BEM KM Fakultas Geografi UGM bekerjasama dengan Ikatan Mahasiswa Geografi Indonesia (IMAHAGI), selama empat hari, tanggal 4 s.d 7 Mei 2012 menyelenggarakan serangkaian acara Geography International Symposium (GIS) 2012. Kegiatan ini mengangkat tema Adaptation Toward Climate Change For Sustainability.
Ketua Panitia GIS, Rona Kusuma Hati mengatakan tema Adaptation Toward Climate Change For Sustainability diangkat sebagai upaya peringatan bagi banyak negara di kawasan Asia Pasifik, khususnya Indonesia yang tengah mengalami masalah dan terkena dampak dari perubahan iklim secara ekstrim. Diperkirakan, suhu udara di Indonesia saja telah meningkat sebesar 0,30C sepanjang musim yang berimbas pada perubahan musim yang tidak menentu. “Isu climate change tentu menjadi hal yang dikhawatirkan banyak pihak,” ungkap Rona Kusuma, di Kampus UGM, Senin (14/5) memberi keterangan.
Dikatakan sebagai negara dengan kepadatan penduduk cukup tinggi dan tingkat konsumsi energi fosil yang tinggi, Indonesia diharapkan mampu memberikan konstribusi dalam menyusun kebijakan iklim internasional. Termasuk didalamnya tentang kebijakan pengurangan emisi karbon.
Harapannya, dengan GIS 2012 mampu meningkatkan kesadaran semua stakeholder terkait akan kondisi yang sekarang berkembang. Selain itu, mampu memunculkan keinginan bersama dalam mengaplikasikan semua disiplin ilmu, utamanya geografi dalam mengurangi aktivitas yang berdampak pada kontribusi perubahan iklim. “Sebagai hasil akhir ada deklarasi hasil konferensi dan inisiasi AGSA (ASEAN Geography Student Association) Forum,” katanya.
Kegiatan yang bersamaan dengan rangkaian acara AGSA Forum, Youth Conference yang diikuti (Bangladesh, Uzbekistan, Malaysia dan Indonesia), International Symposium, ini menghadirkan pembicara diantaranya Prof. Ronald F. Abler (President of International Geographical Union) dari U.S.A, Dr. Armi Susandi (wakil Ketua Dewan Nasional Perubahan Iklim/ DNPI), Drs. Budi Suhardi, DEA ( BMKG), Prof. Jumina (Ketua Pusat Studi Energi), Dr. Pramono Hadi ( Ketua CCAM/ Climate Change Adaptation and Mitigation), Dr. Baiquni (praktisi LEAD/ Leadership for Environment and Develompent) dan Sakariza Qori Hermawan (CSR of Bank Negara Indonesia), serta sempat melakukan city tour ke Merapi, desa wisata Grogol, serta Malioboro. (Humas UGM/ Agung)