Ditetapkannya tujuh flagship oleh Dewan Teknologi Informasi dan Komunikasi Nasional diharapkan DetikNas fokus pada pekerjaan. Selain itu, pemilihan flagship ini diharapkan sesegera memberi dampak bagi semua pihak.
“Sebagai contoh ditetapkannya flagship National Single Window. Ini bisa dilihat pada akhir tahun 2008. Karena sudah implementasi, demikian pula untuk e-education, palapa ring,” ujar Giri Suseno, Rabu (26/11) di Balai Pertemuan UGM.
Dalam Roadshow dan Kuliah Umum “Flagship E-Education, Palapa Ring dan National Single Window” dalam rangka 2 tahun terbentuknya DetikNas, Giri Suseno menyatakan bahwa tujuan dibetuknya National Single Window adalah untuk mempercepat penyelesaian proses ekspor dan import.
“Kita tahu cerita, bahwa untuk proses ekport dan import, banyak meja yang mesti dilalui sehingga kadang-kadang prosesnya memakan waktu panjang. Nah salah satu keinginan National Single Window adalah kecepatan penyelesaian masalah ini,” paparnya.
Disamping itu, National Single Window mampu meminimalisasi waktu dan biaya serta meningkatkan validitas dan akurasi data
“Dan akhirnya dari semua itu diharapkan mampu meningkatkan daya saing perekonomian nasional,” tambahnya.
Melalui Nasional single Window, kata Giri, orang diharapkan tidak lagi melakukan kegiatan yang melalui semua meja, tapi cukup satu jendela. Dengan National Single Window, semua bisa dilakukan dan itupun sudah menggunakan IT.
“Sehingga kontak pribadi bisa diperkecil. Jadi itu inti yang diinginkan. Hal ini menunjukkan Nasional single window menjadi salah satu flagship DetikNas yang dinilai cukup berhasil. Hanya dalam waktu dua tahun kita sudah masuk ke tahapan itu,” tandasnya.
Roadshow dibuka Wakil Rektor UGM Bidang Alumni dan Kerjasama Prof Ir Atyanto Dharoko MPhil PhD menghadirkan pula pembicara Dr Lilik Gani (Depdiknas), Dr Joko Luknanto (UGM) dan Dirjen Postel Basuki. (Humas UGM)