• Berita
  • Arsip Berita
  • Simaster
  • Webmail
  • Direktori
  • Kabar UGM
  • Suara Bulaksumur
  •  Indonesia
    • English
Universitas Gadjah Mada Universitas Gadjah Mada Universitas Gadjah Mada Universitas Gadjah Mada
  • Pendidikan
    • Promosi Doktor
    • Pengukuhan Guru Besar
    • Wisuda
  • Prestasi
  • Penelitian dan Inovasi
    • Penelitian
    • PKM
    • Inovasi Teknologi
  • Seputar Kampus
    • Dies Natalis
    • Kerjasama
    • Kegiatan
    • Pengabdian
    • Kabar Fakultas
    • Kuliah Kerja Nyata
  • Liputan
  • Cek Fakta
  • Beranda
  • Liputan/Berita
  • Kembangkan Cara Deteksi Dini Kanker Nasofaring, Susanna Raih Award

Kembangkan Cara Deteksi Dini Kanker Nasofaring, Susanna Raih Award

  • 22 Oktober 2012, 10:22 WIB
  • Oleh: Gusti
  • 7322
Kembangkan Cara Deteksi Dini Kanker Nasofaring, Susanna Raih Award

YOGYAKARTA - Dosen Bagian Penyakit Dalam Fakultas Kedokteran Universitas Gadjah Mada, dr. Susanna Hilda Hutajulu, Sp.PD., Ph.D., berhasil jadi pemenang pertama kategori penelitian terbaik dalam kompetisi Ristek-Kalbe Science Award (RKSA) 2012 pada 7 September lalu. Setelah sebelumnya berhasil masuk 10 finalis menyisihkan 68 peneliti dari 16 Provinsi.

Hasil penelitian Susanna adalah cara cepat deteksi dini kanker nasofaring. Penelitian sudah dilakukan sejak 2002 lalu dan sudah diterapkan pada 217 pasien di RS Sardjito Yogyakarta. Metode yang dikembangkan adalah metode skrining marker EBV atau deteksi keberadaan virus Epstein-Barr virus. Metode deteksi EBV tersebut dapat diperiksa pada sampel darah dan sikatan epitel nasofarings dan telah digunakan sebagai konfirmasi diagnosis dengan pembanding biopsi. “EBV telah diteliti sebagai faktor yang paling erat kaitannya dengan kejadian NPC,” kata Susanna, di FK UGM.

Bersama 20 anggota tim terdiri 17 peneliti FK UGM dan RS Sardjito dan 3 peneliti asing, kini tengah berupaya mengembangkan marker baru yang didasari proses epigenetik (marker metilasi DNA). Tujuannya untuk melihat apakah marker metilasi ini dapat membantu marker EBV sebagai metode dini. “Penelitian kami menunjukkan bahwa marker metilasi memiliki nilai diagnostik yang baik dengan sensitivitas dan spesifisitas diatas 90% dalam membedakan antara pasien NPC dengan orang normal,” katanya.

Marker metilasi ini selanjutnya akan disertakan juga dalam protokol skrining NPC yang menggunakan marker EBV agar diperoleh ketepatan diagnosis dini yang tidak hanya lebih akurat namun juga lebih cepat. “Kami berharap metode ini dapat membantu pasien-pasien dengan keluhan kronik di area leher kepala untuk dapat diketahui apakah mereka menderita keganasan NPC atau bukan,” imbuhnya.

Bila penderita NPC diketahui dalam kondisi yang awal, maka metode ini dapat dipakai secara luas di rumah sakit lain yang melayani pasien secara langsung.

Gejala dan Penyebab NPC

Susanna menuturkan, Kanker nasofarings atau nasopharyngeal carcinoma (NPC), kanker kejadiannya pada area di bagian atas tenggorokan di belakang telinga. Di Indonesia kejadiannya menempati urutan paling sering di antara kanker lain. Kejadian NPC merupakan terbanyak ke-3 dari semua kanker pada laki-laki di klinik kanker Tulip RSUP Dr Sardjito.

Sama dengan jenis kanker yang lain, di Indonesia metode deteksi dini NPC belum berkembang dengan baik. Akibatnya sebagian besar penderita kanker (termasuk NPC) datang dalam keadaan stadium lanjut. NPC pada stadium dini jarang ditemukan, hanya kurang dari 10% saja. Dengan gejala NPC sering tidak khas seperti hidung tersumbat, hidung berdarah, gangguan pendengaran, nyeri kepala, pandangan ganda dan adanya benjolan di leher. “Umumnya umur dewasa produktif sekitar 40-an tahun, sering mimisan, pilek dan batuk seperti hidung tersumbat. Karena tidak spesifik, gejala-gejala tersebut sering terabaikan dan pasien terdiagnosis setelah kanker meluas dan parah,” katanya.

