Yogya, KU
Manajer Pengelolaan KKN-PPM dan RCE, LPPM UGM, Eko Agus Suyono, M.App.Sc. mengikuti kegiatan International Symposium and Workshop on Education for Sustainable Development di Tokyo dan Okayama yang berlangsung pada tanggal 22-27 September 2008 lalu. Keikutsertaan Eko dalam konferensi tersebut sebagai salah satu delegasi dari UGM yang diundang untuk mengikuti pertemuan jejaring antar lembaga yang memberi perhatian pada pendidikan untuk pembangunan berkelanjutan atau sering dikenal Education for Sustainable Development (ESD).
“Undangan ini tentunya salah satu bentuk pengakuan internasional bahwa program KKN PPM UGM sebagai bentuk nyata dari implementasi dari satu dekade pendidikan untuk pembangunan berkelanjutan 2005-2014 yang dicanangkan oleh UNESCO. Disamping itu juga KKN-PPM merupakan bagian dari sejarah UGM dalam ikut serta membangun masyarakat Indonesia yang berkelanjutan,†kata Eko Agus Suyono kepada wartawan, Selasa (28/10), di Kampus UGM.
Dijelaskan oleh Eko, salah satu tujuan dari pendidikan untuk pembangunan berkelanjutan 2005-2014 yang dicanangkan oleh UNESCO adalah meningkatkan kualitas pengajaran dan pembelajaran tentang topik-topik lingkungan, membantu negara-negara untuk mencapai MDG’s (Millennium Development Goals) melalui ESD dan memberikan negara-negara tersebut kesempatan baru dan perlengkapan-perlengkapan dan alat-alat untuk mereformasi pendidikan mereka.
Menurut Eko, tujuan ini selaras dengan paradigma dan prinsip pelaksanaan KKN-PPM, yaitu community empowerment, multi dan inter disipliner, win-win solution, co-creation, co-finance/ co-funding, flexible, sustainable dan research based community services. Selain itu, KKN PPM UGM juga diikuti lebih dari 50 mahasiswa Korea, Jepang, Norwegia setiap tahun. Bahkan, beberapa mahasiswa UGM juga dikirim setiap tahunnya untuk mengikuti Student Community Service di luar negeri.
“Posisi UGM sebagai evaluator nasional KKN PPM perguruan tinggi di Indonesia merupakan sarana yang efektif untuk mempromosikan ESD di Indonesia. Dengan meningkatnya mitra internasional dalam pelaksanaan KKN-PPM juga semakin mengkokohkan peran KKN-PPM tersebut dalam ikut dalam implementasi ESD di level regional, nasional dan internasional,†katanya.
Eko juga menyampaikan bahwa dalam rangka untuk lebih mempromosikan ESD di kalangan mahasiswa sebagai motivator dan dinamisator masyarakat, maka sejak pertengahan 2008 ini, materi ESD menjadi materi pada saat pembekalan KKN-PPM. (Humas UGM/Gusti Grehenson)