• Berita
  • Arsip Berita
  • Simaster
  • Webmail
  • Direktori
  • Kabar UGM
  • Suara Bulaksumur
  •  Indonesia
    • English
Universitas Gadjah Mada Universitas Gadjah Mada Universitas Gadjah Mada Universitas Gadjah Mada
  • Pendidikan
    • Promosi Doktor
    • Pengukuhan Guru Besar
    • Wisuda
  • Prestasi
  • Penelitian dan Inovasi
    • Penelitian
    • PKM
    • Inovasi Teknologi
  • Seputar Kampus
    • Dies Natalis
    • Kerjasama
    • Kegiatan
    • Pengabdian
    • Kabar Fakultas
    • Kuliah Kerja Nyata
  • Liputan
  • Cek Fakta
  • Beranda
  • Liputan/Berita
  • Mata Tertusuk daun dan Kena Pasir, Berisiko Kebutaan

Mata Tertusuk daun dan Kena Pasir, Berisiko Kebutaan

  • 04 Desember 2008, 15:10 WIB
  • Oleh: Gusti
  • 27490

Kebutaan di Indonesia disebabkan oleh salah satunya oleh faktor kekeruhan kornea. Prevalensi kebutaan kornea diperkirakan sebesar 0,1 persen, terutama disebabkan oleh infeksi khususnya jamur dan bakteri.

Faktor-faktor risiko timbulnya infeksi jamur dan bakteri ini menurut pakar spesialis mata dari FK UGM Prof dr Suhardjo SU SpM(K), Kamis (4/12) disebabkan trauma kornea yang menimbulkan perlukaan kornea, adanya penyakit gula (diabetes mellitus), kondisi mata kering, dan gangguan sistem kekebalan misalnya ODHA, pengguna lensa kontak.

“Trauma ini biasa terjadi pada para petani akibat tertusuk daun atau para pekerja bangunan akibat kena pasir yang menimbulkan perlukaan pada kornea,” ujar Suhardjo kepada wartawan, dalam sosialisasi Pertemuan ilmiah Oftalmologi Regional, dalam rangka Dies ke-59 UGM, pada hari Sabtu, tanggal 6 Desember 2008 di Ruang Auditorium I dan Ruang Rapat Senat Fakultas Kedokteran UGM.

Diakui oleh Suhardjo, kebanyakan penderita radang kornea (keratitis) yang dirawat di rumah sakit, lebih dari 50 persen disebabkan oleh infeksi jamur, dan sebagian besar tidak tertolong akibat keterlambatan kesulitan mendapatkan donor kornea dan berbagai jenis jamur yang sampai kini belum ada obatnya.

Sementara kekeruhan kornea yang disebabkan oleh infeksi bakteri diakui Suhardjo, biasanya lebih mudah diatasi dibandingkan penyebab infeksi jamur. Selain jamur dan bakteri, tambah Suhardjo, penyebab infeksi lainnya dapat berupa virus herpes simplek maupun zoster, Achantamoeba, dan Miucrospora.

Menurut Suhardjo, berbagai infeksi ini apabila makin awal terdeteksi dan mendapat perawatan dokter mata, makin lebih tinggi tingkat keberhasilan dalam penyembuhannya. Namun, pengobatan yang tidak tepat, menurutnya hanya akan menimbulkan resistensi terhadap obat antibiotik.

“Walupun sembuh, keratitis maupun ulkus kornea akan menimbulkan cacat kornea yang berwarna putih. Makin luas dan tebal cacat (kekeruhan) kornea, makin berat gangguan penglihatannya bahkan menimbulkan kebutaaan,” jelasnya.

Suhardjo yang juga sebagai salah satu panitia Dies UGM ini menambahkan, kekeruhan kornea yang hanya bisa disembuhkan dengan cangkok kornea. Meski begitu, penanganan keratitis bisa juga dengan obat, namun dalam beberapa hal perlu dilakukan pembedahan termasuk cangkok kornea.

Cangkok kornea di Yogyakarta, diakui suhardjo, ada kecenderungan meningkat berkat bantuan Bank Kornea Pusat, yang juga dapat bantuan dari amerika. Sementyara di Jakarta, sekarang ini sudah ada laboratorium pengawetan kornea.

