• Berita
  • Arsip Berita
  • Simaster
  • Webmail
  • Direktori
  • Kabar UGM
  • Suara Bulaksumur
  •  Indonesia
    • English
Universitas Gadjah Mada Universitas Gadjah Mada Universitas Gadjah Mada Universitas Gadjah Mada
  • Pendidikan
    • Promosi Doktor
    • Pengukuhan Guru Besar
    • Wisuda
  • Prestasi
  • Penelitian dan Inovasi
    • Penelitian
    • PKM
    • Inovasi Teknologi
  • Seputar Kampus
    • Dies Natalis
    • Kerjasama
    • Kegiatan
    • Pengabdian
    • Kabar Fakultas
    • Kuliah Kerja Nyata
  • Liputan
  • Cek Fakta
  • Beranda
  • Liputan/Berita
  • Freddy Numberi Sarankan Daerah Papua dan Maluku dijadikan Lahan Sagu ABadi

Freddy Numberi Sarankan Daerah Papua dan Maluku dijadikan Lahan Sagu ABadi

  • 22 November 2008, 15:19 WIB
  • Oleh: Gusti
  • 2653

Tokoh Masyarakat Papua, sekaligus Menteri Kelautan dan Perikanan RI, Freddy Numberi berpendapat, perlunya menjadikan lahan-lahan sagu di Papua dan Maluku sebagai Lahan Sagu Abadi (LSA) yang perlu dijaga kelestariannya agar secara turun temurun masyarakat dapat mengkonsumsinya sebagai pangan berkualitas baik dan bersih maupun menjadikan sagu sebagai salah satu alternatif bahan bakar etanol terbarukan yang ramah lingkungan.

Freddy Numberi Sarankan Daerah Papua dan Maluku dijadikan Lahan Sagu ABadi

Hal tersebut disampaikan Freddy Numberi dalam Seminar Nasional “Pemanfaatan dan Pendayagunaan Sagu Indonesia untuk Mengatasi Krisis Pangan dan Energi Nasional”, Sabtu (22/11) di ruang pertemuan University club (UC) UGM. Menurut Numberi, lahan sagu di Indonesia cukup luas sekitar 1,2 juta hektar yang sampai saat ini belum dimanfaatkan secara maksimal. Baru sekitar 148 ribu hektar yang ada di alam dan dibudidaya, sudah dimanfaatkan.

Freddy Numberi Sarankan Daerah Papua dan Maluku dijadikan Lahan Sagu ABadi

Meskipun sagu memiliki potensi yang cukup besar, namun sejauh ini masih digunakan secara tradisional sebagai sumber pangan penduduk lokal. Padahal, sagu memiliki potensi sebagai sumber pangan pokok selain beras, karena kandungan karbohidrat yang memadai dana memilki kemampuan substitusi pasti sagu dalam industri pangan.

Diakui oleh pria kelahiran Serui Papaua, 15 Oktober 1947 ini, di Indonesia tidak semua masyarakat mengkonsumsi beras, khususnya di kawasan timur seperti Papua dan Maluku yang sejak turun temurun mengkonsumsi sagu sebagai makanan pokok sebelum mengenal beras.

Kearifan lokal mengkonsumsi sagu tersebut, imbuhnya, seharusnya ditopang oleh kebijakan dan strategi serta upaya pemerintah baik di pusat dan di daerah sehingga dapat memperkaya komoditi pangan nasional, tidak sebaliknya, pangan sagu terkesan diabaikan dan seolah-olah dipaksakan ke seluruh rakyat indonesia yang diharuskan makan beras.

“Sadar atau tidak, pemerintah sendiri telah mematikan kearifan lokal sagu yang ada di kawasan Papua dan Maluku,” jelasnya.

Prospek pengembangan sagu sebagai bahan pangan maupun bahan baku industri diakui Numberi sangat menjanjikan. Karena itu, menurutnya, pengembangan berbagai jenis pangan dari sagu membutuhkan kebijakan dan sentuhan teknologi tepat guna, sehingga sagu memiliki nilai jual, baik di pasar nasional, regional maupun internasional. Selain itu, sagu dapat pula dikembangkan sebagai bahan baku pembuatan bioenergi.

