Pakar Administrasi Publik Prof Dr Sofian Effendi menilai reformasi bidang ekonomi sudah memperlihatkan hasil hasil yang cukup baik. Meski masih ditemui kesenjangan yang makin tinggi dan pengangguran yang semakin banyak.
“Dengan tingkat pertumbuhan 6,5% dan tingkat perkapita 2300 dollar/ kapita, saya kira cukup menggembirakan. Reformasi di bidang ini sudah cukup baik dibanding semenjak awal masa krisis,” ujarnya, Jum’at (22/8) di MAP UGM, menjelang penyelenggraan Seminar Nasional “Governance Reform: Reformasi Tata Pemerintahan Dalam Menghadapi Era Demokrasi dan Pasar Terbuka” dalam rangka Dies XV dan Temu Alumni Magister Administrasi Publik UGM.
Hasil baik juga ditunjukkan reformasi di bidang politik. Bahkan, kata Prof Sofian, dibidang ini Indonesia menduduki rangking tiga besar sebagai negara paling demokratis.
Kendati begitu, masih banyak yang harus dihadapi. Terutama hal-hal yang menyangkut money politic, yang kian hari semakin menjadi-jadi.
“Ini yang semakin menjauhkan dari cita-cita demokrasi. Tapi secara keseluruhan reformasi bidang politik berjalan lebih baik, pers bebas, Partai Politik bisa berdiri, hingga penyelenggaraan Pemilu yang Jurdil sejak tahun 1999,” tambahnya.
Oleh karena itu, kata Pak Sofian, tema seminar ini untuk melihat dimana sebenarnya persoalan governance reform. Hasil dari mapping persoalan governance reform telah membawa pada identifikasi sejumlah policy issue yang kongkrit, yaitu soal menata ulang demokrasi, energizing bureaucracy, pemberantasan korupsi, dan membangun budaya birokrasi.
“Isu-isu inilah yang akan dibawa sebagai agenda yang perlu dijawab dalam seminar ini. Yang baru mencuat saat ini kan baru gerakan anti korupsi. Sudah baik KPK memberi efek jera, sehingga telepon pun sekarang bisa disadap,” tandas Pak Sofian.
Menurut rencana agenda Dies XV dan Temu Alumni MAP UGM akan berlangsung selama dua hari, 28-29 Agustus 2008. Diawali Seminar Governance Reform: Reformasi Tata Pemerintahan pada tanggal 28 Agustus 2008 di Malioboro Ballroom, Hotel Saphir Yogyakarta. Seminar ini menghadirkan sejumlah pembicara antara lain Prof Dr Ichlasul Amal MA (Guru Besar Fisipol UGM), Prof Dr Ryaas Rasyid MA (DPR RI), Drs Priyo Budi Santoso (DPR RI), Drs Anas Urbaningrum MSi (Ketua DPP Partai Demokrat), Prof Dr Sofian Effendi MPIA (Guru Besar Kebijakan Publik UGM), Dr Fadel Muhammad (Gubernur Gorontalo), Florindo Pereira (Alumni MAP, dari Timor Leste), Prof Dr Ngadisah MA (Balitbang Depdagri), Prof Dr Agus Dwiyanto (Guru Besar Fisipol UGM), Antasari Ashar SH (Ketua KPK), Dr Denny Indrayana SH LLM (Ketua PuKat UGM), Prof Dr Warsito Utomo (Guru Besar Fisipol UGM), Prof Dr Miftah Thoha (Guru Besar Fisipol UGM), Prof Dr Djamaluddin Ancok (Guru Besar Psikologi UGM dan Gubernur DIY Sri Sultan Hamengkubuwono X selaku Keynote Speaker.
Dilanjutkan dengan workshop dan keseluruhan acara ditutup Pagelaran Wayang Kulit Lakon Pandhawa Binangun oleh alumni MAP UGM, Ki Warseno Slank. (Humas UGM)