• Berita
  • Arsip Berita
  • Simaster
  • Webmail
  • Direktori
  • Kabar UGM
  • Suara Bulaksumur
  •  Indonesia
    • English
Universitas Gadjah Mada Universitas Gadjah Mada Universitas Gadjah Mada Universitas Gadjah Mada
  • Pendidikan
    • Promosi Doktor
    • Pengukuhan Guru Besar
    • Wisuda
  • Prestasi
  • Penelitian dan Inovasi
    • Penelitian
    • PKM
    • Inovasi Teknologi
  • Seputar Kampus
    • Dies Natalis
    • Kerjasama
    • Kegiatan
    • Pengabdian
    • Kabar Fakultas
    • Kuliah Kerja Nyata
  • Liputan
  • Cek Fakta
  • Beranda
  • Liputan/Berita
  • Minim, Peran Perempuan Dalam Pengelolaan Pariwisata

Minim, Peran Perempuan Dalam Pengelolaan Pariwisata

  • 02 Juli 2012, 09:01 WIB
  • Oleh: Ika
  • 7046
Minim, Peran Perempuan Dalam Pengelolaan Pariwisata

Indonesia memiliki banyak obyek wisata yang berbasis komunitas. Berbagai obyek wisata tersebut memberikan peluang bagi masyarakat lokal sebagai pelaku pariwisata sebagai pelaku pariwisata. Pengelolaan oleh masyarakat langsung diharapkan bisa meningkatkan kesejahteraan masyarakat. Namun, sayangnya pengelolaan pariwisata berbasi komunitas ini di sejumlah daerah terlihat kurang berhasil.

Menurut Drs. Argyo Dermatoto, M.Si., staf pengajar pada Fakultas ISIPOL Universitas Negeri Sebelas Maret (UNS) kurang berhasilnya pengelolaan pariwisata berbasis komunitas ini tidak terlepas dari karena rendahnya peran masyarakat dalam pengelolaan pariwisata. Selain itu minimnya peran perempuan dalam pengelolaan pariwisata juga menjadikan pengelolaan pariwisata berbasis komunitas kurang berhasil dlam memberdayakan masyarakat.

“Realita di masyarakat menunjukkan jumlah perempuan yang terlibat dalam pengelolaan berbsis komunitas jauh lebih sedikit dibanding laki-laki dengan peranan yang minim pula,” kata Argyo mengutip hasil penelitian yang dilakukan Widiyanto,dkk dalam ujian terbuka program doktor Sabtu, (30/6) di Fakultas ISIPOL UGM. Pada kesempatan itu ia memamparkan disertasi berjudul “ Pemberdayan Perempuan Dalam Pariwisata Berbasis Komunitas.

Argyo menyebutkan bahwa minimnya peran perempuan dalam pengelolaan pariwisata berbasis komunitas menunjukkan ketidaksiapan elemen perempuan untuk berkontribusi di dalamnya secara signifikan. Akibatnya perempuan kurang bisa menjalankan peran sebagai salah satu agen perubahan pengelolaan pariwisata ke arah yang lebih mensejahterakan khsusnya bagi perempuan.

Hasil penelitian yang dilakukan Argyo di tiga Desa Wisata Jawa Tengah, yaitu Desa Berjo, Kabupaten Karanganyar, desa Kliwonan Kabupaten Sragen, dan Desa Samiran Kabupaten Boyolali memperlihatkan bahwa rendahnya keterlibatan perempuan dalam pengelolaan pariwisata dikarenakan berbagai keterbatasan seperti rendahnya pengetahuan dan pengalaman, kurang fasilitas, dan modal. Selain itu juga masih adanya pemikiran bias gender dari pemerintah dan kurangnya keterlibatan pemerintah sebagai fasilitator. “Peran perempuan dalam pengembangan pariwisata di tiga desa tersebut masih sangat kurang. Perempuan belum terlibat sepenuhnya dalam seluruh aspek,” jelas pria kelahiran Metro, 25 Agustus 1965 ini.

Lebih lanjut disampaikan Argyo, perempuan di daerah tersebut hanya sebagai pelaksana atau pekerja. Hal ini menandakan bahwa distribusi keuntungan pariwisata berbasis komunitas belum merata. ‘Dengan memberdayakan perempuan maka akan meningkatkan keahlian mereka sehingga peran yang dijalankan tidak lagi menjadi pelaksana tetapi lebih sebagai inisiator danperencana, pengelola, serta evaluator,” paparnya.

