• Berita
  • Arsip Berita
  • Simaster
  • Webmail
  • Direktori
  • Kabar UGM
  • Suara Bulaksumur
  •  Indonesia
    • English
Universitas Gadjah Mada Universitas Gadjah Mada Universitas Gadjah Mada Universitas Gadjah Mada
  • Pendidikan
    • Promosi Doktor
    • Pengukuhan Guru Besar
    • Wisuda
  • Prestasi
  • Penelitian dan Inovasi
    • Penelitian
    • PKM
    • Inovasi Teknologi
  • Seputar Kampus
    • Dies Natalis
    • Kerjasama
    • Kegiatan
    • Pengabdian
    • Kabar Fakultas
    • Kuliah Kerja Nyata
  • Liputan
  • Cek Fakta
  • Beranda
  • Liputan/Berita
  • Dikelola UGM, Kebun Teh Pagilaran Terus Berinovasi

Dikelola UGM, Kebun Teh Pagilaran Terus Berinovasi

  • 11 Juli 2012, 10:06 WIB
  • Oleh: Gusti
  • 11142
Dikelola UGM, Kebun Teh Pagilaran Terus Berinovasi

BATANG – Perkebunan Teh Pagilaran yang dikelola Fakultas Pertanian UGM melalui PT. Pagilaran terus melakukan inovasi untuk menghasilkan jenis klon teh unggulan. PGL, merupakan salah satu jenis klon teh yang tengah dilakukan uji multilokasi sejak tahun 2006 lalu. Keunggulan PGL dibanding dengan teh yang sudah diproduksi Pagilaran sebelumnya, memiliki tingkat produksi tinggi dan tahan terhadap serangan cacar daun. “Ada 9 calon varietas teh yang akan dilepas dengan nama PGL,” kata Dr. Ir. Taryono, M.Sc dosen pertanian saat mendampingi 24 mahasiswa magang ke PT. Pagilaran, Rabu (11/7).

Taryono mengatakan PGL mampu menghasilkan produksi 5,8 ton per hektar. Jumlah tersebut melebih dari rata-rata produksi TRI 2024 dan TRI 2025 yang hanya mampu menghasilkan 3-4 ton per hektar. “Masih uji multilokasi, sementara PGL masih ditanam di 1.000 meter persegi,” katanya.

Kepala Unit Produksi Ir. Tenterem Raharjo, mengatakan pengembangan klon PGL ini dilakukan untuk meningkatkan kualitas teh yang diproduksi oleh PT Pagilaran di masa mendatang. “Karena 90 % produksi teh kita berorientasi ekspor,” kata Tenterem.

Ia menerangkan, saat ini Pagilaran mengelola perkebunan teh seluas 1.113 hektar. Melibatkan 2.000 karyawan dan pemetik teh. Setiap hari Pagilaran memproduksi sekitar 35-40 ton teh kering. “Kapasaitas pabrik kita baru sampai 35 ton,” kata alumnus fakultas pertanian yang bekerja sejak tahun 1986.

Dia menambahkan, untuk kepentingan penelitian dan pengembangan, Pagilaran memiliki kebun poliklonal seluas 2,5 hektar yang berhasil mengembangkan tujuh klon teh hasil silangan. Ketujuh jenis klon teh tersebut, meliputi SA 40, malabar 2, TRI 2025, PS1, Kiara 8, SKM 118, dan Cinyuruan.

Dikelola UGM

Pabrik teh Pagilaran yang terletak di pegunungan Pagilaran, Kabupaten Batang, Jawa Tengah ini awalnya milik seseorang berkebangsaan Belanda tahun 1899. Lalu, perkebunan teh ini diambil alih oleh perusahaan Belanda. Pabrik teh ini sempat terbakar hingga berhent total. Akhirnya dibeli oleh perusahaan Inggris pada tahun 1922. Saat Jepang masuk, sempat dikuasai selama 3 tahun, 1942-1945. Dua tahun Kemduan, kembali dikuasai Inggris selama dua tahun, 1947-1949.

