• Berita
  • Arsip Berita
  • Simaster
  • Webmail
  • Direktori
  • Kabar UGM
  • Suara Bulaksumur
  •  Indonesia
    • English
Universitas Gadjah Mada Universitas Gadjah Mada Universitas Gadjah Mada Universitas Gadjah Mada
  • Pendidikan
    • Promosi Doktor
    • Pengukuhan Guru Besar
    • Wisuda
  • Prestasi
  • Penelitian dan Inovasi
    • Penelitian
    • PKM
    • Inovasi Teknologi
  • Seputar Kampus
    • Dies Natalis
    • Kerjasama
    • Kegiatan
    • Pengabdian
    • Kabar Fakultas
    • Kuliah Kerja Nyata
  • Liputan
  • Cek Fakta
  • Beranda
  • Liputan/Berita
  • FKG Lantik 43 Dokter Gigi Baru

FKG Lantik 43 Dokter Gigi Baru

  • 27 Juni 2012, 13:22 WIB
  • Oleh: Agung
  • 7711
FKG Lantik 43 Dokter Gigi Baru

Semakin kuatnya gaya hidup hedonis di zaman sekarang ini, tidak mudah bagi para dokter gigi untuk menegakkan etika kedokteran gigi. Dalam menjalankan profesi nanti bisa dipastikan para dokter gigi baru akan menghadapi situasi dimana akal susah menerima suara hati nurani. "Hal tersebut wajar terjadi, namun peribahasa mengatakan adalah bisa karena biasa, artinya sesuatu yang sulit akan menjadi mudah bila dibiasakan. Dengan meyakini bahwa suara hati nurani adalah suara Tuhan, Insya Alloh, zaman hedonis bukan lagi menjadi penyulit dalam menjalankan sumpah atau janji yang telah diucap," ungkap Kepala Balai Pelatihan Kesehatan Propinsi DIY, drg. Jaka Supriadi, M.Si pada pelantikan 43 dokter gigi baru FKG UGM, Rabu (27/6).

Menyampaikan pidato tertulis Kepala Dinas Kesehatan Propinsi DIY, Jaka Supriadi menyatakan hingga saat ini penyakit gigi atau jaringan periodontal masih menduduki 10 besar penyakit di hampir semua Puskesmas. Kondisi ini sudah berlangsung cukup lama, sebanding dengan lamanya program kesehatan gigi dan mulut di Puskesmas. "Semua metode pelayanan kesehatan sudah dilakukan, mulai kuratif, promotif, preventif dan rehabilitative, namun angka penyakit tidak cukup signifikan bergeser dari 10 besar penyakit di Pukesmas," katanya.

Tentu menjadi sulit mencari sumber kesalahan, apakah pada sistim kesehatan atau program kesehatan yang kurang tepat. Ataukah SDM yang tidak memiliki kompetensi. Banyak spekulasi muncul menanggapi situasi tersebut, namun sebagai insan yang telah berniat mengabdi pada dunia kesehatan sekaligus anggota masyarakat perlu untuk melakukan introspeksi. "Apa-apa saja yang sudah kita berikan pada lingkungan sekitar. Sebagai profesional kesehatan, kita semua tidak hanya dituntut untuk dapat mengimplementasikan profesi yang dimiliki secara baik dan benar, namun kita dituntut pula untuk mampu memberikan contoh kepada lingkungan sekitar kita akan pelaksanaan pola hidup bersih dan sehat," imbuhnya.

Dihadapan para dokter gigi baru, Dekan FKG UGM, Prof. Dr. drg. Iwa Sutardjo Rus Sudarso, S.U., SpKGA(K) berpesan sebelum terjun ditengah masyarakat sebagai tenaga profesional kesehatan gigi, para dokter gigi baru diharapkan selalu mengkaji dan menghayati apa-apa yang sudah diperoleh selama menempuh pendidikan di FKG UGM. Sehingga dalam memecahkan persoalan selalu didasari sikap profsional dengan pendekatan keilmuan. "Semua diaplikasikan secara baik dan penuh rasa tanggungjawab. Jangan sampai melakukan cabut gigi saja, tanpa berlandas ilmu dan penelitian yang pernah dilakukan," katanya.

Sebanyak 43 dokter gigi baru, terdiri dari 37 dokter gigi wanita dan 6 dokter gigi pria. IPK tertinggi S1 (sarjana kedokteran gigi) diraih Fajar Kumalasari dengan IPK 3,79. IPK tertinggi klinik 4,00 diraih 4 lulusan Agnis Sabati Elfina Aci, Fitri Diah Oktadewi, Diana Evikawati dan Veni Wira. Sementara penghargaan dokter gigi terbaik diraih Tasya Adistya (36,21 poin), Fransiska (31,42 poin) dan Veni Wira (30,78 poin). (Humas UGM/ Agung)

Berita Terkait

  • Tugas Dokter Gigi Tidak Hanya Periksa Gigi dan Mulut

    Thursday,27 June 2013 - 13:56
  • “Kartini-Kartini” Kuasai FKG UGM

    Monday,28 April 2008 - 14:20
  • FKG UGM Luluskan 31 Orang Dokter Gigi Baru

    Thursday,01 October 2020 - 22:14
  • FKG Lantik 43 Dokter Gigi Baru

    Wednesday,27 June 2012 - 13:22
  • Mahasiswa UGM Inisiasi Dokter Gigi Kecil

    Tuesday,07 June 2016 - 11:18

Rilis Berita

  • Terancam Punah, Yayasan KEHATI, OIC, dan The Body Shop Gelar Roadshow Peduli Orangutan di UGM 26 March 2023
    Awal bulan Novermber 2017 lalu, peneliti menemukan spesies baru orangutan di Sumatera U
    Satria
  • Penulis UGM Raih Gelar Penulis Terproduktif Kedua Versi The Conversation 25 March 2023
    Penulis The Conversation Universitas Gadjah Mada berhasil mendapatkan predikat penulis
    Satria
  • Mengenali Dampak Penggunaan Obat Pada Kulit 24 March 2023
    Meningkatnya penggunaan obat-obatan, baik karena pengobatan sendiri (self-medication), polifarmas
    Ika
  • Tim Magister Kenotariatan FH UGM Juara 2 PNF 2023 24 March 2023
    Tim Magister Kenotariatan Fakultas Hukum Universitas Gadjah Mada memperoleh juara 2 pada Padjadja
    Agung
  • Fenomena Cuaca Ekstrem di Indonesia Cenderung Meningkat 24 March 2023
    Dosen Laboratorium Hidrologi dan Klimatologi Lingkungan, Fakultas Geografi UGM, Dr. Andung Bayu S
    Gusti

Agenda

  • 02Jul Dies Natalis MM UGM...
Universitas Gadjah Mada
UNIVERSITAS GADJAH MADA
Bulaksumur Yogyakarta 55281
   info@ugm.ac.id
   +62 (274) 6492599
   +62 (274) 565223
   +62 811 2869 988

Kerja Sama

  • Kerja Sama Dalam Negeri
  • Alumni
  • Urusan Internasional

TENTANG UGM

  • Sambutan Rektor
  • Sejarah
  • Visi dan Misi
  • Pimpinan Universitas
  • Manajemen

MENGUNJUNGI UGM

  • Peta Kampus
  • Agenda

PENDAFTARAN

  • Sarjana
  • Pascasarjana
  • Diploma
  • Profesi
  • Internasional

© 2023 Universitas Gadjah Mada

Aturan PenggunaanKontakPanduan Identitas Visual