• Berita
  • Arsip Berita
  • Simaster
  • Webmail
  • Direktori
  • Kabar UGM
  • Suara Bulaksumur
  •  Indonesia
    • English
Universitas Gadjah Mada Universitas Gadjah Mada Universitas Gadjah Mada Universitas Gadjah Mada
  • Pendidikan
    • Promosi Doktor
    • Pengukuhan Guru Besar
    • Wisuda
  • Prestasi
  • Penelitian dan Inovasi
    • Penelitian
    • PKM
    • Inovasi Teknologi
  • Seputar Kampus
    • Dies Natalis
    • Kerjasama
    • Kegiatan
    • Pengabdian
    • Kabar Fakultas
    • Kuliah Kerja Nyata
  • Liputan
  • Cek Fakta
  • Beranda
  • Liputan/Berita
  • Delapan Desa Rawan Air Di Gunung Kidul Siap Dibangun Sarana Air Bersih

Delapan Desa Rawan Air Di Gunung Kidul Siap Dibangun Sarana Air Bersih

  • 01 November 2012, 19:23 WIB
  • Oleh: Gusti
  • 6392
Delapan Desa Rawan Air Di Gunung Kidul Siap Dibangun Sarana Air Bersih

YOGYAKARTA – Satuan Kerja Pengembangan Kinerja Pengelolaan Air Minum (Satker PK-PAM) DIY pada tahun 2013 akan membangun sarana sistem air bersih di daerah Kabupaten Gunung Kidul dengan target pelayanan kurang lebih 7.000 jiwa “Ada 8 desa yang masuk kategori daerah rawan air di Gunungkidul,” kata pengurus Satker PK PAM DIY Ir. Hadianto Hadiwidjaja dalam Diskusi hasil kajian pendayagunaan iptek masyarakat di Fakultas Teknik UGM, Kamis (1/11). Hadir dalam diskusi tersebut Kepala Bidang Transfer Iptek Kemenristek, Ari Hendrarto, Peneliti Pusat Studi Ekonomi Kerakyatan (Pustek), Drs. Putut Indriyono, Peneliti Energi Terbarukan, Ahmad Agus Setiawan, ST, M.Sc., Ph.D., dan Peneliti Teknik Hidro, Ir. Darmanto Dip. HE, MSc.

Kendati tidak menyebutkan nama dari delapan desa, Hadianto mengatakan kondisi topografis daerah Gunungkidul yang berbukit-bukit butuh investasi cukup besar dalam pembangunan sarana air bersih. Ditambah curah hujan yang rendah tidak sebanding dengan luasnya wilayah kabupaten menyebabkan keberadaan sumber air baku tidak merata di semua kecamatan. “Kalaupun ada sumber air baku tapi belum memenuhi syarat sebagai air minum memerlukan treatment khusus, sebelum dapat dimanfaatkan,” katanya.

Ahmad Agus Setiawan mengatakan teknologi pompa air tenaga surya adalah salah satu solusi untuk mengangkat air di daerah sulit air. Melalui pemanfaatan energi surya bisa menjangkau daerah yang belum mendapat sambungan jaringan air bersih.

Di Gunungkidul, saat ini setidaknya sudah ada dua daerah yang telah memanfaatkan teknologi pompa tenaga surya untuk mengangkat air, yakni Dusun Banyumeneng, Desa Giriharjo, Panggang, Gunung Kidul dan Dusun Sureng, Desa Purwodadi, Kecamatan Tepus, Gunungkidul. “Di Banyumeneng dibangun sejak 2009 dan masih berjalan. Sedangkan di Tepus baru dibangun tahun ini,” katanya.

Yang menjadikan teknologi pompa surya di Banyumeneng masih tetap bertahan dan berjalan menurut Agus Setiawan karena dibentuknya pengurus pengelola air oleh masyarakat pengguna air. Pengurus inilah yang mengatur pembagian air dan membiayai perawatan pompa dan panel surya. Namun keluhan yang sering disampaikan masyarakat adalah kecilnya jumlah debit air yang mampu diangkat oleh pompa tersebut. Padahal menurut Agus, besar kecilnya jumlah debit air menyesuaikan tingkat pancaran panas sinar matahari yang berhasil diserap dan disimpan panel surya. “Sekitar 50 persen masyarakat menginginkan sistem pompa surya ini digabung dengan listrik agar debit air semakin besar,” tandasnya.

Kepada wartawan, Ari Hendrarto dari kementerian Riset dan Teknologi menegaskan Kemenristek berencana akan terus menggelontorkan dana untuk mendukung pembangunan sarana air bersih di daerah sulit air di DIY. Salah satunya, pemanfaatan energi surya untuk menggerakan pompa air dalam rangka memenuhi kebutuhan masyarakat akan air bersih. “Tahun 2013 kita tetap mengalokasikan anggaran untuk itu. Ristek tetap berkomitmen bahwa teknologi harus didekatkan ke masyarakat,” katanya. (Humas UGM/Gusti Grehenson)

Berita Terkait

  • UGM Salurkan Air Bersih di Gunung Kidul

    Thursday,29 October 2015 - 17:13
  • UGM Peduli Kekeringan

    Wednesday,28 October 2015 - 17:37
  • UGM Terjunkan 121 Mahasiswa KKN PPM ke Gunung Kidul

    Wednesday,03 March 2010 - 9:38
  • KKN UGM Fokus Pada Kekeringan di Gunung Kidul

    Monday,29 July 2013 - 10:04
  • Seminar Pemodelan Desa Mandiri Pangan

    Tuesday,06 October 2009 - 14:39

Rilis Berita

  • Penulis UGM Raih Gelar Penulis Terproduktif Kedua Versi The Conversation 25 March 2023
    Penulis The Conversation Universitas Gadjah Mada berhasil mendapatkan predikat penulis
    Satria
  • Mengenali Dampak Penggunaan Obat Pada Kulit 24 March 2023
    Meningkatnya penggunaan obat-obatan, baik karena pengobatan sendiri (self-medication), polifarmas
    Ika
  • Tim Magister Kenotariatan FH UGM Juara 2 PNF 2023 24 March 2023
    Tim Magister Kenotariatan Fakultas Hukum Universitas Gadjah Mada memperoleh juara 2 pada Padjadja
    Agung
  • Fenomena Cuaca Ekstrem di Indonesia Cenderung Meningkat 24 March 2023
    Dosen Laboratorium Hidrologi dan Klimatologi Lingkungan, Fakultas Geografi UGM, Dr. Andung Bayu S
    Gusti
  • Karate UGM Juara Umum 3 SEMAR CUP XII 24 March 2023
    Unit kegiatan Mahasiswa (UKM) Karate INKAI UGM berhasil menyabet gelar Juara Umum 3 dalam Interna
    Ika

Agenda

  • 02Jul Dies Natalis MM UGM...
Universitas Gadjah Mada
UNIVERSITAS GADJAH MADA
Bulaksumur Yogyakarta 55281
   info@ugm.ac.id
   +62 (274) 6492599
   +62 (274) 565223
   +62 811 2869 988

Kerja Sama

  • Kerja Sama Dalam Negeri
  • Alumni
  • Urusan Internasional

TENTANG UGM

  • Sambutan Rektor
  • Sejarah
  • Visi dan Misi
  • Pimpinan Universitas
  • Manajemen

MENGUNJUNGI UGM

  • Peta Kampus
  • Agenda

PENDAFTARAN

  • Sarjana
  • Pascasarjana
  • Diploma
  • Profesi
  • Internasional

© 2023 Universitas Gadjah Mada

Aturan PenggunaanKontakPanduan Identitas Visual