• Berita
  • Arsip Berita
  • Simaster
  • Webmail
  • Direktori
  • Kabar UGM
  • Suara Bulaksumur
  •  Indonesia
    • English
Universitas Gadjah Mada Universitas Gadjah Mada Universitas Gadjah Mada Universitas Gadjah Mada
  • Pendidikan
    • Promosi Doktor
    • Pengukuhan Guru Besar
    • Wisuda
  • Prestasi
  • Penelitian dan Inovasi
    • Penelitian
    • PKM
    • Inovasi Teknologi
  • Seputar Kampus
    • Dies Natalis
    • Kerjasama
    • Kegiatan
    • Pengabdian
    • Kabar Fakultas
    • Kuliah Kerja Nyata
  • Liputan
  • Cek Fakta
  • Beranda
  • Liputan/Berita
  • Dosen UAD Raih Doktor Usai Teliti korban Gempa Bantul

Dosen UAD Raih Doktor Usai Teliti korban Gempa Bantul

  • 09 Juli 2012, 09:25 WIB
  • Oleh: Ika
  • 5973
Dosen UAD Raih Doktor Usai Teliti korban Gempa Bantul

Dukungan sosial yang tepat pada penyandang cacat korban bencana terbukti mampu meningkatkan kemampuan penderita dalam menghadapi masalah (koping) religius islami yang lebih baik. Dengan menerapkan koping religius islami ini pada korban bencana yang selamat(penyitas) yang mengalami kecacatan dapat mengalami pertumbuhan pasca trauma.

Hal tersebut disampaikan Siti Urbayatun, S.Psi., M.Si., saat melaksanakan ujian terbuka program doktor, Senin (9/7) di Auditorium Fakultas Psikologi UGM. Dalam kesempatan tersebut Siti mempertahankan disertasi berjudul “ Peran dukungan Sosial, Koping Religius-Islami dan Stres Terhadap Pertumbuhan Pasca Trauma”.

Siti menyebutkan bahwa model dukungan sosial menjadi moderator antara stres dengan koping dan koping menjadi mediator stres dengan pertumbuhan pasca trauma merupakan model yang dinilai lebih baik dibanding model dukungan sosial menjadi moderator stres dengan penyandang cacat atau menjadi moderator hubungan dua jalur sekaligus. Dua jalur tersebut adalah saat menjadi moderator antara stres dengan koping religius islami dan antara koping religius islami dengan pertumbuhan pasca trauma.

Dari hasil penelitian staf pengajar pada Universitas Ahmad Dahlan Yogyakarta yang dilakukan pada penyitas gempa Bantul 2006 ditemukan model pertumbuhan pasca trauma spesifik yang fit. Model tersebut merupakan model interaksi antara stres penghasilan dengan dukungan aktivitas, model interaksi antara stres penghasilan dengan dukungan sarana, serta model interaksi antara stres mobilitas dengan dukungan aktivitas. “ Usia, pendidikan, lama pernikahan, dan keparahan juga ikut berperan terhadap pertumbuhan pasca trauma. Sementara untuk gender, pekerjaan, penghasilan, dan status pernikahan tidak terlihat berperan terhadap pertumbuhan pasca trauma,” papar wanita kelahiran Bantul, 21 Maret 1967 ini.

Lebih lanjut diungkapkan Siti, keikhlasan dengan menerima kecacatan sebagai sebuah takdir pada penyitas gempa yang mengalami cacat fisik juga turut mempengaruhi pertumbuhan pasca trauma. Disamping hal tersebut, adanya dukungan dari sesama penderita cacat, bertukar pikiran dengan kawan, serta beraktifitas di lingkungan sekitar dapat membantu pertumbuhan pasca trauma. “Sementara subyek yang menghadapi masalah dengan berdiam diri, bergantung pada orang lain, dan menunjukkan perasaan negative memiliki kecenderungan pertumbuhan pasca trauma yang rendah,” terangnya.

Siti menyampaikan untuk pertumbuhan pasca trauma penyandang cacat fisik di Bantul mayoritas berada dalam kategori sedang. Meskipun demikian, masih ada yang termasuk dalam kategori rendah dan sangat rendah sehingga perlu perhatian dari pemerintah, keluarga, dan masyarakat secara umum. Sementara , stres yang dialami penyandang cacat fisik termasuk dalam kategori sedang ,walaupun ada jumlah kecil dalam kategori stres tinggi dan sangat tinggi. “ Hasil lain menunjukkan bahwa subyek yang mampu tumbuh pasca trauma secara optimal masih sedikit sehingga pelu perhatian dari lembaga pemerintah dan pihak lain yang berwenang,” pungkasnya. (Humas UGM/Ika)

Berita Terkait

  • Raih Doktor Usai Meneliti Analisis Geomorfologi Gempa Bantul

    Monday,16 September 2013 - 9:36
  • Aksi Solidaritas Karyawan PT Minamas Untuk Korban Gempa DIY dan Jateng

    Monday,10 July 2006 - 9:14
  • Dosen UAD Raih Doktor Usai Teliti korban Gempa Bantul

    Monday,09 July 2012 - 9:25
  • Teliti Zona Rentan Getaran Tinggi Wilayah Gempa di DIY, Dosen Asal Myanmar Raih Doktor

    Monday,29 March 2010 - 10:23
  • Menguak Resiliensi Penyandang Paraplegia Korban Gempa Bantul

    Monday,29 July 2019 - 14:28

Rilis Berita

  • Fenomena Perpajakan di Indonesia: Sentimen terhadap Pajak Positif tapi Kepatuhan Membayar Pajak Rendah 30 January 2023
    Mahasiswa Program Doktor Ilmu Psikologi UGM, Ika Rahma Susilawati, menulis disertasi berjudul &ld
    Gloria
  • 116 Tim Ikut Olimpiade Geografi Nasional di UGM 30 January 2023
    Sebanyak 116 tim dari sekolah SMP dan SMA dari berbagai wilayah di Indonesia mengikuti Olimpiade
    Gusti
  • UGM dan Pemprov Bengkulu Bahas Bengkulu Leadership Program 30 January 2023
    Untuk melahirkan penerus generasi muda Bengkulu yang berkualitas di masa depan, Gubernur Bengkulu
    Agung
  • Mahasiswa UGM Buat Aplikasi Layanan Ramah Disabilitas 30 January 2023
    Mahasiswa UGM berhasil mengembangkan inovasi teknologi berupa aplikasi layanan ramah disabiltas y
    Ika
  • Menteri PUPR dan 45 Guru Besar Diskusi Soal Sumber Daya Air IKN 30 January 2023
    Menteri Pekerjaan Umum dan Perumaha
    Gusti

Agenda

  • 02Jul Dies Natalis MM UGM...
Universitas Gadjah Mada
UNIVERSITAS GADJAH MADA
Bulaksumur Yogyakarta 55281
   info@ugm.ac.id
   +62 (274) 6492599
   +62 (274) 565223
   +62 811 2869 988

Kerja Sama

  • Kerja Sama Dalam Negeri
  • Alumni
  • Urusan Internasional

TENTANG UGM

  • Sambutan Rektor
  • Sejarah
  • Visi dan Misi
  • Pimpinan Universitas
  • Manajemen

MENGUNJUNGI UGM

  • Peta Kampus
  • Agenda

PENDAFTARAN

  • Sarjana
  • Pascasarjana
  • Diploma
  • Profesi
  • Internasional

© 2023 Universitas Gadjah Mada

Aturan PenggunaanKontakPanduan Identitas Visual