• Berita
  • Arsip Berita
  • Simaster
  • Webmail
  • Direktori
  • Kabar UGM
  • Suara Bulaksumur
  •  Indonesia
    • English
Universitas Gadjah Mada Universitas Gadjah Mada Universitas Gadjah Mada Universitas Gadjah Mada
  • Pendidikan
    • Promosi Doktor
    • Pengukuhan Guru Besar
    • Wisuda
  • Prestasi
  • Penelitian dan Inovasi
    • Penelitian
    • PKM
    • Inovasi Teknologi
  • Seputar Kampus
    • Dies Natalis
    • Kerjasama
    • Kegiatan
    • Pengabdian
    • Kabar Fakultas
    • Kuliah Kerja Nyata
  • Liputan
  • Cek Fakta
  • Beranda
  • Liputan/Berita
  • 4500 Gigitan Anjing Per Bulan, Bali Belum Bebas Rabies

4500 Gigitan Anjing Per Bulan, Bali Belum Bebas Rabies

  • 21 September 2012, 07:50 WIB
  • Oleh: Gusti
  • 4730
4500 Gigitan Anjing Per Bulan, Bali Belum Bebas Rabies

YOGYAKARTA – Mayoritas masyarakat Bali suka memelihara anjing. Diperkirakan lebih dari 90 persen anjing dipelihara dengan cara dilepas dengan tingkat perawatan kesehatan yang minimal. Dampaknya, Bali sampai saat ini belum bebas dari ancaman penyakit rabies. Dari hasil penilitian, kasus gigitan anjing di Bali sangat tinggi dengan rata-rata 4.500 gigitan per bulan. Karenanya risiko jumlah orang meninggal terkena penyakit rabies cukup tinggi. Untuk 1 ekor anjing rabies saja minimal menggigit 2 hingga 3 orang tiap bulan.

Peneliti Balai Besar Veteriner Denpasar, Drh. Anak Agung Gde Putra, SH., M.Sc., Ph.D., mengatakan tidak seluruh anjing yang menggigit menderita rabies. Namun tingginya laporan kasus gigitan anjing lebih mencerminkan kesadaran masyarakat karena kekhawatiran dapat terserang rabies.

Sebelum adanya program vaksinasi rabies tahun 2008, jumlah rata-rata anjing terkena rabies setiap bulannya mencapai 11 ekor, sementara rata-rata jumlah gigitan anjing per bulan mencapai 4.589 gigitan. “Sudah 107.908 ekor anjing dimusnahkan sebelum ada program vaksinasi,” kata Gde Putra dalam pidato ilmiah Dies ke-66 Fakultas Kedokteran Hewan UGM, Kamis (20/9).

Kini di Bali lebih dari 240 ribu anjing yang divaksin tiap tahunnya. Program ini diharapkan mengeliminasi penyebaran virus rabies di Bali. “Itu pun apabila program vaksinasi masssal terus dilanjutkan. Sekurang-kurangnya mencakupi 70 % dari populasi anjing,” katanya.

Disamping itu, ujar alumni FKH UGM ini, pemusnahan anjing seyogyanya dilakukan secara selektif dan terarah yakni desa tertular terhadap anjing yang memperlihatkan gejala klinis rabies atau yang diduga tertular rabies.

Rektor UGM Prof. Dr. Pratikno, M.Soc.,Sc., mengatakan isu persoalan penyakit hewan tidak hanya dihadapi Indonesia melainkan juga di segenap belahan dunia. Dia mencontohkan, di eropa barat isu utama pemberitaan media massa lebih banyak didominasi oleh isu penyakit hewan. “Penyakit sapi gila, misalnya, dari pelaku bisnis hingga pemerintah, isu ini bisa menjadi sumber ketegangan antar hubungan dua negara, belum lagi isu Penyakit Mulut dan Kuku serta antrax,” ujarnya.

Dia menekankan pentingnya bagi para peneliti antar multidisiplin di UGM untuk bekerjasama dalam meningkatkan standar kesehatan ternak, kualitas hidup dan kesehatan lingkungan. “Saya yakin konten kedokteran hewan nantinya semakin penting untuk masuk dalam wilyah politik dan ekonomi,” tandasnya.

Rektor menambahkan, isu kesehatan dan keamanan produk pangan asal hewan sudah menjadi kekuatan diplomasi antar negara. Bukan lagi persoalan batas Negara dan perlindungan perlindungan komoditas. “Namun melindungi bangsanya dari komoditas barang dari luar itu berbahaya atau tidak bagi kesehatan,” ungkapnya. (Humas UGM/Gusti Grehenson)

Berita Terkait

  • Cegah Rabies, Tekan Populasi Anjing Dengan Kontrasepsi Implan Deslorelin

    Monday,29 September 2014 - 10:50
  • Ketua PDHI: Puluhan Ribu Hewan di Bali Terjangkit Rabies

    Monday,21 December 2009 - 12:45
  • DIY Masuk Daftar 9 Provinsi Bebas Rabies

    Wednesday,23 February 2011 - 17:42
  • 200 Penyakit Zoonosis di Indonesia

    Thursday,05 December 2013 - 3:55
  • Mahasiswa Kedokteran Rintis Rumah Bebas Asap rokok

    Monday,17 September 2012 - 14:56

Rilis Berita

  • Masyarakat Lombok Utara Apresiasi KKN Kolaborasi UGM 28 January 2023
    Masyarakat memberikan apresiasi pelaksanaan KKN Kolaborasi yang dirintis oleh Universitas Gadjah
    Satria
  • Evaluasi dan Temu Mitra Supplyer Gerai UMKM 27 January 2023
    Sebagai media memfasilitasi pemasaran produk UMKM binaan sivitas akademika UGM, Gerai UMKM yang b
    Agung
  • Dirjen Diktiristek Puji Fasilitas Field Research Center UGM 27 January 2023
    Plt. Direktur Jenderal Pendidikan Tinggi, Riset, dan Teknologi, Prof. Ir. Nizam,
    Gloria
  • Raih Doktor Usai Teliti Geopark Nasional Karangsambung-Karangbolong 27 January 2023
    Peneliti Ahli Utama, Pusat Riset Sumberdaya Geologi, BRIN, Ir. Chusni Ansori, M.T., dinyatakan lu
    Agung
  • Rektor UGM Paparkan Konsep HPU di Kampus UNRAM 27 January 2023
    Rektor Universitas Gadjah Mada (UGM), Prof. dr. Ova Emilia, M.Med.Ed., Sp.OG(K), memaparkan konse
    Satria

Agenda

  • 02Jul Dies Natalis MM UGM...
Universitas Gadjah Mada
UNIVERSITAS GADJAH MADA
Bulaksumur Yogyakarta 55281
   info@ugm.ac.id
   +62 (274) 6492599
   +62 (274) 565223
   +62 811 2869 988

Kerja Sama

  • Kerja Sama Dalam Negeri
  • Alumni
  • Urusan Internasional

TENTANG UGM

  • Sambutan Rektor
  • Sejarah
  • Visi dan Misi
  • Pimpinan Universitas
  • Manajemen

MENGUNJUNGI UGM

  • Peta Kampus
  • Agenda

PENDAFTARAN

  • Sarjana
  • Pascasarjana
  • Diploma
  • Profesi
  • Internasional

© 2023 Universitas Gadjah Mada

Aturan PenggunaanKontakPanduan Identitas Visual