• Berita
  • Arsip Berita
  • Simaster
  • Webmail
  • Direktori
  • Kabar UGM
  • Suara Bulaksumur
  •  Indonesia
    • English
Universitas Gadjah Mada Universitas Gadjah Mada Universitas Gadjah Mada Universitas Gadjah Mada
  • Pendidikan
    • Promosi Doktor
    • Pengukuhan Guru Besar
    • Wisuda
  • Prestasi
  • Penelitian dan Inovasi
    • Penelitian
    • PKM
    • Inovasi Teknologi
  • Seputar Kampus
    • Dies Natalis
    • Kerjasama
    • Kegiatan
    • Pengabdian
    • Kabar Fakultas
    • Kuliah Kerja Nyata
  • Liputan
  • Cek Fakta
  • Beranda
  • Liputan/Berita
  • Sri Adiningsih : Hadapi Ancaman Krisis Ekonomi Global, Masyarakat dan Pasar Dihimbau Jangan Panik

Sri Adiningsih : Hadapi Ancaman Krisis Ekonomi Global, Masyarakat dan Pasar Dihimbau Jangan Panik

  • 07 Oktober 2008, 13:54 WIB
  • Oleh: Gusti
  • 3212

Yogya, KU

Pakar ekonomi UGM Dr Sri Adiningsih mengimbau masyarakat dan pasar untuk tidak panik menghadapi ancaman dampak krisis ekonomi Amerika Serikat. Menurutnya, tindakan ini sangat penting untuk menghindari tejadinya krisis ekonomi moneter yang pernah terjadi di tahun 1997 lalu dan depresi ekonomi global di tahun 1930.

Diakui oleh Adiningsih, apabila masyarakat panik terhadap isu krisis ekonomi tersebut, dikhawatirkan akan menimbulkan dampak krisis sektor finansial yang ditandai instabilitas ekonomi dengan melemahnya nilai tukar rupiah, menurunya harga produk primer dan pengalihan uang ke luar negeri.

“Tentunya terkait pasar keuangan, pembalikan modal akan menyeret rupiah lebih turun lebih tajam lagi, tentunya dalam jangka pendek akan merusak perekonomian karena inflasi kini sudah mencapai 12 persen,” kata Dr Sri Adiningsih kepada wartawan, Selasa (7/10) di kampus UGM.

Supaya tidak menimbulkan kepanikan di masyarakat dan pasar, tambah Adiningsih, otoritas pemerintah dan Bank Indonesia (BI) harus mengambil kebijakan yang serba cepat dan tepat serta perlu memberi keyakinan untuk pelaku ekonomi.

“Sekarang yang perlu dilakukan adalah meminimal dampak negatif yang muncul, karena potensi pasar yang besar apabila terjadi kepanikan maka berdampa lebih besar sekali, jika itu terjadi, maka rupiah akan melemah dengan tajamnya, akhirnya akan merusak perekonomian nasional,” jelasnya.

Namun demikian, imbuhnya, ditengah kondisi kebijakan fiskal dari BI yang terbatas dan kondisi keuangan pemerintah yang terbatas, membuat langkah otoritas perekonomian juga semakin terbatas.

“Saya khawatir dengan pertumbuhan ekonomi yang belum tertata, dampaknya akan mudah terasa, akibatnya angka kemiskinan dan pengangguran akan meningkat, karenanya harus ada antisisapsi yang mendesak,” ujarnya.

Ketua pusat studi Asi Pasifik ini juga menyarankan pemerintah dan BI lebih focus melakukan stabilitas ekonomi makro dalam menjaga perekonomian nasional. Langkah ini menurutnya sangat penting sebagai langkah jangka pendek untuk mencegah irasionalitas pasar keuangan dan menghidari pengalihan uang ke luar negeri.

“Langkah jangka pendek ini penting untuk menghindari terjadinya kepanikan yang bisa menimbulkan irasionalitas di pasar keuangan dan pengalihan uang ke luar negeri,” imbuhnya.

