• Berita
  • Arsip Berita
  • Simaster
  • Webmail
  • Direktori
  • Guyub
  • Kabar UGM
  •  Indonesia
    • English
Universitas Gadjah Mada Universitas Gadjah Mada Universitas Gadjah Mada Universitas Gadjah Mada
  • Pendidikan
    • Promosi Doktor
    • Pengukuhan Guru Besar
    • Wisuda
  • Prestasi
  • Penelitian dan Inovasi
    • Penelitian
    • PKM
    • Inovasi Teknologi
  • Seputar Kampus
    • Dies Natalis
    • Kerjasama
    • Kegiatan
    • Pengabdian
    • Kabar Fakultas
    • Kuliah Kerja Nyata
  • Liputan
  • Cek Fakta
  • Beranda
  • Liputan/Berita
  • Jerami Fermentasi, Pakan Pengganti Hijauan

Jerami Fermentasi, Pakan Pengganti Hijauan

  • 04 Agustus 2012, 00:19 WIB
  • Oleh: Gusti
  • 21167
  • PDF Version
Jerami Fermentasi, Pakan Pengganti Hijauan

BANTUL – Kelompok Peneliti Fakultas Kedokteran Hewan melaksanakan kegiatan penyuluhan kesehatan reproduksi dan aplikasi hasil diseminasi teknologi tepat guna berupa pemanfaatkan jerami fermentasi sebagai pakan sapi. Kegiatan program pendampingan peningkatan kualitas dan kapasitas ternak ini diterapkan pada kelompok ternak ‘Sidodadi’, dusun Kepuh kulon, Wirokerten, Banguntapan, Bantul.

Dr. drh. Yanuartono, MP mengatakan pemanfaatan pakan jerami fermentasi ditujukan untuk membantu peternak yang kesulitan mendapatkan pakan hijauan di saat musim kemarau. Selain itu, petani diajak untuk memanfaatkan limbah jerami yang melimpah saat musim panen padi tiba. “Yang terpenting peternak tidak mengalokasikan waktunya lagi untuk mencari rumput, dan bisa memanfaatkan waktu luangnya untuk bekerja lainnya,” kata Yanuar, ditemui dalam sela-sela penyuluhan, Jumat (3/8).

Dia menerangkan pembuatan pakan fermentasi dibuat dengan cara cukup sederhana. Mencampur jerami kering dengan polar dengan perbandingan 10 : 2, serta ditambahkan air secukupnya. Campuran jerami dan polar ini dimasukkan ke dalam tabung untuk dilakukan fermentasi selama satu minggu. “Pakan sapi ini siap dipanen, ditandai dengan aroma yang harum dan tekstur tidak berubah “ katanya.

Pakan ini menurut Yanuar mempercepat penyerapan sari makanan dalam tubuh sapi. Pasalnya, sapi membutuhkan waktu fermentasi terhadap seluruh makanan yang ditampung di dalam rumen. “Justru pakan alternative ini, fermentasi sudah dilakukan lebih dulu,” katanya.

Drh. Erif Maha Nugraha, dalam penyuluhan kepada 23 peternak menerangkan jumlah pemberian pakan pada sapi tiap harinya minimal 10 persen dari total berat badan. Bila pakan yang diberikan kurang dari 10 persen maka akan berisiko mengganggu sistem kesehatan reproduksi sapi. “Jika pemberian pakan susah, yang rusak sistem reproduksinya,” kata dosen bagian Obsgin FKH UGM ini.

Hartono, 35 tahun, salah satu peternak, mengatakan hasil pendampingan yang dilakukan dari peneliti FKH UGM tersebut sudah berjalan selama tiga tahun. Beberapa hasil pemanfaatan teknologi tepat guna sudah dimanfaatkan langsung oleh peternak. Diantaranya pemeriksaaan kesehatan rutin, pemanfaatan limbah kotoran ternak untuk diolah menjadi biogas dan pupuk organik. “Biogas sudah kita manfaatkan untuk dapur kandang ternak,” katanya.

