• Berita
  • Arsip Berita
  • Simaster
  • Webmail
  • Direktori
  • Kabar UGM
  • Suara Bulaksumur
  •  Indonesia
    • English
Universitas Gadjah Mada Universitas Gadjah Mada Universitas Gadjah Mada Universitas Gadjah Mada
  • Pendidikan
    • Promosi Doktor
    • Pengukuhan Guru Besar
    • Wisuda
  • Prestasi
  • Penelitian dan Inovasi
    • Penelitian
    • PKM
    • Inovasi Teknologi
  • Seputar Kampus
    • Dies Natalis
    • Kerjasama
    • Kegiatan
    • Pengabdian
    • Kabar Fakultas
    • Kuliah Kerja Nyata
  • Liputan
  • Cek Fakta
  • Beranda
  • Liputan/Berita
  • Dr. Citra Aryandari: Ritual Usaba Sambah Tetap Bertahan

Dr. Citra Aryandari: Ritual Usaba Sambah Tetap Bertahan

  • 10 Desember 2012, 19:12 WIB
  • Oleh: Agung
  • 5124
  • PDF Version
Dr. Citra Aryandari: Ritual Usaba Sambah Tetap Bertahan

Keberadaan Tenganan sebagai desa adat adalah fenomena yang menarik dalam peta kebudayaan Indonesia hingga saat ini. Memandang Tenganan Pegringsingan dengan melihat ritual Usaba Sambah sebagai aktivitas rutin yang dilakukan selama sebulan penuh dalam setiap tahun menjadi tujuan utama penelitian Citra Aryandari, M.A,dosen Jurusan Etnomusikologi, Institut Seni Indonesia, Yogyakarta.

Citra menuangkan hasil penelitian tersebut dalam desertasi “Ritual Usaba Sambah: Sebuah Babak Dalam Kehidupan Masyarakat Tenganan Pegringsingan, Bali”. Iapun mempertahankan hasil penelitiannya pada ujian doktor UGM yang berlangsung di University Center, Senin (10/12).

Melalui pendekatan performance studies, secara khusus Citra mendiskripsikan dan menganalisa secara mendalam ritual Usaba Sembah yang terus berlangsung dan masih terjaga hingga saat ini. “Kerja keras leluhur orang Tenganan membuahkan hasil, terbukti sampai sepuluh abad kondisi wilayah Tenganan tidak jauh berbeda dengan yang tertulis pada lontar berdasar legenda yang ada,”paparnya.

Sayang, ketika orang Tenganan mulai berkenalan dengan pariwisata secara intensif sejak tahun 1960-an, kehidupan orang-orang didalamnya menjadi berbeda. Pemenuhan kebutuhan hidup tidak lagi berasal dari hasil kekayaan alam yang diturunkan nenek moyang, namun juga datang dari orang luar yang singgah di Tenganan sebagai Turis.

Meski begitu, kata Citra, ada ataupun tidak turis yang datang tidak mempengaruhi orang Tenganan dalam melakukan ritual secara rutin. Orang Tenganan adalah pemilik modal material berupa lahan ladang yang luas, yang hasilnya mampu mencukupi kebutuhan hidup dan ritual yang diselenggarakan sepanjang tahun.

Namun, keberadaan turis menyebabkan ritual menjadi sangat mewah dan megah. Salah satunya dalam Usaba Sambah ritual terbesar yang dilakukan selama satu bulan, seperti Mekare-kare atau perang pandan yang hadir sebagai ritus yang mengidentifikasikan Tenganan menjadi semakin 'ganas', untuk mengesankan keberanian orang Tenganan. “Sandiwara tersebut dipentaskan dengan 'sempurna' untuk turis dan orang Tenganan sendiri,”jelasnya.

Citra menuturkan Usaba Sambah adalah ritus yang dipuja sesuai kepercayaan masyarakat yang tertera dalam awig-awig, dan kini telah menjadi agenda pariwista Kabupaten Karangasem. Dari segenap aktivitas yang ditampilkan selama satu bulan dalam Usaba Sambah ditarik kesimpulan bahwasanya kegiatan makan, perang dan seks dianggap utama dalam ritus ini.

“Pendeklarasian kedewasaan dewa disimbolkan dengan aktivitas makan bersama disetiap ritual, perang sebagai puncak acara merupakan wahana berinteraksi masyarakat Tenganan secara luas, dan seks dalam pengertian hubungan Truna dan Daha yang dikonstruksi oleh ritus menjadikan praktek budaya di Tenganan masih berlangsung hingga kini,”tutur Citra yang dinyatakan luluas doktor UGM Program Studi Pengkajian Seni Pertunjukan dan seni Rupa. (Humas UGM/ Agung)

Berita Terkait

  • Revitalisasi Ritual Barong Ider Bumi Masyarakat Using Banyuwangi

    Friday,20 November 2015 - 21:23
  • Raih Doktor Usai Teliti Ritual Konsumen Komunitas Fotografi

    Wednesday,13 December 2017 - 15:38
  • Dibalik Prosesi Ritual Tepung Tawar Masyarakat Melayu Natuna

    Monday,16 July 2018 - 15:35
  • Mahasiswa UGM Meneliti Mitos Ritual Seks di Gunung Kemukus

    Thursday,16 June 2016 - 13:02
  • Raih Doktor Usai Meneliti Mitos dan Ritual Masyarakat Manggarai

    Thursday,22 December 2016 - 14:47

Rilis Berita

  • Lima Mahasiswa UGM Berhasil Kembangkan Teknologi Untuk Tingkatkan Umur Simpan VCO 18 August 2022
    KWT Nira Lestari merupakan sebuah Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM) yang beralamat di Dusun Semen
    Agung
  • Mahasiswa UGM Kembangkan Aplikasi Deteksi Dini Stunting 18 August 2022
    Ika
  • Fakultas Filsafat UGM Gelar Perayaan Puncak Dies Natalis ke-55 18 August 2022
    Fakultas Filsafat Universitas Gadjah Mada memperingati Dies Natalis ke-55, Kamis (18/8), di ruang
    Gusti
  • UGM Gelar Upacara Peringatan Ulang Tahun ke-77 RI 17 August 2022
    Universitas Gadjah Mada (UGM) menggelar upacara bendera peringatan hari ulang tahun ke-77 Repub
    Ika
  • UGM Gelar Pembacaan Puisi Kemerdekaan 17 August 2022
    Menyambut Hari Kemerdekaan Indonesia, UGM melaksanakan Pembacaan Puisi Kemerdekaan di Balairung U
    Satria

Agenda

  • 07Sep The 8th International Conference on Science and Technology (ICST 2022)...
Universitas Gadjah Mada
UNIVERSITAS GADJAH MADA
Bulaksumur Yogyakarta 55281
   info@ugm.ac.id
   +62 (274) 6492599
   +62 (274) 565223
   +62 811 2869 988

Kerja Sama

  • Kerja Sama Dalam Negeri
  • Alumni
  • Urusan Internasional

TENTANG UGM

  • Sambutan Rektor
  • Sejarah
  • Visi dan Misi
  • Pimpinan Universitas
  • Manajemen

MENGUNJUNGI UGM

  • Peta Kampus
  • Agenda

PENDAFTARAN

  • Sarjana
  • Pascasarjana
  • Diploma
  • Profesi
  • Internasional

© 2022 Universitas Gadjah Mada

Aturan PenggunaanKontakPanduan Identitas Visual