumi dengan magnitudo 7,8 melanda Turki dan Suriah pada hari Selasa (6/2) kemarin.
    Gusti
  • Aplikasi Layanan Ramah Disabilitas Buatan Mahasiswa Difabel UGM Raih Perak di IPITEX Bangkok 07 February 2023
    Aplikasi layanan ramah disabilitas buatan mahasiswa penyandang disabilitas daksa dari Departemen
    Ika
  • SPs UGM Lakukan Pengabdian di KHDTK Getas Blora 07 February 2023
    Sekolah Pascasarjana UGM (SPs) mengadakan serangkaian kegiatan pengabdian kepada masyarakat. Belu
    Agung
  • Cegah Diabetes Pada Anak Dengan Membatasi Makanan Manis dan Lakukan Aktivitas Fisik 06 February 2023
    Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI) mencatat kasus diabetes pada anak meningkat signifikan pada t
    Ika

Agenda

  • 02Jul Dies Natalis MM UGM...
Universitas Gadjah Mada
UNIVERSITAS GADJAH MADA
Bulaksumur Yogyakarta 55281
   info@ugm.ac.id
   +62 (274) 6492599
   +62 (274) 565223
   +62 811 2869 988

Kerja Sama

  • Kerja Sama Dalam Negeri
  • Alumni
  • Urusan Internasional

TENTANG UGM

  • Sambutan Rektor
  • Sejarah
  • Visi dan Misi
  • Pimpinan Universitas
  • Manajemen

MENGUNJUNGI UGM

  • Peta Kampus
  • Agenda

PENDAFTARAN

  • Sarjana
  • Pascasarjana
  • Diploma
  • Profesi
  • Internasional

© 2023 Universitas Gadjah Mada

Aturan PenggunaanKontakPanduan Identitas Visual