Dan Roket pun meluncur deras kelangit. Tepuk tangan dan kekaguman datang dari para tamu dan masyarakat di sekitar Kecamatan Srandakan, Bantul.
Minggu, (9/12) sebanyak 15 dari 16 roket diluncurkan LAPAN dan UGM di tepi Pantai Pandansimo, Bantul. Selepas roket pertama tipe RX 100 kencang tinggalkan daratan, disusul roket-roket lain melayang ke udara. Tercatat, 2 Roket PPMI (Perhimpunan Roket Mahasiswa Indonesia) dan 12 roket RUM (Roket Uji Muatan).
Ribuan pandang mata kagum tak berkedip. Terlebih saat ditengah peluncuran roket, roket tipe RUM pada ketinggian 4 km di udara membuka payung dan turun dengan membawa tulisan HUT ke-58 UGM. Lantas disusul Roket RUM lain, dengan membawa tulisan LAPAN.
Selain dalam rangka memperingati Dies ke-58 UGM, peluncuran roket ini sekaligus menandai napak tilas terhadap roket yang pernah dimiliki UGM 45 tahun yang lalu. Karena, tepat di tahun 1962 UGM pernah memiliki roket setipe.
Bagi Rektor UGM Prof Ir Sudjarwadi MEng PhD, peluncuran roket ini merupakan moment baik untuk mencetak sumber daya manusia. Dikatakannya, momen ini menjadi kesempatan luas untuk menumbuhkan minat generasi muda, sekaligus menjadi tolok ukur bahwa ilmu pengetahuan yang mereka miliki sungguh luar biasa.
“Saya berharap ini dari Jogja untuk Indonesia dan nantinya roket-roket itu ada muatan-muatannya dengan lomba desainnya, karena Indonesia itu memiliki identitas dan karunia alam yang sangat spesifik’, ujar Rektor.
Jika data-data yang menjadi uperair data di atmosfir dapat diketahui, kata Rektor, akan menjadi kesempatan yang luar biasa untuk menerapkan ilmu pengetahuan bagi kesejahteraan masyarakat Indonesia.
“Jadi ini memang sudah menjadi tekad kita, UGM, Kabupaten Batul dan LAPAN apa yang akan diperbuat kedepan nanti,†tambahnya.
Sementara Kepala LAPAN Dr Ir Adi Sadewo Salatun MSc mengatakan Roket tipe RX 100 merupakan roket terkecil milik LAPAN. Roket ini memiliki panjang 1,94 m, diameter 11,4 cm dan berat 28,8 kg dengan jankau jelajah 10 km.
Roket ini, katanya, tidak lama lagi akan diganti dengan roket tipe RX 320. Bahkan, di tahun depan (2008) LAPAN memproyeksikan Roket lebih besar, yaitu Roket tipe RX 420 dengan jarak jangkau 200 km.
“Yang perlu dicatat saat meakukan pengembangan roket, yang turut serta didalamnya adalah sistim pengembangan elektronik,†ujarnya.
Meski tidak dimatikan, Adi Sadewo Salatun mengakui bila LAPAN selama ini tidak mendapat prioritas dana. Namun, LAPAN tetap bertanggung jawab dan tetap menghasilkan sesuatu.
“Hasil-hasil itu adalah yang sebagian kita lihat tadi. Roket RX 100 adalah yang terkecil, sebentar lagi ada yang lebih besar dan di tahun depan (2008), akan ada Roket LAPAN berdiameter 420,†tandasnya.
Bagi Bupati Bantul Drs Idham Samawi, tiada kata terlambat untuk mengejar ketertinggalan. Dirinyapun, akan berusaha mengembangka pariwisata berbasis pendidikan dan teknologi.
“Pendidikan dan Teknologi itu akan saya upayakan dengan UGM dan LAPAN dengan dukungan APBD yang ada,†ungkapnya. (Humas UGM).