YOGYAKARTA-Memperingati Hari Kebangkitan Nasional, 20 Mei serta 14 tahun gerakan reformasi di Indonesia, sampai saat ini masih saja terjadi berbagai tindak kekerasan yang mengatasnamakan agama, etnis, serta primordialisme. Kondisi tersebut menandakan terjadinya pelemahan negara secara kolektif oleh kelompok-kelompok tersebut. Hal ini diungkapkan Direktur YouSure (Youth Studies Centre) FISIPOL UGM, Dr.M.Najib Azca, pada refleksi Hari Kebangkitan Nasional di kantor YouSure, Gedung Baru FISIPOL UGM Lt.5. Acara itu selain untuk memperingati Harkitnas dan Gerakan Reformasi, sekaligus memperingati satu tahun hadirnya YouSure, 21 Mei.
Dalam pandangan Najib di era transisi demokrasi kondisi tersebut merupakan hal yang biasa. Ini terjadi pula misalnya di beberapa negara Eropa Timur maupun Afrika. Meskipun sesuatu yang wajar jika tidak dilakukan antisipasi serta pembenahan, kata Najib, bisa mengancam eksistensi negara dan masyarakat Indonesia.
“Kuncinya sebagai solusi kasus-kasus seperti ini adalah peran negara itu sendiri untuk bisa merangkul mereka serta mengkonsolidasikan kelompok-kelompok pembela pluralisme,â€tegas Najib, Senin (21/5).
Sementara terkait gerakan reformasi di Indonesia, Najib melihat masih mengecewakan dan jauh dari cita-cita. Dalam kesempatan itu Najib juga kembali mempertanyakan peran kaum muda Indonesia dalam perubahan dan kemajuan bangsa. Seperti telah terjadi di sejumlah babak dalam sejarah Indonesia, pemuda memiliki peran penting di garda depan perubahan dan pembaharuan, maka hal itu semestinya terjadi pula di masa kini.
“Dalam konteks kekinian isu penting yang harus dikedepankan adalah bagaimana publik memiliki peran besar dan menjadi subjek aktif dalam perjalanan kemasyarakatan, kebangsaan dan kenegaraan,â€kata dosen Jurusan Sosiologi ini.
Lebih jauh Najib mengatakan munculnya kelompok-kelompok anti pluralisme tersebut antara lain disebabkan kekecewaan mereka terhadap peran negara. Bagaimana misalnya keseriusan negara dalam praktek pemberantasan korupsi yang masih dipertanyakan karena banyak berpihak kepada para koruptor dan terkesan menindas masyarakat bawah.
Acara refleksi Hari Kebangkitan Nasional dan lahirnya YouSure sebagai pusat kajian kepemudaan pertama di tanah air ini, imbuh Najib, diharapkan bisa menjadi refleksi makro gerakan reformasi dan mendorong peran pemuda lebih besar lagi dalam proses pembangunan. Nantinya, YouSure FISIPOL UGM juga akan menerbitkan Jurnal Studi Pemuda sebagai jurnal ilmiah pertama di tanah air yang menspesialisasikan diri dan mendedikasikan diri sebagai wahana publikasi dan diskusi akademik mengenai isu-isu kepemudaan, khususnya berbagai riset, baik studi literature maupun kajian lapangan. Dalam acara yang dikemas secara sederhana ini juga diwarnai pemotongan tumpeng oleh Dekan FISIPOL UGM, Prof. Dr. Pratikno, M.Soc.Sc. (Humas UGM/Satria AN)