Untuk memberikan informasi tentang proses kelahiran dan peran UGM dalam memperjuangkan dan mengisi kemerdekaan, serta menanamkan jiwa kejuangan sekaligus membangun rasa nasionalisme dan kebangsaan, selama tiga hari, 15-17 Desember 2008, bertempat di University Club (UC)diselenggarakan pameran History Week UGM. Pameran dalam rangka Dies Natalis ke-59 UGM menampilkan berbagai dokumentasi perjalanan sejarah UGM tahun 1950-an yang tersaji dalam bentuk foto-foto, poster-poster dan pemutaran film dokumenter.
Menurut Ketua Senat UGM Prof Dr dr Sutaryo SpAK, kegiatan ini mengajak masyarakat menyaksikan proses kelahiran dan peran yang dilakukan UGM saat masa perjuangan dan mengisi kemerdekaan. Dengan begitu, masyarakat akan melihat langsung berbagai hasil karya dan prestasi civitas akademika UGM.
“Semua itu didesain dalam bentuk kilas balik 59 tahun perjalanan Universitas Gadjah Mada,” ujar Prof Taryo, Kamis (11/12) di kampus UGM menjelaskan penyelenggaraan History Week UGM 2008.
Dikatakannya History Week kali ini merupakan penyelenggaraan tahun kedua. Seperti tahun sebelumnya (2007), dalam penyelenggaraan History Week UGM 2008 bertindak selaku penyelenggara Senat Akademik UGM bekerjasama dengan Arsip UGM, dan mendapat dukungan dari Sekolah Pascasarjana dan fakultas-fakultas di lingkungan UGM.
Drs Machmoed Effendhie MHum, Kepala Arsip UGM menambahkan pameran ini terbuka untuk umum, tanpa dipungut biaya. Bahkan, katanya, bagi lima pengunjung yang memberi masukan terbaik kepada panitia tentang penyelenggaraan History Week ini, akan mendapat copy dua film, yaitu film tentang “Peran dan Kiprah Mahasiswa UGM 1949-1979” yang diproduksi Arsip UGM 2008 dan film “Nilai-nilai ke-UGM-an” yang diproduksi Senat Akademik 2008.
“Oleh karena itu, masukan dan saran dari para pengunjung akan sangat bermanfaat untuk mengevaluasi kegiatan ini. Dengan begitu penyelenggaraan History Week di tahun-tahun mendatang akan lebih baik lagi,” kata Machmoed (Humas UGM)