• Berita
  • Arsip Berita
  • Simaster
  • Webmail
  • Direktori
  • Kabar UGM
  • Suara Bulaksumur
  •  Indonesia
    • English
Universitas Gadjah Mada Universitas Gadjah Mada Universitas Gadjah Mada Universitas Gadjah Mada
  • Pendidikan
    • Promosi Doktor
    • Pengukuhan Guru Besar
    • Wisuda
  • Prestasi
  • Penelitian dan Inovasi
    • Penelitian
    • PKM
    • Inovasi Teknologi
  • Seputar Kampus
    • Dies Natalis
    • Kerjasama
    • Kegiatan
    • Pengabdian
    • Kabar Fakultas
    • Kuliah Kerja Nyata
  • Liputan
  • Cek Fakta
  • Beranda
  • Liputan/Berita
  • Tawarkan Konsep Budidaya Udang Windu Ramah Lingkungan, Fakhrudin Al Rozi Raih Juara Nasional

Tawarkan Konsep Budidaya Udang Windu Ramah Lingkungan, Fakhrudin Al Rozi Raih Juara Nasional

  • 11 November 2008, 10:27 WIB
  • Oleh: Gusti
  • 10847

Satu lagi mahasiswa UGM, Fakhrudin Al Rozi, kembali mengukir prestasi di tingkat nasional dalam kompetisi karya tulis lingkungan hidup yang diselenggarakan oleh Direktorat Akademik Ditjen Dikti di Surabaya, 31 Oktober-2 November 2008. Mahasiswa Jurusan Perikanan, Fakultas Pertanian ini berhasil menjadi juara pertama, menyisihkan 290 karya tulis peserta yang berasal dari berbagai PTN dan PTS.

Tawarkan Konsep Budidaya Udang Windu Ramah Lingkungan, Fakhrudin Al Rozi Raih Juara Nasional

Pria kelahiran Bantul, 10 Januari 1985 ini dalam karya tulisnya yang berjudul ”Penerapan Budidaya Udang Ramah Lingkungan dan Berkelanjutan melalui Aplikasi Bakteri Antagonis untuk Biokontrol Vibriosis Udang Windu” menawarkan solusi penggunaan bakteri yang terdapat di alam seperti Lactobacillus spp, Bacillus spp dan Staphylococcus spp untuk menghambat pertumbuh bakteri vibriosis yang bersifat merugikan petani dimana membunuh 90 persen populasi larva udang windu yang berumur di bawah satu bulan.

”Pertumbuhan bakteri vibriosis ini sangat merugikan petani tambak udang windu bahkan mengakibatkan gagal panen. Bakteri Vibrio ini melakukan serangan secara ganas dan cepat sehingga dapat menimbulkan kematian total serta menyerang udang di pembenihan maupun pembesaran,” katanya.

Serangan bakteri vibriosis ini diakui Rozi, merupakan masalah utama yang dihadapi petambak udang windu pada awal tahun 1990 hingga sekarang. Penyakit ini di kalangan petani tambak lebih dikenal dengan nama serangan penyakit udang menyala, karena udang yang sudah terserang pada lingkungan gelap akan tampak bercahaya.

Sebelumnya, berbagai penelitian sudah dilakukan untuk mendapatkan suatu metode pencegahan dan penanggulangan penyakit udang windu, antara lain penggunaan obat-obatan dan antibiotik. Penggunaan antibiotik dan bahan kimia kini tidak efektif lagi karena tidak memberikan hasil yang memuaskan, yaitu pada dosis tertentu justru berdampak negatif yaitu meningkatkan resistensi bakteri-bakteri patogen terhadap konsentrasi antibiotik.

Menurut Rozi, penggunaan antibiotik dan bahan kimia tidak efektif lagi karena tidak memberikan hasil yang memuaskan, yaitu pada dosis tertentu justru berdampak negatif karena meningkatkan resistensi bakteri-bakteri patogen terhadap konsentrasi antibiotik. Sementara di lain pihak antibiotik bersifat persisten di alam dan bahkan menjadi bumerang terhadap ekspor udang Indonesia.

”Di negara uni Eropa sudah menerapkan zero percent untuk penggunaan antibiotik pada udang windu,” tambahnya.

Diakui oleh anak ketiga dari empat bersaudara ini, udang windu merupakan primadona komoditas perikanan yang sangat populer dan memiliki nilai tinggi dalam perdagangan internasional. Sehingga usaha budidaya udang windu berkembang cepat karena selain merupakan salah satu komoditas hasil perikanan yang potensial untuk ekspor, udang windu juga berperan dalam pemenuhan kebutuhan protein hewani masyarakat.

