Jumlah mahasiswa pascasarjana UGM hingga kini mencapai 10000 dan tersebar lebih dari 100 program studi S2/S3. Dalam proses belajarnya tak jarang mereka menghadapi berbagai kendala, baik yang terkait studi, pribadi ataupun daya dukung lainnya.
Problematika tersebut misalnya bagaimana kiat agar cepat lulus tes toefl, bagaimana tentang asuransi kesehatan mahasiswa pasca dan bagaimana mendapat account email. Ada lagi permasalahan tentang cara untuk mendapatkan beasiswa BPPS dan BPPS on going, apakah UGM menyediakan aneka info tersebut serta kebutuhan asrama bagi mahasiswa.
Demikian yang terungkap dalam Dialog Terbuka Seri III Mahasiswa Pascasarjana dan Pengelola UGM, Kamis (11/12) di Sekolah Pascasarjana UGM. Dialog diselenggarakan Himpunan Mahasiswa Pascasarjana (HMP) UGM dengan menghadirkan pembicara Wakil Rektor Senior Bidang Pendidikan, Penelitian dan Pengabdian Pada Masyarakat Prof Dr Retno Sunarminingsih MSc Apt, Wakil Rektor Senior Bidang administrasi dan Sumber Daya Manusia Prof Ainun Na’im MBA PhD, Direktur Sekolah Pascasarjana UGM Prof Dr Irwan Abdullah, Kepala Pusat Pelayanan Teknologi Informasi dan Komunikasi (PPTIK) UGM Drs Bambang Prastowo MSc, Kepala Pusat Pelatihan Bahasa Indonesia Drs Topan Dwi Hardjanto MA serta Direktur GMC Health Center UGM Prof dr Ali Gufron Mukti MSc PhD.
Selaku Ketua HMP UGM, Syafarudin SSos merasa prihatin. Dirinya menilai kondisi mahasiswa ironis, di satu sisi mahasiswa dituntut mandiri, namun disisi lain mereka kurang mengenal lingkungannya.
“Oleh karena itu sebagai organisasi penampung aspirasi, HMP UGM tanggap akan permasalahan ini,” ujarnya disela-sela dialog.
Menurutnya, disamping untuk mengenal para pimpinan/pengelola UGM, dialog digelar dalam rangka mengkomunikasikan berbagai masalah yang dihadapi sebagian besar mahasiswa pascasarjana UGM.
“Selain itu untuk meningkatkan silaturahmi, kesepahaman, layanan serta mengharap daya dukung bagi mahasiswa pasca UGM,” jelasnya (Humas UGM)