Sementara untuk pakan fermentasi baru mulai dikenalkan. Menurutnya pakan tersebut dinilai cukup membantu dalam pemberian pakan alternatif ternaknya.”Ternyata ternak suka dan lahap, kini saya rutin membuatnya,” katanya. (Humas UGM/Gusti Grehenson)

Berita Terkait

  • Mahasiswa UGM Latih Warga Blora Olah Jerami Kering Untuk Pakan Ternak

    Thursday,23 July 2015 - 14:13
  • UGM Beri Pelatihan Complete Feed di Purbalingga

    Monday,29 May 2017 - 21:56
  • UGM Kembangkan 'Burger' Pakan Sapi, Solusi Atasi Kerawanan Pakan Ternak Korban Merapi

    Wednesday,10 November 2010 - 17:06
  • Strategi Penggemukan Ternak Jelang Idul Adha

    Tuesday,30 June 2020 - 10:10
  • Fakultas Peternakan UGM Mengadakan Penyuluhan Pakan Ternak

    Wednesday,21 September 2016 - 15:57

Rilis Berita

  • Booster Tetap Harus Dilakukan 04 July 2022
    Pemerintah melalui juru bicara Satgas COVID-19, Prof Wiku Adisasmito, meminta kepada masyarakat u
    Agung
  • Penanganan PMK dan Hukumnya untuk Kurban Iduladha 04 July 2022
    Penyakit Mulut dan Kuku (PMK) mewabah di berbagai daerah di Indonesia sejak akhir April 2022 samp
    Satria
  • Dies ke-34 MM FEB UGM Luncurkan Buku “Mencetak Pemimpin Bisnis” 03 July 2022
    Program studi Magister Manajemen Fakultas Ekonomika dan Bisnis Universitas Gadjah Mada (MM FEB UG
    Gusti
  • Refleksi dan Proyeksi Pengelolaan Lingkungan Hidup Indonesia 02 July 2022
    Badan Standardisasi Instrumen Lingkungan Hidup dan Ke
    Satria
  • Mahasiswa UGM Raih Silver Medal dalam Inovation Exhibition di Malaysia 01 July 2022
    Sekelompok mahasiswa UGM membawa ide/gagasan yang diberi nama “Kiddie Wallet” ke 
    Satria

Info

  • Streaming Studium Generale MKWU Fakultas Filsafat Universitas Gadjah Mada
    05 November 2019
  • Streaming Wisuda Diploma dan Sarjana UGM Periode Agustus 2019
    21 August 2019
  • Video Streaming Penutupan PPSMB 2019 Universitas Gadjah Mada
    09 August 2019
  • Streaming Sosialisasi Penelitian Desentralisasi, Kompetitif Nasional, dan Penugasan Tahun 2020
    01 August 2019
  • Streaming wisuda Pascasarjana UGM Periode Juli 2019
    24 July 2019

Agenda

  • 21Jul The International Conference on Sustainable Environment, Agriculture, and Tourism (ICOSEAT)...
  • 07Sep The 8th International Conference on Science and Technology (ICST 2022)...
Universitas Gadjah Mada
UNIVERSITAS GADJAH MADA
Bulaksumur Yogyakarta 55281
   info@ugm.ac.id
   +62 (274) 6492599
   +62 (274) 565223
   +62 811 2869 988

Kerja Sama

  • Kerja Sama Dalam Negeri
  • Alumni
  • Urusan Internasional

TENTANG UGM

  • Sambutan Rektor
  • Sejarah
  • Visi dan Misi
  • Pimpinan Universitas
  • Manajemen

MENGUNJUNGI UGM

  • Peta Kampus
  • Agenda

PENDAFTARAN

  • Sarjana
  • Pascasarjana
  • Diploma
  • Profesi
  • Internasional

© 2022 Universitas Gadjah Mada

Aturan PenggunaanKontakPanduan Identitas Visual