• Berita
  • Arsip Berita
  • Simaster
  • Webmail
  • Direktori
  • Kabar UGM
  • Suara Bulaksumur
  •  Indonesia
    • English
Universitas Gadjah Mada Universitas Gadjah Mada Universitas Gadjah Mada Universitas Gadjah Mada
  • Pendidikan
    • Promosi Doktor
    • Pengukuhan Guru Besar
    • Wisuda
  • Prestasi
  • Penelitian dan Inovasi
    • Penelitian
    • PKM
    • Inovasi Teknologi
  • Seputar Kampus
    • Dies Natalis
    • Kerjasama
    • Kegiatan
    • Pengabdian
    • Kabar Fakultas
    • Kuliah Kerja Nyata
  • Liputan
  • Cek Fakta
  • Beranda
  • Liputan/Berita
  • Amien Rais: SKB Empat Menteri, Cermin Rapuhnya Fundamental Ekonomi

Amien Rais: SKB Empat Menteri, Cermin Rapuhnya Fundamental Ekonomi

  • 27 November 2008, 14:22 WIB
  • Oleh: Gusti
  • 2682

Mantan Ketua MPR RI Prof Dr Amien Rais menilai kondisi rapuhnya perekonomian nasional saat ini sebagai salah satu ujian bagi pemerintahan SBY dan JK untuk mampu menanggulangi dampak krisis ekonomi global yang berdampak semakin merosotnya nilai tukar rupiah dan ancaman PHK ratusan ribu buruh.

“Kepemimpinan Yudhoyono ini sedang diuji, apakah punya seni kepemimpinan yang kreatif, arif dan jujur, atau seni berbasa-basi dan pelipur lara, sehingga menjadi kepahitan kita bersama ,” kata Amien Rais kepada wartawan, usai memberikan pidato kunci dalam kegiatan Asian Public Intellectuals (API) Public Forum, Kamis (27/11) di Gedung Sekolah Pascasarjana UGM.

Asian Public Intellectuals

Menurut Amien, munculnya SKB empat menteri, mengenai peraturan bersama empat menteri, yakni Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi, Menteri Dalam Negeri, Menteri Perindustrian, serta Menteri Perdagangan mengenai penetapan upah minimum regional yang tidak boleh melebihi pertumbuhan ekonomi nasional disebut Amien, semakin menunjukan adanya kerapuhan fundamental ekonomi nasional. Apalagi pemerintah bersikukuh tidak akan pernah menarik SKB empat menteri tersebut dan membolehkan perusahaan untuk mengambil tindakan pemberhentian para buruh.

Meski begitu, imbuh Amien, pemerintah saat ini selalu menyembunyikan keadaan kondisi perekonomian yang sebenarnya dengan selalu mengatakan di depan publik bahwa fundamental ekonomi dirasakan masih cukup kuat, padahal kenyataan di lapangan menunjukkan kondisi sebaliknya.

“Saya sendiri sedikit bingung, kalo para petinggi pemerintah mengatakan bahwa rupiah masih dalam batas aman. Sekarang saja nilai tukar rupiah sudah menjelang angka 13 ribu. Kenyataan saat ini pengangguran sudah mulai menggigit, hampir di semua provinsi sekarang semua para pekerja kondisinya prihatin sekali, karena ancaman PHK sudah di depan mata, order tekstil, kakao, kopi, sawit, furniture, sekarang tidak ada order lagi, “ ujarnya

Selain perusahaan, pembangunan di bidang real estate disinyalir Amien juga akan mengalami hal serupa sebagai dampak rapuhnya kebijakan ekonomi pemerintah dalam menganggulangi efek krisis ekonomi global.

“Saya kira proyek real estate juga akan berhenti, kalo rumah dan gedung tidak didirikan lagi, artinya akan ada puluhan ribu tukang genteng, tukang batu bata, tukang kayu, akan kehilangan pekerjaan,” imbuhnya.

Amien Rais mendesak pemerintah untuk segera berterus terang kepada masyarakat tentang kondisi perekonomian nasional, agar rakyat tidak menjadi kaget sebab pasar uang di dalam negeri kini sudah sangat labil dan telah menguras cadangan devisa hingga puluhan milyar dollar

“Saya berharap agar rakyat jangan diberi lagi pelipur lara, karena apa yang dikatakan pemerintah justru berlainan dengan kenyataan, saya khawatir bisa menimbulkan frustasi dan protes sosial yang lebih keras,” tegasnya. (Humas UGM/Gusti Grehenson)

Berita Terkait

  • Prof Amien Rais Terpilih Sebagai Ketua MWA

    Friday,02 February 2007 - 14:36
  • Amien Rais : Bangsa ini Menderita Sindrom Hanoman

    Thursday,05 June 2008 - 16:08
  • Amien Rais : Pemilihan Secara Langsung Rektor UGM Tidak Mungkin Dilakukan pada Periode ini

    Friday,27 April 2007 - 12:50
  • Amien Rais : 56 Persen Perbankan Dikuasai Asing, Pendidikan dan Pertanian Menyusul

    Friday,16 May 2008 - 13:09
  • Amien Rais Mengecam Tradisi Melenyapkan Tokoh Politik Di Pakistan

    Friday,28 December 2007 - 13:39

Rilis Berita

  • Guru Besar Fakultas Ilmu Budaya Prof. Dr. Rachmat Djoko Pradopo Meninggal Dunia 03 June 2023
    Keluarga Besar Universitas Gadjah Mada berduka atas meninggalnya salah satu guru besar terbaiknya
    Satria
  • Membangun Kemandirian dan Pengembangan Wisata Melalui Desa Binaan HMP UGM 03 June 2023
    Himpunan Mahasiswa Pascasarjana Universitas Gadjah Mada (HMP UGM) melalui Bidang Aksi Sosial (Aks
    Satria
  • RSA UGM Terima Penghargaan PPKM Award dari Menkes 02 June 2023
    Rumah Sakit Akademik (RSA) UGM terus berkomitmen tinggi dalam memberikan pelayanan kesehatan
    Gusti
  • Universitas Gadjah Mada di Top 50 Dunia pada THE Impact Rankings 2023 01 June 2023
    Universitas Gadjah Mada (UGM) masuk dalam jajaran 50 perguruan tinggi terbaik dunia yang memberik
    Satria
  • Minim, Pemda Yang Mampu Susun RPPLH Sesuai Target 01 June 2023
    Percepatan industri telah menghasilkan berbagai dampak lingkungan. Salah satu isu yang banyak dip
    Satria

Agenda

  • 02Jul Dies Natalis MM UGM...
  • 06Sep The 5th International Conference on Bioinformatics, Biotechnology, and Biomedical Engineering (BioMIC) 2023...
  • 02Oct Conference of Critical Island Studies...
Universitas Gadjah Mada
UNIVERSITAS GADJAH MADA
Bulaksumur Yogyakarta 55281
   info@ugm.ac.id
   +62 (274) 6492599
   +62 (274) 565223
   +62 811 2869 988

Kerja Sama

  • Kerja Sama Dalam Negeri
  • Alumni
  • Urusan Internasional

TENTANG UGM

  • Sambutan Rektor
  • Sejarah
  • Visi dan Misi
  • Pimpinan Universitas
  • Manajemen

MENGUNJUNGI UGM

  • Peta Kampus
  • Agenda

PENDAFTARAN

  • Sarjana
  • Pascasarjana
  • Diploma
  • Profesi
  • Internasional

© 2023 Universitas Gadjah Mada

Aturan PenggunaanKontakPanduan Identitas Visual