Selain itu, dirinya juga mengkhawatirkan dampak menurunnya nilai rupiah semakin bersamaan menurunnya indek harga saham gabungan (IHSG). Padahal penurunan IHSG nasional sangat kontras sekali dengan yang terjadi di tingkat internasional. Di amerika, indek harga saham gabungan hanya turun berkisar 3 hingga 4 persen, sementara di Eropa berkisar 3 hingga 5 persen.

“Potensi nilai rupiah melemah cukup besar sekali, karena IHSG turun hingga sepuluh persen, jika ini melemah lagi, tentu akan mempengaruhi perekonomian kita, sebab kita tahu orang indonseia yang berduit akan memindahkan uangnya ke luar negeri” katanya.

Diakui Adiningsih, kondisi pemerintah saat ini sedang menghadapi kerapuhan dalam menjalankan kebijakan ekonominya karena menggunakan dana cadangan devisa yang berlaku untuk jangka pendek, namun apabila terjadi kepanikan instabilitas keuangan, dirinya khawatir akan menimbulkan sumber kerawanan ekonomi yang cukup serius, dan perekonomian nasional akan berada pada posisi yang sulit. (Humas UGM/Gusti Grehenson)

Berita Terkait

  • Adiningsih: Pemerintah Perlu Kembangkan Sistem Peringatan Dini Krisis Ekonomi

    Monday,19 August 2013 - 12:28
  • Pengamat Ekonomi UGM Meragukan Kemampuan Wapres Menangani Masalah Ekonomi

    Tuesday,08 April 2008 - 13:52
  • 2013 Ekonomi Indonesia Masih Stabil

    Saturday,29 December 2012 - 19:00
  • Ekonom Sri Adiningsih Dukung Terpilihnya Budiono

    Tuesday,08 April 2008 - 13:52
  • Satu Dekade Pasca Krisis, Perlu Kembalikan Tujuan Reformasi Ekonomi

    Wednesday,13 February 2008 - 14:35

Rilis Berita

  • Penerimaan Mahasiswa Baru UGM Jalur Prestasi Dibuka Hingga 12 April 31 March 2023
    Pendaftaran penerimaan mahasiswa baru UGM jalur Penelusuran Bibit Unggul (PBU) at
    Gloria
  • UGM Resmi Lepas Varietas Padi Unggul Gamagora 7 30 March 2023
    Universitas Gadjah Mada resmi melepas varietas padi unggul inbrida G7 dengan nama Gamagora 7 ke p
    Gusti
  • Tim Calon Pemborong Juara 3 National Tender Competition The 20th CENS Universitas Indonesia 2022 29 March 2023
    Tim Calon Pemborong yang digawangi tiga mahasiswa UGM berhasil meraih juara 3 National Tender Com
    Agung
  • Pengamat Sosial UGM: Validasi DTKS Perlu Dilakukan Agar Penyaluran Bansos Tepat Sasaran 29 March 2023
    Pemerintah akan menyalurkan sejumlah bantuan sosial (bansos) bagi warga kurang mampu di bulan ram
    Ika
  • UGM Bangun Kolaborasi Riset Internasional 29 March 2023
    Beberapa perguruan tinggi di Indonesia seperti UGM, UI, ITB, IPB, ITS dan Universitas Airlangga t
    Gusti

Agenda

  • 02Jul Dies Natalis MM UGM...
Universitas Gadjah Mada
UNIVERSITAS GADJAH MADA
Bulaksumur Yogyakarta 55281
   info@ugm.ac.id
   +62 (274) 6492599
   +62 (274) 565223
   +62 811 2869 988

Kerja Sama

  • Kerja Sama Dalam Negeri
  • Alumni
  • Urusan Internasional

TENTANG UGM

  • Sambutan Rektor
  • Sejarah
  • Visi dan Misi
  • Pimpinan Universitas
  • Manajemen

MENGUNJUNGI UGM

  • Peta Kampus
  • Agenda

PENDAFTARAN

  • Sarjana
  • Pascasarjana
  • Diploma
  • Profesi
  • Internasional

© 2023 Universitas Gadjah Mada

Aturan PenggunaanKontakPanduan Identitas Visual