Yogya, KU
Ketua Majelis Guru Besar (MGB) UGM Prof Drs Suryo Guritno MStat PhD menerima delapan orang Guru Besar baru dan melepas lima orang Guru Besar yang telah memasuki masa purna tugas, Jumat (19/9) di Ruang Balai Senat UGM. Lima orang Guru Besar baru tersebut diantaranya Prof drg Niken Widijanti, Prof Dr Mustofa, Prof Dr Ir Djoko Prajitno, Prof Dr Nurhasan Ismail, Prof Dr drg Widowati Siswomihardjo, Prof Drs Harno Dwi Pranowo, Prof Dr Ir Achmadi Priyatmodjo, dan Prof Dr Inajati Adrisijanti.
Sementara lima Guru Besar UGM yang memasuki purna tugas, Prof dr Mochammad Anwar Mmed Sc SpOG (K), Prof dr H. Armis SpB SpOT, Prof Dr Mudiyono, Prof Dr Ir YB Sumardiyono dan Prof drg Niken Widiyanti MDSc.
Prof Suryo Guritno dalam sambutannya menegaskan, seorang Guru Besar harus memiliki sikap kemampuan yang mantap. Terutama dalam bidang ilmu yang ditekuni, memiliki wawasan luas dan selalu menunjukkan sikap yang arif dan bijaksana dengan mengedepankan kejujuran dan objektivitas. Maka dari itu, Suryo berharap para Guru Besar purna tugas untuk bersedia selalu mendarmabaktikan ilmunya kepada UGM berdasarkan kapasitas dan kemampuan masing-masing.
“Walaupun sudah purna tugas, saya percaya bahwa UGM khususnya dan berbagai pihak yang berkepentingan, masih berharap kesediaan bapak-bapak membantu dalam kapasitas dan kemampuan bapak-bapak,†katanya.
Lebih lanjut Suryo menambahkan, saat ini MGB UGM sudah hampir selesai dalam menyiapkan draft cara pengaktifan kembali Guru Besar purna tugas secara formal. Menurut Suryo, dari 17 Guru Besar purna tugas yang diusulkan UGM ke Depdiknas, baru 5 orang yang mendapat SK Guru Besar Emmeritus.
Prof Dr Inajati Adrisijanti dalam pidato sambutannya selaku wakil dari Guru Besar baru mengungkapkan, Guru Besar merupakan jabatan akademik tertinggi, sehingga memberikan tanggung jawab moral dan akademik yang cukup berat. Namun, tanggung jawab tersebut sekaligus membuka peluang bagi dirinya untuk lebih banyak memberikan darmabaktinya bagi kemajuan UGM.
Sementara Prof Dr dr Mochammad Anwar dari perwakilan Guru Besar Purna Tugas, mengakui banyak kenangan dan pelajaran yang ia terima dan ia rasakan selama mengikuti forum diskusi anggota MGB.
“Banyak pelajaran yang kami dapat dari para anggota serta para anggota yang lebih senior, dan semuanya sangat berguna dalam perkembangan kepribadian kami sebagai pendidik,†kata dokter ahli kandungan yang sempat menjadi Pembantu Rektor I UGM periode 1999-2002.
Dalam kesempatan tersebut, secara simbolis acara pelepasan Guru Besar Purna Tugas ditandai dengan penyerahan karangan bunga yang diserahkan langsung oleh Rektor UGM Prof Ir Sudjarwadi MEng PhD kepada kelima orang Guru Besar yang di saksikan langsung oleh Ketua MGB UGM Prof Drs Suryo Guritno Mstat PhD dan Sekretaris MGB Prof Dr Siti Muslimah Wiyastuti, M.Sc. (Humas UGM/Gusti Grehenson)