Sedikitnya 59 Dekan dan Wakil Dekan Fakultas Sastra dan Budaya dari 30 perguruan tinggi se-Indonesia mengikuti Forum Sastra dan Budaya V di Wisma MM UGM. Pertemuan Dekan Fakultas Sastra dan budaya ini berlangsung selama dua hari, 28-29 November, mengangkat tema “Membangun Fakultas Sastra dan Budaya Berkelas Internasional†yang dibuka langsung oleh Wakil Rektor Senior Bidang Pendidikan, Penelitian dan Pengabdian Kepada Masyarakat UGM Prof Dr Retno S Sudibyo MSc Apt
Dalm pidatonya, Prof Retno menghimbau agar Fakultas Sastra dan Budaya dari Perguruan Tinggi Se-Indonesia berusaha menjadi fakultas berkelas internasional. Menurut Retno, menjadi “world class university†merupakan paradigma yang tidak bisa dielakkan oleh semua perguruan tinggi di seluruh dunia dalam mengikuti perubahan perkembangan masyarakat yang terjadi begitu cepat.
“Fakultas Sastra dan Budaya harus tanggap terhadap perubahan sosial yang terjadi di masyarakat yang mengikuti perkembangan perkembangan teknologi informasi dan komunikasi,†ujar Retno Prof Retno S Sudibyo dalam pembukaan Forum Sastra dan Budaya V, Jumat malam (28/11) di Ruang Sidang Wisma MM UGM.
Menurut Retno, perkembangan Ilmu pengetahuan saat ini tumbuh dengan begitu cepatnya, sementara waktu penemuan pengetahuan baru justru semakin pendek menyebabkan perkembangan masyarakat juga terjadi semakin cepat dan sulit diperkirakan. Kondisi ini menyebabkan perguruan tinggi mau tidak mau mengalami perubahan paradigma.
“Untuk ikut dalam kompetisi global, perguruan tinggi mesti berubah paradigmanya menjadi world class university, namun paradigma berkelas dunia tersebut tidak boleh tercerabut dari akar budaya perguruan tinggi masing-masing,†katanya.
Meski begitu, imbuh Retno pengakuan sebagai fakultas berkelas dunia setidaknya pengakuannya berasal dari orang lain bukan pengakuan yang muncul dari kalangan internal fakultas itu sendiri. Ia menambahkan, salah satu ciri fakultas yang bertaraf internasional harus diikuti dengan satnadar pendidiakn, pelayanan dan penelitian yang mengikuti standar internasional.
Sementara itu, Dekan Fakultas Ilmu Budaya (FIB) UGM Dr Ida Rochani Adi SU mengungkapkan, pertemuan rutin forum sastra dan budaya kelima ini merupakan kelanjutan dari pertemuan sebelumnya yang dilakukan di Universitas Sumatera Utara (USU) Medan. Namun dalam pertemuan kali ini berupaya mengajak dekan dan wakil dekan fakultas sastra dan budaya untuk menggapai tujuan bersama menjadi fakultas yang berkelas internasional.
“Pencapaian sebagai fakultas yang bertaraf internasional adalah sesuatu yang hendak dicapai dari fakultas sastra dan budaya, sehingga indiator mutu dalam pencapai taraf internasional dalam akademik, penelitian , pelayan dan kurikulum, dapat diimplementasikan di perguruan tinggimasing-masing,†ungkapnya. (Humas UGM/Gusti Grehenson)