• Berita
  • Arsip Berita
  • Simaster
  • Webmail
  • Direktori
  • Kabar UGM
  • Suara Bulaksumur
  •  Indonesia
    • English
Universitas Gadjah Mada Universitas Gadjah Mada Universitas Gadjah Mada Universitas Gadjah Mada
  • Pendidikan
    • Promosi Doktor
    • Pengukuhan Guru Besar
    • Wisuda
  • Prestasi
  • Penelitian dan Inovasi
    • Penelitian
    • PKM
    • Inovasi Teknologi
  • Seputar Kampus
    • Dies Natalis
    • Kerjasama
    • Kegiatan
    • Pengabdian
    • Kabar Fakultas
    • Kuliah Kerja Nyata
  • Liputan
  • Cek Fakta
  • Beranda
  • Liputan/Berita
  • Teliti Pengaruh Pemerintahan 'Pseudoabsolutisme' Terhadap Gaya Tari Yogyakarta, Pramutomo Raih Doktor

Teliti Pengaruh Pemerintahan 'Pseudoabsolutisme' Terhadap Gaya Tari Yogyakarta, Pramutomo Raih Doktor

  • 20 Oktober 2008, 15:23 WIB
  • Oleh: Humas UGM
  • 5161

Awal pengaruh bentuk pemerintahan 'pseudoabsolutisme' terjadi pada pemerintahan Sultan Hamengku Buwana I hingga Sultan Hamengku Buwana IV, 1755-1823. Pengaruh bentuk pemerintahan 'pseudoabsolutisme' ini menjadi semakin berkembang pada era Sultan Hamengku Buwana V hingga masa Sultan Hamengku Buwana VII, 1832-1921.

"Setelah Sultan Hamengku Buwana VIII, 1921-1939 naik tahta, maka bentuk protokoler kenegaraan dan resepsi seremonial yang melibatkan seni pertunjukkan tari semakin dimodifikasi sedemikian rupa," ujar Pramutomo, Senin (20/10) di Sekolah Pascasarjana UGM.

Drs RM Pramutomo MHum, staf pengajar ISI Surakarta Jurusan Tari, mengatakan hal itu saat menempuh ujian terbuka program doktor Ilmu Pengkajian Seni Pertunjukkan dan Seni Rupa UGM. Promovendus mempertahankan disertasi "Pengaruh Bentuk Pemerintahan "Pseudoabsolutisme" Pasca Perjanjian Giyanti 1755 Terhadap Perkembangan Tari Jawa Gaya Yogyakarta" dengan bertindak selaku promotor Prof Dr RM Soedarsono.

Menurut Pramutomo, pada era Sultan Hamengku Buwana VIII, tingkat kerumitan pada setiap protokoler kenegaraan dan resepsi seremonial semakin menunjukkan citra keagungbinataraan pada status individu Sultan Yogyakarta. Pada gilirannya Sultan Hamengku Buwana VIII menempatkan otoritas estetis seni pertunjukkan sebagai benteng terakhir otoritas kharismatis pada pribadi Sultan Yogyakarta.

"Sementara masa awal pemerintahan Sultan Hamengku Buwana IX, 1940-1945, lebih merupakan era kekuasaan bala tentara Dai Nippon di Yogyakarta. Sampai dengan akhir pendudukan Jepang saat itu, kiranya tradisi seremonial dan protokoler masih berlaku sebagaimana pendahulunya," jelas penulis buku Anthropologi Sebagai Basis Disiplin Etnokorelogi tahun 2005 ini.

Disertasi Pramutomo merupakan eksplorasi terhadap pengaruh bentuk pemerintahan 'pseudoabsolutisme' pasca Perjanjian Giyanti 1755 terhadap perkembangan genre dan kualitas artistik tari Jawa gaya Yogyakarta. Dalam kajiannya, eksplorasi ini konsentrasi awal ditujukan pada berbagai aspek politis yang mempengaruhi perkembangan tari gaya Yogyakarta itu sendiri.

Oleh karena itu, pria yang lahir di tahun 1968 dari keluarga seniman ini berharap disertasinya bermanfaat serta mampu menghadirkan studi kontekstual tentang perkembangan gaya dan genre tari gaya Yogyakarta. Selain itu, mampu memberikan pemahaman secara komprehensif tentang prinsip-prinsip 'pseudoabsolutisme' yang menciptakan pola perkembangan tari gaya Yogyakarta.

"Mudah-mudahan disertasi ini mempertegas kajian seni tari sebagai disiplin etnokoreologi sebagaimana yang direkomendasikan oleh RM Soedarsono selaku promotor," tandas Pramutomo. (Humas UGM)

Berita Terkait

  • Raih Doktor Usai Teliti Bedhaya Semang

    Thursday,29 March 2012 - 3:45
  • Raih Doktor Usai Mengkaji Kelengasan Tanah

    Wednesday,27 July 2016 - 16:11
  • Swagayugama Gelar Pementasan Ambal Warsa

    Thursday,31 March 2011 - 12:44
  • Teliti Efisiensi Seleksi Penanda Molekular, Dosen UPN Yogyakarta Raih Doktor

    Wednesday,15 April 2015 - 14:11
  • Teliti Wayang Wong Kraton, Dosen ISI Yogyakarta Raih Doktor

    Wednesday,28 January 2015 - 14:56

Rilis Berita

  • Dosen Perikanan UGM Murwantoko Dikukuhkan sebagai Guru Besar 21 March 2023
    Dosen Departemen Perikanan, Prof. Dr. Ir. Murwantoko, M.Si., dikukuhkan sebagai G
    Gloria
  • Komunitas Mahasiswa Hindu UGM Ikuti Tawur Agung di Candi Prambanan 21 March 2023
    Mahasiswa UGM yang tergabung dalam Unit Kegiatan Mahasiswa Komunitas Mahasiswa Hindu Dharma (UKM
    Ika
  • 40 UMKM Mengikuti Pelatihan Peningkatan Kualitas Proses Pengolahan dan Pengemasan Produk 21 March 2023
    Sebanyak 40 pelaku UMKM mengikuti Pelatihan Peningkatan Kualitas Proses Pengolahan dan Pengemasan
    Agung
  • UGM Kembangkan Aplikasi TOMO Untuk Penanganan Tuberkulosis Resisten Obat 21 March 2023
    Penyakit tuberkulosis (TB) masih menjadi persoalan kesehatan di Indonesia. Dalam lapora
    Ika
  • Entrepreneur di Bidang Peternakan Masih Minim 21 March 2023
    Meski masih terbuka lebar Indonesia masih kekurangan entrepreneur di bidang peternakan. Data Bada
    Agung

Agenda

  • 02Jul Dies Natalis MM UGM...
Universitas Gadjah Mada
UNIVERSITAS GADJAH MADA
Bulaksumur Yogyakarta 55281
   info@ugm.ac.id
   +62 (274) 6492599
   +62 (274) 565223
   +62 811 2869 988

Kerja Sama

  • Kerja Sama Dalam Negeri
  • Alumni
  • Urusan Internasional

TENTANG UGM

  • Sambutan Rektor
  • Sejarah
  • Visi dan Misi
  • Pimpinan Universitas
  • Manajemen

MENGUNJUNGI UGM

  • Peta Kampus
  • Agenda

PENDAFTARAN

  • Sarjana
  • Pascasarjana
  • Diploma
  • Profesi
  • Internasional

© 2023 Universitas Gadjah Mada

Aturan PenggunaanKontakPanduan Identitas Visual