Yogya, KU
UGM dan Tokyo University of Agriculture and Technology (TUAT), Senin (25/8), melaksanakan penandatangan kerjasama (MoU) di Tokyo Jepang. Naskah kerjasama ini ditandatangani langsung oleh Wakil Rektor Senior Bidang Pendidikan, Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat UGM Prof. Dr. Retno S. Sudibyo MSc Apt dan Rektor TUAT Prof. Kobatake..
Penandatanganan mou ini bersamaan dibukanya Temu Ilmiah 2008 dan Peringatan 50 Tahun Persahabatan Indonesia-Jepang pada tanggal 25-26 Agustus 2008 yang diselenggarakan oleh Persatuan Pelajar Indonesia (PPI) yang kebetulan dilaksanakan di Kampus Nokodai Koganei tersebut.
Deddy Nur Zaman, Ketua PPI Jepang menjelaskan bahwa, sebelum penandatanganan kerjasama dipaparkan tentang Program Pendidikan di Indonesia oleh Atase Pendidikan dan Kebudayaan KBRI Tokyo Prof. Edison Munaf, diteruskan paparan tentang misi, visi, prestasi dan program kerja UGM oleh Prof. Dr. Retno S. Sudibyo, serta dari TUAT oleh Prof. Ryo Funada.
â€Selain menjajaki kejasama di TUAT, Tokyo, delegasi UGM yang dipimpin oleh Prof Retno juga mengunjungi laboratorium, sarana perkuliahan dan kebun kampus, serta berdiskusi dengan Dekan BASE di Kampus Koganei dan Pimpinan Unit Pelaksana Farming di Kampus Fuchu,†kata Deddy dalam rilisnya yang dikirim ke email humas UGM, Jumat (29/8).
Sementara dalam Temu Ilmiah 2008, kata Deddy, merupakan program tahunan PPI Jepang yang dalam penyelenggaraannya dilakukan secara bergilir dari satu korda (koordinator daerah) ke korda yang lain.
â€Tahun 2008 ini, agak berbeda dengan kegiatan sebelumnya, karena selain temu ilmah juga digabungkan dengan peringatan tahun emas hubungan Indonesia Jepang,†jelasnya.
Para peserta Temu Ilmiah tersebut mempresentasikan hasil-hasil penelitiannya yang terbagi dalam lima kategori yaitu: Life Sciences, Medical Sciences, Natural Sciences, Applied Sciences, dan Social Sciences, karya dari mahasiswa Indonesia dan mahasiswa lainnya yang belajar di Jepang dalam bentuk oral presentasi maupun poster, dengan jumlah keseluruhan 103 judul.
â€Rangkaian kegiatan ini merupakan bentuk kepedulian dan sumbangan pemikiran anak bangsa yang saat ini belajar di negeri Matahari Terbit kepada bangsa dan tanah air tercinta Indonesia,†ujarnya.
Pada hari kedua, beragendakan Forum Session bertemakan â€Biomassa untuk Energi Alternatifâ€, dengan menampilkan pembicara Dr.Ir. Unggul Priyanto (Tim Nasional Pengembangan Bahan Bakar Nabati, BBN) dan Yoshinori Satake (Deputi Direktur Energi Baru dan Terbarukan, Departemen Ekonomi, Perdagangan dan Industri, Jepang) mewakili unsur pengambil kebijakan Selain itu juga Dr. Ir. Arif Yudiarto (BPPT) dan Prof. Masayuki Horio (TUAT) mewakili unsur Akademisi dan Peneliti, juga Pria Indira (Pertamina) dan Issei Sawa (Mitsubishi Corp.) dari unsur Pengusaha. Selama pelaksanaan kegiatan juga digelar Mini Expo, sebagai sarana saling memperkenalkan lembaga-lembaga yang berkaitan dengan kerjasama Indonesia dan Jepang, diantaranya akan diikuti dari PERSADA, JAPINDA, WGTT, Sanggar Duta Melati, Pencak Silat, ICET dan ISTEC. (Humas UGM/Gusti Grehenson)