YOGYAKARTA-Peninggalan kebudayaan serta benda-benda cagar budaya harus selalu dilestarikan. Alumni Jurusan Arkeologi UGM memiliki tanggung jawab yang besar untuk selalu menjaga karya leluhur tersebut. Hal ini dikemukakan Plt. Ketua LPPM UGM, Dr. drh. Raden Wisnu Nurcahyo ketika membuka Lustrum X Jurusan Arkeologi FIB UGM, di Halaman Gd. R.M. Margono Djojohadikusumo, Sabtu (15/9).
Wisnu menambahkan UGM memiliki perhatian yang cukup besar dalam upaya pelestarian benda-benda budaya. Hal ini diantaranya tercermin dengan dirintisnya pembangunan museum Gadjah Mada yang akan berada di lantai 3 kantor Perpustakaan UGM.
“Alumni Jurusan Arkeologi bisa ikut serta untuk mengisi koleksi museum tersebut nantinya,â€kata Wisnu.
Wisnu berharap dengan adanya museum Gadjah Mada nantinya berbagai penemuan dan karya-karya dari dosen (peneliti) UGM akan tertampung dan tidak hanya sekadar menumpuk di kantor. Ia melihat sejauh ini Jurusan Arkeologi UGM beserta alumninya telah banyak berkiprah dalam upaya pelestarian benda-benda budaya.
“Seperti bermetamorfosis dari kepompong ke kupu-kupu dan banyak berkiprah dalam pelestarian kebudayaan,â€urainya.
Senada dengan itu Dekan Fakultas Ilmu Budaya (FIB) UGM, Dr. Ida Rochani Adi, S.U. mengakui Jurusan Arkeologi dan alumninya telah banyak berkiprah dalam upaya pelestarian kebudayaan di Indonesia. Berkembangnya Jurusan Arkeologi, kata Ida, juga tidak lepas dari dukungan banyak pihak termasuk Yayasan Arsari Djodjohadikusumo yang menyumbang pembangunan gedung R.M.Margono.
“Kalau tidak salah Jurusan Arkeologi UGM juga sebagai laboratorium terbaik di Indonesia. Saya harap dengan banyak capaian maka tanggungjawabnya juga akan semakin besar,â€kata Ida.
Sebelumnya, Ketua Jurusan Arkeologi UGM, Dr. Mahirta, MA. menyebutkan di usianya yang semakin tua diharapkan dosen dan alumni akan selalu berkaca untuk mengembangkan diri. Mahirta juga mengajak alumni untuk ikut serta membesarkan jurusan.
“Ini bukan semata-mata untuk merayakan tetapi sekaligus mengajak alumni membangun dan membesarkan jurusan,â€terang Mahirta.
Beberapa kegiatan yang digelar sehubungan dengan Lustrum X ini antara lain penanaman pohon di situs cagar budaya, donor darah, ziarah, pameran pendidikan serta seminar. Acara Lustrum yang mengambil tema Menjemput Impian ini diikuti 169 alumni dari berbagai daerah seperti Aceh, Medan, Makasar dan Jepang (Humas UGM/Satria AN)