Salah satu ilmuwan dari Jepang, Prof Yasuhiko Tabata Phd, menawarkan konsep baru dalam pengobatan yang mengkombinasikan Ilmu kedokteran, farmasi dan rekayasa teknologi, yang diberinama hydrogel.
Hal tersebut disampaikannya dalam Open Lecture (kuliah umum), di Balai Senat, Jum’at (29/8). Ilmuwan kelahiran Osaka 18 Februari 1959 ini menjelaskan, metode yang digunakan melalui media hydrogel terbukti mampu memperbaiki cara-cara pengobatan konvensioanl.
“Hidrogel membantu pengobatan melalui pemberian obat tanpa operasi, karena hydrogel berfungsi sebagai penghantar obat menuju sasaran dengan baik dan tepat,” katanya
Diakui Yasuhiko, cara ini cukup efektif untuk mempercepat kesembuhan bahkan tidak menimbulkan efek samping. Selain itu, hydrogel juga membantu dalam perbaikan dan regenerasi sel.
“jika di gunakan dalam pengobatan penyakit jantung, ia akan memperlancar saluran pembuluh darah yang menyumbat, jika di penyakit kulit ia akan membentuk jaringan kulit baru,” jelasnya.
Prof Yasuhiko mengungkapkan dirinya telah menekuni dan meneliti Hydrogel kurang lebih selama enam belas tahun. Dirinya meyakini cara ini cukup efektif. Bahkan di Jepang, beberapa pasien dengan bermacam penyakit berhasil disembuhkan.
Menanggapi metode pengobatan baru ini, Wakil Rektor Senior Bidang Akademik Penelitian Pengabdian pada Masyarakat UGM Prof Dr Retno Sunarminingsih MSc Apt berharap bisa dikembangkan di Indonesia. Hanya saja untuk saat ini diakuinya terkendala faktor biaya yang mahal.
“Namun tentunya kita tidak menyerah begitu saja. Saya berharap UGM bisa membangun kolaborasi dengan Kyoto University yang sudah mengembangkannya,” ujarnya.
Dalam waktu dekat, Retno menegaskan Akan mengirim beberapa dosen untuk studi lanjut mengingat metode pengobatan baru ini akan berkembang di masa depan. (Humas UGM).