YOGYAKARTA – Universitas Gadjah Mada menjadi tuan rumah pertemuan kelima untuk pakar komputasi sains Indonesia dan Jepang. Para pakar Indonesia dan Jepang akan berkumpul selama dua hari, 15-16 Mei, mempresentasikan 56 paper hasil riset terbaru komputasi sains.
Ketua panitia, Prof. Dr. Harno Dwi Pranowo kepada wartawan mengatakan pertemuan tersebut rutin digelar tiap tahun yang dilakukan di tiga tempat secara bergantian, yakni di kampus UGM, ITB dan Universitas Kanazawa, Jepang. “Pertemuan kali ini melibatkan 126 peneliti komputasi yang terdiri 36 peneliti senior,†kata Harno ditemui dalam pertemuan The Fifht International Symposium on Computational Science di FMIPA UGM, Selasa (15/5).
Dikatakan Harno, Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam (MIPA) UGM, perkembangan riset komputasi sains mengalami kemajuan cukup pesat. Pasca didirikannya Pusat Unggulan Komputasi Sains atau Center of Excelence in Computational Science (COECS), bekerjasma dengan beberapa universitas di Austria tahun lalu.
Salah satu riset komputasi kimia yang kini menjadi riset unggulan FMIPA UGM disebutkan Harno yakni komputasi desain molekul obat. “Lewat komputasi sains berhasil membuat desain molekul obat baru agar hasilkan potensi aktivitas obat yang lebih tinggi dan membantu hindari trial dan error dalam proses sintesis obat,†ungkapnya.
Riset unggulan komputasi sains yang lainya adalah pemanfaatan senyawa eter mahkota dalam mengikat logam pencemar dan bahan radioaktif. “Di luar negeri eter mahkota sudah dimanfaatkan terutama untuk instalasi limbah nuklir,†katanya. (Humas UGM/Gusti Grehenson)