Di banyak negara maju lulusan sekolah vokasi menjadi andalan ekonomi bangsa. Bahkan program vokasi dinilai menjadi salah satu kunci keberhasilan dalam membangun sistem kerja dan mendorong sukses warganya menjadi bangsa yang maju dan sejahtera.
Program ketrampilan berbasis ilmu pengetahuan ini dinilai mampu memberikan akses luas bagi pengembangan sumberdaya manusia Indonesia di masa depan. Program ini di banyak negara maju telah mampu mencetak bangsanya produktif, terampil memberi nilai tambah pada berbagai sumberdaya.
“Di beberapa negara maju program vokasi membawa sukses meski dengan sumberdaya alam yang terbatas. Program vokasi benar-benar mampu mengembangkan produk layanan dan jasa,” ujar Rektor Prof Ir Sudjarwadi MEng PhD, Kamis (28/8) di Grha Sabha Pramana saat mewisuda 697 lulusan ahli madya UGM.
Dikatakannya program vokasi mampu memberi nilai tambah sangat besar pada bahan melalui sistim yang efektif, efisien dan produktif. Ia diharapkan memberikan nilai tambah setinggi mungkin, sehingga mengantar berbagai produk masuk lancar ke pasar dunia.
“Hanya dengan menguasai ketrampilan berdasar ilmu pengetahuan itulah, berbagai produk layanan jasa dan barang dapat bersaing di tingkat internasional. Dengan begitu telah banyak negara menetapkan program berbasis ketrampilan seperti ini, yang di UGM dikenal sebagai Program Diploma dan saat ini tengah berproses untuk ditetapkan dengan nama vokasi,” tandas Pak Djarwadi.
Data menyebutkan sebanyak 697 lulusan terdiri dari 388 wisudawan dan 309 wisudawati. Sampai dengan wisuda Program Diploma ini, maka jumlah total lulusan UGM mencapai 190.792 orang, 27.483 orang diantaranya merupakan lulusan Program Diploma.
Waktu studi rata-rata lulusan Program Diploma pada wisuda periode ini adalah 3 tahun 3 bulan, yang berarti lebih cepat 3 bulan bila dibandingkan dengan waktu studi rata-rata pada periode sebelumnya, Mei 2008 3 tahun 6 bulan. Waktu studi tersingkat diraih Edi Kusnanto, lulusan dari Fakultas Ilmu Budaya dengan lama studi 2 tahun 7 bulan 21 hari.
Sementara, lulusan termuda diraih Eka Mayasari dari Fakultas Ilmu Budaya, yang berhasil lulus dalam usia 19 tahun 9 bulan 6 hari. Sedangkan 64 lulusan dinyatakan mencapai predikat cumlaude dan IPK tertinggi diraih Nikmatul Wachidah dari Fakultas Teknik dengan IPK 4,00. (Humas UGM)