Lima belas tahun kemudian, 23 Mei 1964, perkebunan teh ini diserahkan kepada UGM melalui Menteri pertanian Prof. Ir. Toyib untuk dijadikan sarana pendidkan dan penelitian mahasiswa. Pengelolaannya diserahkan kepada Fakultas Pertanian UGM. “Bisnis perdagangan ini lah yang membuat kebun teh bisa bertahan hingga kini, ” kata Taryono.

Sebagai tempat untuk pendidikan dan penelitian mahasiswa, Pagilaran selalu menerima mahasiswa magang dari UGM. Biasanya, mereka ditempatkan selama 3 minggu untuk mengenal lebih jauh tentang pengelolaan perkebunan dan pabrik teh. Dimulai dari budidaya, pembibitan, pemetikan, penggilingan, pengeringan hingga pengepakan. “Agar mereka tahu bagaimana mengelola perusahaan pabrik teh, dengan baik,” ujar Taryono. (Humas UGM/Gusti Grehenson)

Berita Terkait

  • PT Pagilaran Terus Berinovasi dalam Produksi

    Monday,08 May 2017 - 16:08
  • Mahasiswa UGM Lakukan Kegiatan Pembelajaran di Kebun Teh dan Kakao Pagilaran

    Tuesday,23 August 2022 - 8:17
  • UGM Kembangkan Destinasi Agrowisata Teh Pagilaran

    Monday,10 February 2020 - 13:46
  • Yayasan Fapertagama Menghibahkan Aset PT Pagilaran ke UGM

    Monday,10 October 2016 - 9:29
  • Faperta UGM Lepas Tujuh Klon Unggul Teh di Pagilaran

    Sunday,07 June 2020 - 6:08

Rilis Berita

  • RSA UGM Terima Penghargaan PPKM Award dari Menkes 02 June 2023
    Rumah Sakit Akademik (RSA) UGM terus berkomitmen tinggi dalam memberikan pelayanan kesehatan
    Gusti
  • Universitas Gadjah Mada di Top 50 Dunia pada THE Impact Rankings 2023 01 June 2023
    Universitas Gadjah Mada (UGM) masuk dalam jajaran 50 perguruan tinggi terbaik dunia yang memberik
    Satria
  • Minim, Pemda Yang Mampu Susun RPPLH Sesuai Target 01 June 2023
    Percepatan industri telah menghasilkan berbagai dampak lingkungan. Salah satu isu yang banyak dip
    Satria
  • Rektor UGM: Hari Lahir Pancasila Jadi Momentum Refleksikan Nilai Luhur Pancasila 01 June 2023
    UGM melaksanakan upacara peringatan Hari Lahir Pancasila, Kamis (1/6) di halaman Balairung UGM. U
    Ika
  • Berharap Pemilu Aman Tanpa Residu Polarisasi dan Konflik Sosial 31 May 2023
    Keinginan presiden memastikan Pemilu serentak 2024 dapat berlangsung secara demokratis, jujur dan
    Agung

Agenda

  • 02Jul Dies Natalis MM UGM...
  • 06Sep The 5th International Conference on Bioinformatics, Biotechnology, and Biomedical Engineering (BioMIC) 2023...
  • 02Oct Conference of Critical Island Studies...
Universitas Gadjah Mada
UNIVERSITAS GADJAH MADA
Bulaksumur Yogyakarta 55281
   info@ugm.ac.id
   +62 (274) 6492599
   +62 (274) 565223
   +62 811 2869 988

Kerja Sama

  • Kerja Sama Dalam Negeri
  • Alumni
  • Urusan Internasional

TENTANG UGM

  • Sambutan Rektor
  • Sejarah
  • Visi dan Misi
  • Pimpinan Universitas
  • Manajemen

MENGUNJUNGI UGM

  • Peta Kampus
  • Agenda

PENDAFTARAN

  • Sarjana
  • Pascasarjana
  • Diploma
  • Profesi
  • Internasional

© 2023 Universitas Gadjah Mada

Aturan PenggunaanKontakPanduan Identitas Visual