Dalam rangka meningkatkan kinerja usaha dan peningkatan pelayanan terbaik bagi masyarakat di bidang perbankan, Universitas Gadjah Mada dan PT Bank Syariah Mandiri, di ruang Multimedia, Jum’at (22/8) menjalin kesepakatan kerjasama. Naskah kerjasama ditandatangani Direktur Keuangan Drs Haryono Ak Mcom mewakili Prof Ainun Na’im PhD selaku Wakil Rektor Bidang Administrasi Keuangan dan Sumber Daya Manusia yang berhalangan hadir dengan Pejabat Sementara Kepala Direktorat Treasury dan Jaringan PT Bank Syariah Mandiri Sugiharto.
Disebutkan PT Bank Syariah Mandiri dalam kerjasama ini akan melakukan kegiatan atau bentuk pelayanan jasa bank guna memenuhi kebutuhan pegawai edukatif, pegawai administratif maupun mahasiswa.
Direktur Keuangan menyambut baik kehadiran PT Bank Syariah Mandiri dengan segala aktivitasnya di UGM. Bahkan dengan kerjasama ini, dirinya berharap, PT Bank Syariah Mandiri akan menyokong aktivitas-aktivitas UGM di bidang pendidikan penelitian dan pengabdian pada masyarakat.
“Sesungguhnya kerjasama dengan PT Bank Mandiri konvensional telah terjalin lama dan hubungan tersebut sudah cukup akrab,” papar Haryono.
Di UGM sejak tahun 2000, kata dia, telah terjadi perubahan cukup signifikan yaitu dengan munculnya PP 153. Bahwa PP tersebut telah mengubah karakteristik UGM dari PTN menjadi PTBHMN.
“Konsekuensinya cukup besar yaitu dalam bentuk kewenangan. Otoritas lebih besar itu untuk mengatur baik secara internal, baik aktivitas didalam ataupun hubungannya dengan stakeholder dan konsekuensi lebih besar itu menunjuk pada kemandirian UGM,” sambungnya.
Menurutnya, proses transisi PTBHMN berjalan selama sepuluh tahun dan akan berakhir di tahun 2010.Sebagai PTBHMN, UGM di tahun itu tentunya akan berubah apakah nantinya menjadi BLU atau BHP.
“Namun arah-arah menuju ke BHP nampaknya lebih besar. Sehingga jika jadi BHP, kemungkinan akan sama dengan PT Bank Mandiri,” tambahnya.
Dilihat dari sisi pendanaan dan operasional, lanjutnya, beban tanggungjawab yang dipikul UGM akan jauh lebih besar. Karena rancangan BHP yang dibahas DPR saat ini menyebut berbagai alternatif proporsi pendanaan tersebut.
“Meski masih terjadi negosiated, gambaran pendanaan itu 1/3 dari mahasiswa, 1/3 dari pemerintah dan 1/3 dari hasil usaha yang dilakukan,” tandasnya
Sementara itu, Sugiharto mengatakan dengan berbagai perubahan di masyarakat, PT Bank Syariah Mandiri akan belajar dan menyikapi berbagai perubahan-perubahan yang terjadi dalam tatanan masyarakat. Saat ini, kata dia, PT Bank Syariah Mandiri fokus pada pembiayaan UKM dan usaha mikro.
“Karena bagaimanapun UKM dan mikro terus terang sebagai penopang ekonomi Indonesia. Meski kecil, usaha ini telah menunjukkan tahan dari segala goncangan,” terang Sugiharto. (Humas UGM)