“Ketersedian bahan baku yng melimpah, menuntut penguasaan teknologi pengolahan bio energi, agar sumber daya yang tersedia dapat dimanfaatakan,” ujarnya.

Sementara Rektor UGM, Prof Ir Sudjarwadi MEng PhD, dalam sambutannya mengatakan, ide pemanfatan potensi sagu sebagai sumber pangan dan energi melalui teknologi tepat guna merupakan salah satu upaya memanfaatkan potensi kecerdasan yang dimiliki oleh generasi muda Indonesia. Menurutnya, di Indonesia baru 10 persen kecerdasan yang dimiliki oleh generasi muda yang dimanfaatkan secara optimal, sedangkan 90 persen sisanya belum dimanfaatkan.

“Saya berharap 90 persen kecerdasan yang belum digunakan itu bisa menghasilkan berbagai macam peluang dan informasi pengetahuan baru,” katanya. (Humas UGM/Gusti Grehenson)

Berita Terkait

  • Forum Entrepreneurship MST UGM Gelar Seminar “Sagu”

    Tuesday,18 November 2008 - 10:36
  • Jadi Eksportir Pangan, Indonesia Perlu Buka Lahan 100 Ribu Ha/Tahun

    Thursday,06 May 2010 - 9:32
  • UGM Jalin Kerja Sama dengan Badan Restorasi Gambut

    Friday,27 May 2016 - 13:08
  • KKN PPM UGM Kembangkan Potensi Kampung Fafanlap, Papua Barat

    Wednesday,17 September 2014 - 13:24
  • Pemerintah Belum Terima Surat Resmi Penolakan UU Pornografi dari Masyarakat

    Wednesday,26 November 2008 - 13:27

Rilis Berita

  • Penulis UGM Raih Gelar Penulis Terproduktif Kedua Versi The Conversation 25 March 2023
    Penulis The Conversation Universitas Gadjah Mada berhasil mendapatkan predikat penulis
    Satria
  • Mengenali Dampak Penggunaan Obat Pada Kulit 24 March 2023
    Meningkatnya penggunaan obat-obatan, baik karena pengobatan sendiri (self-medication), polifarmas
    Ika
  • Tim Magister Kenotariatan FH UGM Juara 2 PNF 2023 24 March 2023
    Tim Magister Kenotariatan Fakultas Hukum Universitas Gadjah Mada memperoleh juara 2 pada Padjadja
    Agung
  • Fenomena Cuaca Ekstrem di Indonesia Cenderung Meningkat 24 March 2023
    Dosen Laboratorium Hidrologi dan Klimatologi Lingkungan, Fakultas Geografi UGM, Dr. Andung Bayu S
    Gusti
  • Karate UGM Juara Umum 3 SEMAR CUP XII 24 March 2023
    Unit kegiatan Mahasiswa (UKM) Karate INKAI UGM berhasil menyabet gelar Juara Umum 3 dalam Interna
    Ika

Agenda

  • 02Jul Dies Natalis MM UGM...
Universitas Gadjah Mada
UNIVERSITAS GADJAH MADA
Bulaksumur Yogyakarta 55281
   info@ugm.ac.id
   +62 (274) 6492599
   +62 (274) 565223
   +62 811 2869 988

Kerja Sama

  • Kerja Sama Dalam Negeri
  • Alumni
  • Urusan Internasional

TENTANG UGM

  • Sambutan Rektor
  • Sejarah
  • Visi dan Misi
  • Pimpinan Universitas
  • Manajemen

MENGUNJUNGI UGM

  • Peta Kampus
  • Agenda

PENDAFTARAN

  • Sarjana
  • Pascasarjana
  • Diploma
  • Profesi
  • Internasional

© 2023 Universitas Gadjah Mada

Aturan PenggunaanKontakPanduan Identitas Visual