• Berita
  • Arsip Berita
  • Simaster
  • Webmail
  • Direktori
  • Kabar UGM
  • Suara Bulaksumur
  •  Indonesia
    • English
Universitas Gadjah Mada Universitas Gadjah Mada Universitas Gadjah Mada Universitas Gadjah Mada
  • Pendidikan
    • Promosi Doktor
    • Pengukuhan Guru Besar
    • Wisuda
  • Prestasi
  • Penelitian dan Inovasi
    • Penelitian
    • PKM
    • Inovasi Teknologi
  • Seputar Kampus
    • Dies Natalis
    • Kerjasama
    • Kegiatan
    • Pengabdian
    • Kabar Fakultas
    • Kuliah Kerja Nyata
  • Liputan
  • Cek Fakta
  • Beranda
  • Liputan/Berita
  • Pengamat UGM: Negara Harus Radikal Melawan Radikalisme

Pengamat UGM: Negara Harus Radikal Melawan Radikalisme

  • 24 May 2012, 15:07 WIB
  • Oleh: Satria
  • 7976
Pengamat UGM: Negara Harus Radikal Melawan Radikalisme

YOGYAKARTA-Negara saat ini dinilai terlalu longgar terhadap radikalisme yang dilakukan oleh kelompok-kelompok tertentu di Indonesia. Dengan kelonggaran dan toleran terhadap praktik radikalisme ditakutkan demokratisasi yang tengah dibangun tidak berjalan dengan baik. “Demokrasi akan tumbuh dengan baik tanpa adanya radikalisme,” kata Prof. Dr. Muhadjir Muhammad Darwin, M.P.A. dalam diskusi Anti Radikalisme dan Prospek Demokrasi di Indonesia, yang digelar di PSKK UGM, Kamis (24/5).

Muhadjir Darwin menambahkan radikalisme harus dilawan dengan “radikalisme” pula. Dalam hal ini, negara terutama aparat penegak hukum, seperti kepolisian memiliki peran dan tanggung jawab dalam melawan radikalisme. Sikap “radikalisme” negara yang dimaksud, misalnya radikal dalam penegakan hukum. “Di sini negara yang punya tanggung jawab untuk melawan radikalisme seperti dalam penegakan hukum. Selain itu, janganlah negara berada pada posisi yang gamang dan terjebak pada mitos toleran dengan praktik radikalisme yang mengedepankan kekerasan,” imbuh Muhadjir.

Selain negara yang harus “radikal” melawan radikalisme, masyarakat sipil yang tidak mendukung praktik radikalisme sudah saatnya untuk menggalang kekuatan dan bersuara. Muhadjir yang juga Kepala Pusat Studi Kependudukan dan Kebijakan (PSKK) UGM ini melihat negara terjebak hanya sekadar menjaga citra dan popularitas dengan sikapnya yang gamang dan toleran dengan praktik radikalisme. Untuk mencapai demokratisasi yang diinginkan, negara harus selalu proaktif menegakkan prinsip-prinsip demokrasi, seperti equality (persamaan), liberty (kebebasan), dan fraternity (persaudaraan). “Negara harus menjamin, menghargai, melindungi serta memfasilitasi penggunaan hak-hak setiap individu,” ujarnya.

Sementara itu, Prof. Mark Woodward dari Arizona State University dalam diskusi tersebut mengatakan sebagai sebuah ideologi, radikalisme sangat dimungkinkan tumbuh di mana saja, termasuk agama. Bahkan, di dalam agama yang sama sekalipun sangat mungkin muncul aliran yang berbeda. “Sama agamanya, tapi bisa berbeda alirannya. Ada yang mendukung pluralisme, tapi ada pula yang cenderung radikal atau fundamentalis,” kata Mark. (Humas UGM/Satria AN)

Berita Terkait

  • Melawan Radikalisme di Dunia Digital

    Wednesday,23 May 2018 - 13:02
  • Mobilisasi Ideologi Ekstrem Tumbuhkan Generasi Teroris

    Thursday,15 December 2011 - 18:04
  • Pengamat UGM: Gerakan Radikal Islam Jaman ORBA adalah ‘Aksi Identitas’

    Wednesday,05 December 2012 - 15:19
  • SP2KM UGM Gelar Seminar Cegah Radikalisme

    Monday,18 November 2019 - 10:24
  • Perangi Terorisme Kedepankan Strategi Deradikalisasi

    Monday,28 February 2011 - 16:08

Rilis Berita

  • Guru Besar Fakultas Ilmu Budaya Prof. Dr. Rachmat Djoko Pradopo Meninggal Dunia 03 June 2023
    Keluarga Besar Universitas Gadjah Mada berduka atas meninggalnya salah satu guru besar terbaiknya
    Satria
  • Membangun Kemandirian dan Pengembangan Wisata Melalui Desa Binaan HMP UGM 03 June 2023
    Himpunan Mahasiswa Pascasarjana Universitas Gadjah Mada (HMP UGM) melalui Bidang Aksi Sosial (Aks
    Satria
  • RSA UGM Terima Penghargaan PPKM Award dari Menkes 02 June 2023
    Rumah Sakit Akademik (RSA) UGM terus berkomitmen tinggi dalam memberikan pelayanan kesehatan
    Gusti
  • Universitas Gadjah Mada di Top 50 Dunia pada THE Impact Rankings 2023 01 June 2023
    Universitas Gadjah Mada (UGM) masuk dalam jajaran 50 perguruan tinggi terbaik dunia yang memberik
    Satria
  • Minim, Pemda Yang Mampu Susun RPPLH Sesuai Target 01 June 2023
    Percepatan industri telah menghasilkan berbagai dampak lingkungan. Salah satu isu yang banyak dip
    Satria

Agenda

  • 02Jul Dies Natalis MM UGM...
  • 06Sep The 5th International Conference on Bioinformatics, Biotechnology, and Biomedical Engineering (BioMIC) 2023...
  • 02Oct Conference of Critical Island Studies...
Universitas Gadjah Mada
UNIVERSITAS GADJAH MADA
Bulaksumur Yogyakarta 55281
   info@ugm.ac.id
   +62 (274) 6492599
   +62 (274) 565223
   +62 811 2869 988

Kerja Sama

  • Kerja Sama Dalam Negeri
  • Alumni
  • Urusan Internasional

TENTANG UGM

  • Sambutan Rektor
  • Sejarah
  • Visi dan Misi
  • Pimpinan Universitas
  • Manajemen

MENGUNJUNGI UGM

  • Peta Kampus
  • Agenda

PENDAFTARAN

  • Sarjana
  • Pascasarjana
  • Diploma
  • Profesi
  • Internasional

© 2023 Universitas Gadjah Mada

Aturan PenggunaanKontakPanduan Identitas Visual