Area nasofarings sendiri letaknya tersembunyi sehingga adanya benjolan kanker yang sangat kecil dan dini tidak tampak baik oleh pasien atau oleh dokter saat pemeriksaan fisik secara umum.

Penyebab NPC bersifat multifaktorial meliputi faktor genetik, epigenetik, radang kronik di area nasofarings dan faktor lingkungan. Yang termasuk faktor lingkungan adalah paparan bahan-bahan yang bersifat karsinogenik seperti asap rokok dan makanan tertentu yang diasinkan/diawetkan. Faktor lingkungan penting lainnya adalah infeksi suatu virus yang disebut Epstein-Barr virus (EBV).

Dia menambahkan, kebiasaan merokok dan mengkonsumsi makanan yang dibakar dan diawetkan akan mengaktifkan virus Epstein-Barr virus (EBV) yang sudah ada dalam tubuh manusia. “Virus ini akan aktif karena paparan karsinogenik dan EBV ini bisa aktif sampai 20 tahun,” ujarnya. (Humas UGM/Gusti Grehenson)

Berita Terkait

  • DNA LMP2 Menjadi Indikator Progresivitas Kanker Nasofaring

    Monday,31 August 2015 - 11:56
  • Teliti Diagnosis Etiologi KNF, Awal Prasetyo Raih Doktor

    Thursday,19 June 2014 - 14:53
  • Bakti Sosial Deteksi Dini Kanker Mulut Leher Rahim

    Tuesday,02 December 2008 - 16:25
  • Kembangkan Penelitian Biomedik, FK UGM Gandeng USM dan NAIST

    Tuesday,25 November 2008 - 16:53
  • Deteksi Dini Kanker Nasofaring Dengan Cepat, Mudah, dan Murah

    Monday,27 January 2014 - 8:07

Rilis Berita

  • Pukat UGM Sesalkan Kemunduran Pemberantasan Korupsi di Indonesia 08 February 2023
    Peneliti Pusat Kajian AntiKorupsi (Pukat) Fakultas Hukum Universitas Gadjah Mada, Yuris Rezha Kur
    Gusti
  • Belajar dari Gempa Turki, Masyarakat Perlu Memiliki Rencana Evakuasi Mandiri 07 February 2023
    Bencana gempa bumi dengan magnitudo 7,8 melanda Turki dan Suriah pada hari Selasa (6/2) kemarin.
    Gusti
  • Aplikasi Layanan Ramah Disabilitas Buatan Mahasiswa Difabel UGM Raih Perak di IPITEX Bangkok 07 February 2023
    Aplikasi layanan ramah disabilitas buatan mahasiswa penyandang disabilitas daksa dari Departemen
    Ika
  • SPs UGM Lakukan Pengabdian di KHDTK Getas Blora 07 February 2023
    Sekolah Pascasarjana UGM (SPs) mengadakan serangkaian kegiatan pengabdian kepada masyarakat. Belu
    Agung
  • Cegah Diabetes Pada Anak Dengan Membatasi Makanan Manis dan Lakukan Aktivitas Fisik 06 February 2023
    Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI) mencatat kasus diabetes pada anak meningkat signifikan pada t
    Ika

Agenda

  • 02Jul Dies Natalis MM UGM...
Universitas Gadjah Mada
UNIVERSITAS GADJAH MADA
Bulaksumur Yogyakarta 55281
   info@ugm.ac.id
   +62 (274) 6492599
   +62 (274) 565223
   +62 811 2869 988

Kerja Sama

  • Kerja Sama Dalam Negeri
  • Alumni
  • Urusan Internasional

TENTANG UGM

  • Sambutan Rektor
  • Sejarah
  • Visi dan Misi
  • Pimpinan Universitas
  • Manajemen

MENGUNJUNGI UGM

  • Peta Kampus
  • Agenda

PENDAFTARAN

  • Sarjana
  • Pascasarjana
  • Diploma
  • Profesi
  • Internasional

© 2023 Universitas Gadjah Mada

Aturan PenggunaanKontakPanduan Identitas Visual