Universitas Gadjah Mada kembali mengukuhkan dirinya sebagai perguruan tinggi kelas dunia. Pemeringkatan yang dilakukan The Times Higher Education – QS World University Rankings, lembaga independen internasional yang dibentuk oleh koran The Times, Inggris, menempatkan UGM pada peringkat 316 dari Top 500 Universities untuk tahun 2008.
Hal tersebut disampaikan oleh Kepala Bidang Humas dan Keprotokolan UGM Drs Suryo Baskoro MS, Rabu (15/10), di kampus UGM. Menurut suryo, peringkat tersebut merupakan hasil survey sepanjang tahun yang dilakukan di ribuan perguruan tinggi di seluruh dunia. Survey itu sendiri dilakukan berdasarkan 6 kriteria yang cukup sulit, yakni review oleh kelompok bidang ilmu dengan bobot 40 persen, review oleh pengguna lulusan (10%), indeks sitasi dosen (20%), persentase staf pengajar internasional (5%), persentase mahasiswa internasional (5%), dan rasio dosen/mahasiswa (20%).
“Keenam kriteria tersebut menjadi dasar penyusunan skor total masing-masing perguruan tinggi,†kata Suryo.
Meski begitu, tambah Suryo, peringkat UGM tersebut naik cukup signifikan, karena pada tahun 2007, UGM berada pada posisi ke 360. Sementara Perguruan Tinggi lain di Indonesia yang tercatat pada daftar Top 500 Universities tahun 2008 diantaranya UI dan ITB di peringkat 287 dan 315.
“Hasil pemeringkatan setiap tahun menunjukkan fluktuasi yang cukup tajam. Di Indonesia, tiga PT besar bergantian posisi,†imbuhnya.
Seperti diketahui, urutan peringkat tiga perguruan tinggi ini berubah cukup signfikan. Di tahun 2005 UGM berada di posisi 341, ITB (408) dan UI (420); tahun 2006 UI (250), ITB (258) dan UGM (270); tahun 2007 UGM (360) , ITB (369), dan UI (395).
“Adapun Perguruan Tinggi lain di Indonesia yang masuk dalam peringkat antara 500 hingg 600 adalah Unair, IPB, Unibraw, dan Undip,†jelasnya.
Bukan tujuan
Selain peringkat yang sudah dikeluarkan The Times Higher Education – QS World University Rankings, kata Suryo Baskoro, sebelumnya sudah ada lembaga pemeringkat lain yang juga dikenal luas secara internasional, yakni Webometrics, pada Juli 2008 juga telah menempatkan UGM pada peringkat 74 dalam Top 100 Asia Webometrics, didampingi ITB pada posisi 78.
“Webometrics memeringkat berdasarkan kekayaan publikasi elektronik pada website masing-masing Perguruan Tinggi,†katanya.
Dalam pandangan Suryo, masuknya UGM dalam peringkat dunia memang patut disyukuri, namun hal itu bukanlah tujuan yang hendak dicapai oleh UGM, karena segenap sivitas akademika UGM lebih berkomitmen untuk melaksanakan percepatan peningkatan kualitas pembelajaran, penelitian, pengabdian kepada masyarakat, manajemen, dan kerja sama.
“Oleh karena itu, pengakuan internasional tersebut akan dimaknai oleh segenap sivitas akademika sebagai tantangan untuk bekerja lebih keras, khususnya dalam rangka mewujudkan visi UGM menjadi universitas riset kelas dunia yang unggul, mandiri, bermartabat, dan dengan dijiwai Pancasila mengabdi kepada kepentingan dan kemakmuran bangsa,†ujarnya.
Dengan dukungan dari segenap warga dan alumni UGM serta pemerintah, kata Suryo, UGM bersama-sama dengan perguruan-perguruan tinggi besar di Indonesia, akan terus berupaya untuk mengangkat harkat dan martabat bangsa Indonesia melalui pendidikan. (Humas UGM/Gusti Grehenson).