Argyo mengatakan pemberdayaan masyarakat lokal, dalam hal ini perempuan menjadi sangat penting dalam upaya pengembangan pariwisata berbasis komunitas di tiga desa tersebut. Pemberdayaan mencakup membangun kemampuan perempuan, perubahan budaya dan kebijakan struktural yang memihak perempuan. Pemberdayaan membangun kemampuan perempuan dapat dilakukan dengan memberikan pendidikan, pelatihan, dan penyuluhan di bidang pariwisata. Selanjutnya perubahan budaya yang memihak perempuan dilakukan dengan memberikan kepercayaan pada perempuan mengenai kesamaan haknya dengan laki-laki melalui seminar-seminar sehingga perempuan dapat terbebas dari perlakuan subordinat dalam masyarakat. Sementara kebijakan struktural yang memihak perempuan bisa ditempuh dengan membuat kebijakan yang melindungi karya-karya perempuan seperti batik.

“ Pemberdayaan perempuan dala pengelolaan pariwisata berbasis komunitas ini memberikan ruang yang sama bagi perempuan untuk bekerja dan menjalankan seluruh peran dalam bidang pariwisata, tanpa terbebani seluruh pekerjaan domestik,” pungkasnya.(Humas UGM/Ika)

Berita Terkait

  • Perempuan Pedesaan Minim Pengetahuan Kesehatan Reproduksi

    Monday,31 October 2011 - 10:07
  • Pakar UGM: Manajemen Pariwisata DIY Perlu Dikaji Ulang

    Thursday,20 November 2014 - 10:26
  • Pengelolaan Pariwisata Kraton Ratu Boko Belum Optimal

    Tuesday,01 August 2017 - 8:46
  • UGM Launching Srikandi Sungai Indonesia

    Saturday,30 April 2016 - 0:04
  • Kepala PSW: Ubah Cara Pandang terhadap Perempuan

    Saturday,24 December 2011 - 7:54

Rilis Berita

  • Pukat UGM Sesalkan Kemunduran Pemberantasan Korupsi di Indonesia 08 February 2023
    Peneliti Pusat Kajian AntiKorupsi (Pukat) Fakultas Hukum Universitas Gadjah Mada, Yuris Rezha Kur
    Gusti
  • Belajar dari Gempa Turki, Masyarakat Perlu Memiliki Rencana Evakuasi Mandiri 07 February 2023
    Bencana gempa bumi dengan magnitudo 7,8 melanda Turki dan Suriah pada hari Selasa (6/2) kemarin.
    Gusti
  • Aplikasi Layanan Ramah Disabilitas Buatan Mahasiswa Difabel UGM Raih Perak di IPITEX Bangkok 07 February 2023
    Aplikasi layanan ramah disabilitas buatan mahasiswa penyandang disabilitas daksa dari Departemen
    Ika
  • SPs UGM Lakukan Pengabdian di KHDTK Getas Blora 07 February 2023
    Sekolah Pascasarjana UGM (SPs) mengadakan serangkaian kegiatan pengabdian kepada masyarakat. Belu
    Agung
  • Cegah Diabetes Pada Anak Dengan Membatasi Makanan Manis dan Lakukan Aktivitas Fisik 06 February 2023
    Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI) mencatat kasus diabetes pada anak meningkat signifikan pada t
    Ika

Agenda

  • 02Jul Dies Natalis MM UGM...
Universitas Gadjah Mada
UNIVERSITAS GADJAH MADA
Bulaksumur Yogyakarta 55281
   info@ugm.ac.id
   +62 (274) 6492599
   +62 (274) 565223
   +62 811 2869 988

Kerja Sama

  • Kerja Sama Dalam Negeri
  • Alumni
  • Urusan Internasional

TENTANG UGM

  • Sambutan Rektor
  • Sejarah
  • Visi dan Misi
  • Pimpinan Universitas
  • Manajemen

MENGUNJUNGI UGM

  • Peta Kampus
  • Agenda

PENDAFTARAN

  • Sarjana
  • Pascasarjana
  • Diploma
  • Profesi
  • Internasional

© 2023 Universitas Gadjah Mada

Aturan PenggunaanKontakPanduan Identitas Visual