“Siapa yang membutuhkan tingggal pesan dengan mengganti service cost. Dengan teknologi yang makin maju keberhasilan cangkok kornea juga makin tingi. Sampai saat ini hampir seratus orang yang antri untuk menunggu pencangkokan kormea,” katanya.

Sementara salah satu dokter spesialis bagian poliklinik mata RS Sardjito dr Agus Partoto SPM(K) menambahkan, kebutaan kornea juga dapat disebabkan oleh Distropi maupun Degenerasi Kornea. Biasanya penyakit ini timbul sebagai penyakit keturunan. Dan, kekeruhan biasa akan timbul mulai usia 40 tahun, sehingga untuk kasus yang lebih berat perlu juga dilakukan pencangkokan kornea.

“Untuk mencegah terjadinya keratitis akibat trauma, telah dibuktikan bahwa pertolongan pertama yang segera dilakukan dengan membersihkan luka lecet kornea dengan lebih dulu diberi tetes pati rasa dan diberi salep kloramfenikol. Hal ini bisa dilakukan oleh dokter puskesmas maupun dokter keluarga,” ujarnya. (Humas UGM/Gusti Grehenson)

Berita Terkait

  • Cegah Risiko Kebutaan, Penderita Diabetes Perlu Rutin Periksa Mata

    Wednesday,07 December 2016 - 21:08
  • Penggunaan Obat Tetes Mata Pada Anak Bisa Sebabkan Kebutaan

    Thursday,06 December 2007 - 15:11
  • 70% Pasien Glaukoma di DIY Berisiko Mengalami Kebutaan

    Monday,15 March 2010 - 14:42
  • Penderita Diabetes Berisiko Kena Retinopati Diabetik dan Periodontitis

    Tuesday,12 November 2013 - 13:11
  • Tinggi, Angka Penderita Rabun Jauh Siswa SMP di DIY

    Thursday,11 October 2012 - 13:47

Rilis Berita

  • Pukat UGM Sesalkan Kemunduran Pemberantasan Korupsi di Indonesia 08 February 2023
    Peneliti Pusat Kajian AntiKorupsi (Pukat) Fakultas Hukum Universitas Gadjah Mada, Yuris Rezha Kur
    Gusti
  • Belajar dari Gempa Turki, Masyarakat Perlu Memiliki Rencana Evakuasi Mandiri 07 February 2023
    Bencana gempa bumi dengan magnitudo 7,8 melanda Turki dan Suriah pada hari Selasa (6/2) kemarin.
    Gusti
  • Aplikasi Layanan Ramah Disabilitas Buatan Mahasiswa Difabel UGM Raih Perak di IPITEX Bangkok 07 February 2023
    Aplikasi layanan ramah disabilitas buatan mahasiswa penyandang disabilitas daksa dari Departemen
    Ika
  • SPs UGM Lakukan Pengabdian di KHDTK Getas Blora 07 February 2023
    Sekolah Pascasarjana UGM (SPs) mengadakan serangkaian kegiatan pengabdian kepada masyarakat. Belu
    Agung
  • Cegah Diabetes Pada Anak Dengan Membatasi Makanan Manis dan Lakukan Aktivitas Fisik 06 February 2023
    Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI) mencatat kasus diabetes pada anak meningkat signifikan pada t
    Ika

Agenda

  • 02Jul Dies Natalis MM UGM...
Universitas Gadjah Mada
UNIVERSITAS GADJAH MADA
Bulaksumur Yogyakarta 55281
   info@ugm.ac.id
   +62 (274) 6492599
   +62 (274) 565223
   +62 811 2869 988

Kerja Sama

  • Kerja Sama Dalam Negeri
  • Alumni
  • Urusan Internasional

TENTANG UGM

  • Sambutan Rektor
  • Sejarah
  • Visi dan Misi
  • Pimpinan Universitas
  • Manajemen

MENGUNJUNGI UGM

  • Peta Kampus
  • Agenda

PENDAFTARAN

  • Sarjana
  • Pascasarjana
  • Diploma
  • Profesi
  • Internasional

© 2023 Universitas Gadjah Mada

Aturan PenggunaanKontakPanduan Identitas Visual