Universitas Gadjah Mada dan Shizuoka University sepakat menjalin kerjasama di bidang pendidikan dan penelitian. Perjanjian ditanda tangani Rektor UGM Prof Ir Sudjarwadi MEng PhD dan President Shizuoka University Naotaka Aoki , di ruang rektor Jum’at (22/8).
Disebutkan selain mengatur pertukaran staf pengajar dan mahasiswa, kerjasama ini memungkinkan pertukaran informasi dan ilmu pengetahuan.
Seperti dikatakan Dr Siti Subandiah, kerjasama ini meliputi di bidang penelitian dan tukar menukar scientist, baik untuk dosen maupun mahasiswa. Bahkan dari kerjasama ini kedepan diharapkan muncul program double degree untuk program master, S3 atau bahkan program S1.
“S1 diutamakan untuk research. Jadi tiga tahun habis teori di UGM, kemudian satu tahun penelitian disana lantas balik lagi ke UGM. Sehingga di Shizuoka dapat degree disini juga,” ujar Siti Subandiah.
Dr Taryono menambahkan, kerjasama dengan Shizuoka University sesungguhnya telah terjalin lama. Diakuinya, bahwa secara informal, person to person telah terjadi kerjasama diantara keduanya.
“Bahkan selama ini telah menghasilkan tiga doktor dari pertanian dan satu orang doktor Teknologi Pertanian dari Shizuoka,” tambahnya.
Lebih rinci di bidang research, kata Taryono, telah terjadi kerjasama penelitian di bidang penyakit tanaman jeruk. Yaitu dengan mengembangkan komoditas baru tanaman jeruk.
“Kita secara bersama akan menentukan komoditas apa yang dikembangkan. Dari situ akan ditentukan mana yang bisa dikerjakan di Indonesia dan mana yang akan dikerjakan di Shizuoka. Seperti contoh karena Fakultas Pertanian UGM memiliki teh, maka kemungkinan yang akan dikembangkan di Shizuoka juga teh,” tandas Taryono.
Tampak hadir dalam kerjasama ini Sekretaris Eksekutif Drs Djoko Moerdiyanto MA, Kepala KUI Dr Rahmat Sriwijaya dan delegasi Shizuoka University. (Humas UGM)