Sekolah Pascasarjana UGM dan PT Pertamina (Persero) mengadakan bakti sosial di Kelurahan Punduhsari, Kecamatan Semin, Kabupaten Gunung Kidul, D.I. Yogyakarta. Bakti sosial yang dilakukan Program Studi S-2/S-3 Bioteknologi Minat Rekayasa Biomedis berupa penyuluhan kesehatan, pengobatan pasien umum, gigi, dan bedah orthopedi serta peresmian pengangkatan air bersih. “Kita meresmikan pembukaan kran air untuk masyarakat di Kecamatan Semin, Gunung Kidul. Ini merupakan wujud dari Tri Dharma Perguruan Tinggi. Kebetulan saya sendiri juga lulusan dari Pascasarjana UGM sehingga saya mendorong teman-teman Pertamina untuk mewujudkan bakti sosial ke Gunung Kidul, yang tentunya juga didukung para sesepuh dan senior saya di Pascasarjana UGM,” kata Komisaris PT Pertamina (Persero), Dr. Sugiharto, M.B.A., Akt., Minggu (27/5).
Menurut Sugiharto, bakti sosial PT Pertamina adalah kewajiban bukan charity sebab dalam paradigma baru pengelolaan usaha seperti BUMN, pengabdian kepada masyarakat adalah keniscayaan. “Wajib hukumnya sebab tidak hanya di Indonesia, tapi di seluruh dunia bahwa salah satu syarat untuk bisa berdirinya sebuah usaha agar sustainable bukan semata-mata mencari keuntungan, bukan semata-mata mempertimbangkan faktor-faktor keekonomian. Namun, sama dan sebangun pentingnya adalah lingkungan sosial yang bisa menerima keberadaan perusahaan kita,” tuturnya.
Sugiharto menambahkan Kecamatan Semin, Kabupaten Gunung Kidul, merupakan daerah penuh dengan berkah dari Allah Swt. Di daerah ini banyak tumbuh pohon jati yang subur. “Jika satu bibit pohon jati sepuluh ribu rupiah dan dalam jangka waktu sepuluh tahun berharga satu juta rupiah, hal ini tentu sungguh luar biasa,” ujar Sugiharto.
Dalam bakti sosial pengangkatan air ini, PT Pertamina bersama dengan Sekolah Pascasarjana UGM berhasil melakukan pengeboran sumur sedalam 120 meter hingga 135 meter. Selain itu, dilakukan pula pembuatan bak-bak penampungan air untuk mempermudah masyarakat mengambil air. “Jadi, untuk warga di sini saya berpesan harus banyak-banyak bersyukur karena tidak di semua tempat pohon jati dapat hidup, maka peliharalah begitu ada lahan kosong. Inilah kepedulian Pertamina dan UGM untuk menyediakan air bersih. Kalau ada air bersih, efeknya tentu bisa lebih banyak,” tambah Sugiharto.
Direktur Sekolah Pascasarjana UGM, Prof. Dr. Hartono, mengatakan bakti sosial PT Pertamina (Persero) dan Sekolah Pascasarjana UGM akan berlangsung hingga akhir Juli 2012. Semua kegiatan dapat berjalan karena adanya dukungan moral dan finansial dari PT Pertamina (Persero). “Kita meyakini betul apa yang dinamakan akademisi, bisnis, government, dan industri (ABGI). ABGI memang menyatu dalam sebuah program. Semua itu tentu tidak akan berlangsung baik jika tidak ada akademisi, juga para bisnis yang memiliki keuntungan-keuntungan, seperti Pertamina, juga keterlibatan government, Bapak Camat dan jajarannya, yang punya wilayah dan masyarakat serta kelompok industri. Syukur keempat komponen bahu-membahu melaksanakan program yang sangat bagus ini,” tutur Hartono.
Camat Semin, dr. Agus Samtono, M.M., memberikan apresiasi terhadap kegiatan ini. Baginya, bakti sosial merupakan bentuk kepedulian yang luar biasa. “Karena para Bapak Ibu kan tidak kenal dengan kami-kami ini. Bakti sosial ini dapat berlangsung bermula dari rapat koordinasi pejabat yang dilaksanakan di kabupaten, namun saya tidak mengira kegiatan akan sebesar ini,” ucap Agus Samtono. Bahkan di balik kegiatan ini ternyata melibatkan PT Pertamina (Persero) Pusat. Tidak hanya bidang kesehatan, tetapi juga untuk pengadaan air disediakan secara gratis jet-pump dan pembangunan bak-bak penampung air. “Alhamdulillah, sudah kita laksanakan. Jadi, yang pertama untuk jet pump dan bak ditempatkan di Pelem dan Wilangroto,” pungkasnya. (Humas UGM/ Agung)