”Adanya kecenderungan perubahan pola konsumsi dunia dari daging ke produk ikan dan udang juga semakin memperluas peluang pasar. Hal ini sesuai dengan kebijakan pembangunan perikanan yang mengupayakan peningkatan ekspor,” jelasnya.

Diakui Rozi, pemanfaatan bakteri antagonis sebagai agen biokontrol akan semakin penting dari segi ekosistem akuakultur, mengurangi bahkan menghilangkan penggunaan antibiotik sehingga tercipta sistem budidaya ramah lingkungan sekaligus menerapkan sistem biosecurity untuk mengurangi risiko kontaminasi penyakit pada produksi budidaya udang.

Adapun aplikasi bakteri antagonis dalam budidaya udang windu dapat diterapkan dalam bentuk pembuatan pakan obat dengan menambah probiotik dari bakteri antagonis. Sementara pada tahap pemeliharaan, dapat dilakukan secara langsung melalui pemberian bakteri antagonis dengan dosis tertentu. (Humas UGM/Gusti Grehenson)

Berita Terkait

  • White Spot Syndrome Virus Penyebab Turunnya Produksi Udang Windu

    Tuesday,21 September 2010 - 16:31
  • Budidaya Perikanan Harus Sesuai Konsep Pembangunan Berkelanjutan

    Wednesday,16 November 2011 - 16:00
  • Tawarkan Produk Roselvico, Tim Roselvico Gama Agro Tekno UGM Raih Juara I

    Tuesday,24 March 2009 - 15:27
  • Flakes Berbasis Uwi Antar Mahasiswa UGM Raih Juara Nasional

    Friday,05 March 2010 - 15:48
  • Mahasiswa UGM Juara Lomba Karya Tulis Rancang Bangun Nasional

    Thursday,19 March 2020 - 12:43

Rilis Berita

  • Guru Besar Fakultas Ilmu Budaya Prof. Dr. Rachmat Djoko Pradopo Meninggal Dunia 03 June 2023
    Keluarga Besar Universitas Gadjah Mada berduka atas meninggalnya salah satu guru besar terbaiknya
    Satria
  • Membangun Kemandirian dan Pengembangan Wisata Melalui Desa Binaan HMP UGM 03 June 2023
    Himpunan Mahasiswa Pascasarjana Universitas Gadjah Mada (HMP UGM) melalui Bidang Aksi Sosial (Aks
    Satria
  • RSA UGM Terima Penghargaan PPKM Award dari Menkes 02 June 2023
    Rumah Sakit Akademik (RSA) UGM terus berkomitmen tinggi dalam memberikan pelayanan kesehatan
    Gusti
  • Universitas Gadjah Mada di Top 50 Dunia pada THE Impact Rankings 2023 01 June 2023
    Universitas Gadjah Mada (UGM) masuk dalam jajaran 50 perguruan tinggi terbaik dunia yang memberik
    Satria
  • Minim, Pemda Yang Mampu Susun RPPLH Sesuai Target 01 June 2023
    Percepatan industri telah menghasilkan berbagai dampak lingkungan. Salah satu isu yang banyak dip
    Satria

Agenda

  • 06Jun Pengukuhan Guru Besar Prof. Dr. Dra. Ratna Susandarini, M.Sc....
  • 02Jul Dies Natalis MM UGM...
  • 06Sep The 5th International Conference on Bioinformatics, Biotechnology, and Biomedical Engineering (BioMIC) 2023...
Universitas Gadjah Mada
UNIVERSITAS GADJAH MADA
Bulaksumur Yogyakarta 55281
   info@ugm.ac.id
   +62 (274) 6492599
   +62 (274) 565223
   +62 811 2869 988

Kerja Sama

  • Kerja Sama Dalam Negeri
  • Alumni
  • Urusan Internasional

TENTANG UGM

  • Sambutan Rektor
  • Sejarah
  • Visi dan Misi
  • Pimpinan Universitas
  • Manajemen

MENGUNJUNGI UGM

  • Peta Kampus
  • Agenda

PENDAFTARAN

  • Sarjana
  • Pascasarjana
  • Diploma
  • Profesi
  • Internasional

© 2023 Universitas Gadjah Mada

Aturan PenggunaanKontakPanduan Identitas Visual