Sedikitnya jumlah peneliti Indonesia yang terjun dalam bidang penelitian tsunami dan paleotsunami (tsunami purba), sangat kontras dengan jumlah kejadian tsunami yang terjadi di Indonesia. Sayang, catatan sejarah kejadian tsunami di Indonesia hanya mencakup rentang waktu yang sangat pendek, yang baru dimulai sekitar 400 tahun yang lalu. Padahal kejadian tsunami besar merupakan perulangan lebih dari 400 ratus tahun silam.
“Catatan sejarah yang teramat pendek ini tidak merekam kejadian- kejadian tsunami besar yang biasanya memang memiliki waktu perulangan lebih dari 400 ratus tahun,” kata peneliti tsunami UGM Dr Hendra Amijaya ST, MT, Jumat (14/11) di kampus UGM.
Menurut dosen jurusan Teknik Geologi, Fakultas Teknik UGM ini menambahkan, penelitian paleotsunami di Meulaboh, Aceh dan Thailand selatan bahkan telah menghasilkan temuan yang mengejutkan bahwa “Giant Tsunami†seperti yang terjadi tahun 2004 pernah terjadi beberapa ratus tahun yang lalu. Dan temuan ini sudah dipublikasikan secara bersamaan dalam terbitan terbaru Jurnal Internasional “Natureâ€.
“Seandainya temuan-temuan ini sudah terungkap sebelum tahun 2004, maka usaha- usaha untuk menekan jumlah korban jiwa dan kerugian mungkin telah dapat dilakukan pemerintah dan masyarakat sebelum terjadinya tsunami itu,†imbuh Hendra.
Diakui Hendra, dari hasil penelitian ini menunjukkan bahwa ada “Peringatan Dini†yang lain selain system peringatan dini yang berbasis teknologi. Setidaknya bagi peneliti tentunya bisa mengambil pelajaran dari kejadian-kejadian tersebut.
Mempertimbangkan hal-hal tersebut, kata Hendra Amijaya, Universitas Gadjah Mada dan Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI) memandang perlu untuk meningkatkan kapasitas penelitian paleotsunami di Indonesia. Untuk itu, LIPI, UGM, Geoscience Australia, Unhas, Unsoed dan Undip mengadakan “Workshop on the Application of Paleotsunami Science to Tsunami Mitigation in Indonesiaâ€, yang akan diselenggarakan pada hari Sabtu, tanggal 15 Nopember 2008 di wisma Kagama, Kampus UGM.
Menurut Dr Indra Amijaya ST,MT, selaku panitia workshop di Yogyakarta, kegiatan Workshop yang diadakan di UGM besok Sabtu ini merupakan rangkaian workshop yang diselenggarakan di 5 kota yaitu di Bandung, Makassar, Yogyakarta, Purwokerto, dan Semarang dari tanggal 8 hingga 20 November 2008.
“Kegiatan ini juga sebagai rangkaian kegiatan yang diselenggarakan LIPI dalam memperingati Tahun Internasional Planet Bumi,†jelasnya
Pemateri dalam kegiatan workshop ini, kata Hendra, terdiri dari peneliti tsunami dari Indonesia (LIPI & ITB), Australia (Geoscience Australia) dan Amerika (USGS). Para peneliti itu terlibat dalam penelitian yang menghasilkan bukti-bukti adanya tsunami raksasa ratusan tahun lalu di Aceh-Andaman.
“Dalam workshop ini akan diungkapkan, bagaimana bukti-bukti itu ditemukan dan apa implikasi dari temuan itu. Pemateri juga akan mengungkapkan hasil-hasil terbaru penelitian paleotsunami di selatan Jawa diantaranya tentang terjadinya tsunami raksasa 400 tahun yang lalu, di Lombok, Biak dan Pulau Simeulue,†kata dosen Geologi UGM.
Hendra menambahkan, sebagai rangkaian dari workshop ini akan diselenggarakan dua kegiatan lainnya bagi para peserta workshop yang terpilih, yaitu pelatihan penggunaan alat-alat laboratorium yang berkaitan dengan penelitian tsunami, dan praktek penelitian paleotsunami di pulau Simeulue. (Humas UGM/Gusti Grehenson)